Contoh Jurnal Penyesuaian yang bisa dijadikan referensi dapat disimak pada artikel ini. Jadi silahkan simak ya. Selamat belajar teman-teman sekalian.
Barangkali istilah jurnal sendiri memang sangat familiar, tetapi jika ditambah dengan embel-embel lainnya akan memiliki makna yang berbeda.
Karena memang banyak sekali macam-macam jurnal. Seperti yang pernah dibahas pada artikel sebelumnya mengenai contoh jurnal.
Jurnal dalam kaitannya pada kehidupan sehari-hari juga terbilang penting. Jurnal memudahkan orang memiliki penanda atau catatan pada hal yang dikumpulkan dan penting.
Jurnal menjadi penanda peristiwa dalam kerangka waktu tertentu yang berisikan materi dan poin-poin penting. Jurnal menyistematiskan hal tersebut.
Jurnal berasal dari sejarah mencatat urutan waktu yang menjadi pembelajaran dan pengingat di waktu yang akan datang. Jurnal berisikan usaha-usaha terencana dalam mencapai tujuan nantinya.
Bahwa jurnal pada umumnya digunakan dalam berbagai ranah, salah satunya dalam dunia akademis. Salah satu yang biasa ditemukan dalam ranah akademis adalah jurnal akuntansi.
Banyak sekali macam-macam jurnal yang terdapat dalam jurnal akuntansi, dan satu diantaranya yaitu jurnal penyesuaian.
Pendahuluan
Apakah pernah mendengar istilah jurnal penyesuaian? Pernahkah melihat contoh jurnal penyesuaian? Dan apakah tahu apa itu jurnal penyesuaian?
Ya, jadi istilah jurnal penyesuaian akan sering kita dapati dalam dunia akuntansi.
Sedangkan untuk yang kurang tahu menahu menyoal akuntansi istilah barangkali sangat asing mendengar jurnal penyesuaian dah bahkan tidak pernah mendengar istilah tersebut.
Lebih lanjut mengenai jurnal akuntansi, jurnal akuntansi adalah sebuah catatan yang tersusun secara sistematis. Dan terutama berdasarkan kronologis dari transaksi-transaksi finansial yang jumlah dan keterangannya ringkas.
Ringkas diantaranya waktu kejadian, keterangan transaksi serta debit dan kredit, yang artinya adalah sumber pencatatan ke dalam jurnal yaitu bukti, serta pencatatan transaksi dilakukan secara berurutan (kronologis) sesuai tanggal terjadinya transaksi. Tepat dengan waktunya.
Dalam sebuah sistematis artinya pencatatan yang dilakukan dengan mengikuti aturan mendebit dan mengkredit akun. Namun Selain itu, setiap transaksi dicatat secara berpasangan ke dalam debit dan kredit (double entry accounting), dan jumlah debit dengan jumlah kredit harus sama/seimbang.
Jurnal dalam istilah lainnya dapat juga disebut sebagai “book of original entry”. Buku tentang keaslian dalam segala yang masuk.
Nah, pada artikel kali ini kami akan membahas seputar jurnal penyesuaian, dengan harapan dapat menambah wawasan para pembaca baik yang baru tahu soal jurnal penyesuaian, atau yang sudah sering namun masih bingung apa dan bagaimana jurnal penyesuaian tersebut.
Mari simak penjelasan berikut ini.
Pengertian Jurnal Penyesuaian
Jadi apa sih jurnal penyesuaian itu? jurnal penyesuaian dapat diartikan sebagai proses penyesuaian atau pencocokan terkait catatan atau fakta yang terjadi pada periode akuntansi tertentu.
Bagaimana jurnal penyesuaian ini disusun? Yaitu dari data neraca saldo dan data informasi penyesuaian akhir periode.
Di dalam jurnal penyesuaian, terdapat istilah yang dikenal dengan ayat jurnal penyesuaian. Ayat dalam hal ini tidak ada hubungannya dengan ayat suci dalam kitab agama tertentu.
Jadi apa itu, jurnal penyesuaian? Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang disusun dalam proses pencatatan perubahan saldo dalam beberapa akun.
Jurnal penyesuaian identik dengan penetapan saldo catatan akun buku besar sebuah perusahaan dalam kurun waktu tertentu, biasanya dilaporkan pada akhir periode. Akhir periode ini menyesuaikan kerangka waktu tertentu yang disepakati.
Pencatatan saldo ini bertujuan untuk mencerminkan nilai saldo sebenarnya. Saldo dalam hal ini yang menjadi tolak ukur perkembangan dari suatu bisnis atau usaha.
Dengan bahasa lain jurnal penyesuaian merupakan bagian dari laporan keuangan sebuah perusahaan. Laporan detail dari usaha, keuntungan, dan nilai produksinya.
