Ketika ingin memulai sebuah bisnis atau usaha, mengetahui tipe atau jenis model bisnis terlebih dahulu sebelum memutuskan memulai bisnis adalah hal yang perlu dilakukan.
Mengetahui tipe model bisnis bisa dikatakan sangat penting karena agar bisnis yang dijalankan bisa berjalan, berkembang dan menjadi bisnis yang besar.
Garis besarnya, model bisnis ini menentukan bagaimana bisnis akan bekerja, produk atau jasa apa yang bisa ditawarkan, modal yang dibutuhkan dan bagaimana bisnis yang dijalankan mendapatkan keuntungan.
Pengertian Tipe Model Bisnis
Dikutip dari Harvard Business Review, menurut Michael Lewis dalam The New, New Thing, model bisnis adalah sebuah rencana mengenai bagaimana menghasilkan uang.
Sedangkan jika dilansir dari Investopedia, model bisnis adalah suatu model dasar yang menguraikan bagaimana bisnis bisa menghasilkan profit atau laba atau keuntungan.
Sebelum mulai berbisnis dan merencanakan strategi bisnis, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah menentukan tipe model bisnis.
Bisa dikatakan hampir semua perusahaan besar di dunia yang sekarang ini bisnisnya sukses dan masih terus berkembang lebih sukses lagi karena mereka memilih model dan strategi bisins yang tepat.
Menentukan tipe model bisnis yang tepat untuk dijalankan, lalu diikuti dengan strategi bisnis yang dirancang dengan baik dapat membawa bisnis yang dijalankan untuk terus berkembang.
Manfaat Model Bisnis
Tipe model bisnis yang ditentukan dengan tepat tentunya akan menghasilkan keuntungan bagi bisnis yang dijalankan.
Tidak hanya produk/layanan disukai oleh pelanggan, tapi juga ada kesempatan di mana investor tertarik untuk berinvestasi dan memberikan pendanaan.
Berikut merupakan beberapa manfaat jika memilih tipe model bisnis dan strategi yang tepat:
1. Memahami Target Market untuk Produk/Layanan yang Ditawarkan
Setelah menentukan model bisnis apa yang ingin dibangun, tentu tipe model yang dipilih akan mengarahkan dalam proses menentukan value proposition.
Komponen value proposition ini berperan penting karena kan membantu untuk dapat mengetahui bagaimana produk/layanan yang ditawarkan menjadi solusi dan dipilih oleh pelanggan.
Selain itu, semakin jelas model bisnis yang sudah ditentukan, maka akan semakin mudah mengetahui segmentasi pelanggan secara spesifik dan target pasar yang dituju.
2. Mengerti Produk/Layanan yang Akan Ditawarkan
Berangkat dari model bisnis yang sudah ditentukan, maka tidak perlu lagi terjebak untuk menciptakan produk yang tidak dibutuhkan oleh pelanggan.
Semakin jelas model bisnis yang sudah ditetapkan, mengetahui target pasar dan value propositionnya, maka produk yang dihasilkan pun akan semakin jelas.
3. Memahami Perencanaan dan Strategi Bisnis yang Harus Dijalankan
Model bisnis yang ditetapkan pun akan turut mengarahkan dan menentukan strategi atau perencanaan bisnis apa yang harus dijalankan.
Contohnya, jika model bisnis yang digeluti adalah distributor, maka strategi atau perencanaan yang dirancangnya akan cenderung ke bagaimana cara menjalin relasi ke banyak produsen.
Tidak hanya itu, pelaku bisnis di bidang tersebut pun harus bisa membuat jalur distribusi yang cepat, efektif dan efisien serta harus bisa bekerja sama dengan banyak retailer.
4. Mengatasi Kelemahan dan Persaingan dengan Kompetitor
Dengan menentukan model bisnis, maka akan mengetahui apa saja kompetitor yang bergelut di bidang yang sama, dan bagaimana menghadapi persaingan bisnis.
Oleh karena itu, menentukan model bisnis yang jelas sangat penting dilakukan agar strategi dan perencanaan bisnis yang dijalankan bisa tepat dan dapat mengatasi kelemahan serta persaingan dengan kompetitor.
Jenis dan Tipe Model Bisnis
Ada banyak sekali tipe model bisnis yang dapat dikaterogikan berdasarkan fisik, produksi, revenue, strategi produk, kemitraan, strategi harga, dan yang lainnya.
Namun yang akan di bahas di bawah adalah tipe model bisnis yang dikategorikan berdasarkan fisik dan produksinya:
1. Tipe Model Bisnis Jika Didasarkan dari Fisik
– Brick & Mortar
Merupakan tipe model bisnis yang menawarkan produk/layanan melalui toko fisik dam transaksi dengan pelanggan dilakukan secara langsung bertatap muka.
Model bisnis ini sudah dikenal secara umum oleh masyarakat, beberapa contohnya seperti toko kelontong, SPBU, dll.
– eCommerce
Merupakan tipe model bisnis yang proses transaksinya dilakukan secara online menggunakan internet atau mudahnya bisa dibilang sebagai model bisnis toko online.
Model bisnis ini sekarang sedang banyak dinikmati oleh masyarakat karena kemudahan di mana transaksi bisa dilakukan di rumah dan pembayaran pun bisa secara digital.
Beberapa contoh ecommerce diantaranya seperti Tokopedia, Shopee, Blibli, JD.ID, Lazada, Bukalapak, dll.
– Brick & Click
Merupakan model bisnis gabungan dari jenis brick & mortar dan ecommerce karena usaha yang dijalankan memiliki toko online dan offline.
Model bisnis jenis ini banyak dijalankan oleh masyarakat dan perusahaan-perusahaan besar karena dapat menjangkau pelanggan lebih luas lagi.
Biasanya pelaku usaha yang memilih model bisnis ini membuka toko online mereka di berbagai macam ecommerce.
– Afiliasi
Merupakan model bisnis di mana pelakunya melakukan kegiatan promosi untuk menjual produk dari pihak lain dan bagaimana pelanggan mau membeli produk yang dipromosikan.
Model bisnis jenis ini akan mendapatkan keuntungan dari produk yang berhasil terjual karena peran promosi yang dilakukan.
Di Indonesia, Niagahoster adalah salah satu contoh yang menyediakan program afiliasi untuk penjualan produk berupa hosting dan domain situs web.
– Dropship
Merupakan jenis model bisnis yang dilakukan secara online di mana pelaku usahanya tidak perlu memiliki barang secara fisik dan menyediakan ruang atau gudang penyimpanan.
Mudahnya kita menjual produk supplier di toko online kita, pelanggan membeli barang di toko online kita, dan supplier lah yang mengirimkan barang ke pelanggan.
Keuntungan dari model usaha ini didapatkan dari selisih harga barang dari supplier dan harga barang yang kita jual ke pelanggan.
Sederhananya seperti ini, harga dari supplier Rp 50.000, kita jual di toko online Rp 70.000, keuntungan yang didapat adalah Rp 20.000.
2. Tipe Model Bisnis Jika Didasarkan dari Produksi
– Retailer
Merupakan jenis model bisnis di mana pelaku usahanya membeli barang dari distributor/produsen lalu menjualnya ke pelanggan.
Jenis usaha ini dapat diterapkan mulai dari toko yang dijalankan dari rumah sampai perusahaan-perusahaan besar.
Beberapa contoh retailer produk gadget di Indonesia adalah Erajaya, iBox, dll.
– Franchise
Merupakan tipe model bisnis yang juga dikenal sebagai waralaba. Konsep dari model usaha ini tidak perlu memulai dan membangun sendiri dari awal.
Pelaku usaha yang memulai bisnis ini cukup dengan modal yang dimiliki, lalu menggunakan model dari brand/merek tertentu yang menyediakan kerja sama Franchise.
Contohnya seperti Indomaret, Alfamart, KFC, Starbucks, Janji Jiwa, Geprek Bensu, Sabana, Kebab Baba Rafi, Menantea, Haus!, Kokumi, dan masih banyak lagi yang lainnya.
– Distributor
Merupakan model bisnis yang kegiatannya mendistribusikan produk dan tidak memproduksi sendiri produk yang didistribusikannya.
Dalam menjalani model usaha ini, kemampuan dalam menjalin kerja sama dengan produsen/perusahaan manufaktur adalah kunci utamanya.
Pelaku usaha bisnis ini ada yang menjalankannya dengan menjadi distributor resmi dari suatu brand/merek, ada juga yang bekerja sama dengan berbagai supplier.
Contoh perusahaan distributor yang bisa dibilang besar di Indonesia adalah PT TAM yang mendistribusikan berbagai macam merek smartphone.
Originally posted 2023-03-29 11:15:57.