Kenapa disebut jurnal penyesuaian? Karena jurnal atau laporan pencatatan ini digunakan untuk menyesuaikan nilai dalam neraca saldo. Penyesuaian dalam kaitannya dengan nominal keuntungan atau kerugian yang didapat.
Lalu apa kaitannya dengan prinsip akuntansi? Prinsip mendasarnya dan yang paling penting untuk terpahami?.
Neraca saldo merupakan akumulasi neraca awal dari sebuah transaksi pada periode akuntansi. Disebut awal karena perhitungannya dalam hal ini menentukan perhitungan selanjutnya.
Seperti yang telah disinggung di atas, dimana periode tersebut bisa dalam hitungan bulanan, triwulan, maupun tahunan. Menyesuaikan konteks usahanya yang dikerjakan.
Dengan adanya periode pencatatan tersebut, sebuah perusahaan dapat memperkirakan jumlah laba dan hutang dikala periode tersebut telah berakhir. Perhitungan seperti ini bisa sekaligus menyiasati resiko-resiko yang bisa terjadi.
Artinya jurnal penyesuaian menunjukkan kebenaran dari sebuah data. Data ini berisikan kelengkapan dari angka, alur penjualan, pendapatan, serta pengeluarannya.
Sehingga juga sebuah perusahaan dapat mengetahui jumlah nominal pada setiap perkiraan. Baik itu perkiraan pendapatan maupun perkiraan beban atau hutan di akhir periode.
Lalu timbul pertanyaan akun apa sajakah yang membutuhkan jurnal penyesuaian? Berikut rinciannya:
- Akun perlengkapan; merupakan akun yang berfungsi mencatat penyesuaian pemakaian. Pemakaian untuk berbagai hal yang dibutuhkan dan dikehendaki dalam melengkapinya.
- Akun beban; merupakan akun yang dibuat jika ada pembayaran yang belum dimasukkan beban atau belum dicatat. Beban dalam hal ini sesuai dengan namanya, memiliki proyeksi yang bisa mengeluarkan pengeluaran yang cukup besar.
- Akun beban yang dibayar di muka
- Akun pendapatan; merupakan akun yang membutuhkan penyesuaian ketika ada penerimaan yang belum menjadi pendapatan atau belum diperhitungkan.
- Akun pendapatan yang diterima di muka
Fungsi Jurnal Penyesuaian
Segala sesuatu di dunia ini diciptakan dengan maksud dan tujuan tertentu. Oleh karenanya pada setiap yang ada di muka bumi juga memiliki manfaat.
Lalu apa fungsi dan tujuan dari jurnal penyesuaian? Berikut adalah penjelasan fungsi dan manfaat tersebut:
- Menetapkan saldo catatan akun buku besar pada akhir periode, supaya setiap perkiraan saldo yang diperoleh nantinya bisa rill.
- Menghitung setiap perkiraan nominal pendapatan serta beban yang sebenarnya selama periode tertentu.
- Fungsi dari jurnal penyesuaian yaitu Agar pada akhir periode akun riil yaitu harta, kewajiban dan modal menunjukkan keadaan yang sebenarnya.
- Pada sebuah jurnal penyesuaian, dapat menetapkan saldo catatan akun buku besar pada akhir periode sehingga setiap perkiraan saldo riil, khususnya perkiraan harta dan kewajiban menunjukkan jumlah yang sebenarnya.
- Dapat digunakan dalam menghitung setiap perkiraan nominal (perkiraan pendapatan dan beban) yang sebenarnya selama periode yang bersangkutan.
- Agar akun-akun nominal, yaitu akun pendapatan dan beban dapat diakui dalam suatu periode dan menunjukkan keadaan yang sebenarnya.
Konsep Dasar Jurnal Penyesuaian
Merupakan sebuah konsep dasar akuntansi yang dijadikan landasan dalam menyusun sebuah jurnal penyesuaian.
Konsep ini erat kaitannya dengan penyusunan laporan keuangan. Dimana pembuatan laporan tersebut dapat dibagi-bagi dalam periode bulanan, triwulan, atau tahunan.
Periode waktu tersebut disebut dengan konsep periode akuntansi (accounting periode concept).
Penggunaan konsep ini bertujuan untuk menentukan pada periode mana laporan pendapatan dan beban perusahaan seharusnya dibuat.
Dapat dikatakan bahwa prinsip akuntansi merupakan konsep dasar yang berkaitan dengan jurnal penyesuaian.
Terdapat dua konsep akuntansi dasar yang sering dijadikan acuan, yaitu:
1. Konsep Akuntansi Berbasis Akrual (Accrual Basis of Accouting)
Konsep ini sering digunakan oleh kebanyakan perusahaan besar. Karena merupakan konsep yang menghasilkan laporan keuangan yang akurat dalam memenuhi kebutuhan para pengguna.
Sebuah konsep yang melakukan pencatatan pendapatan setelah pendapatan tersebut dihasilkan.
Artinya catatan tersebut berisi segala laporan laba rugi, kas yang telah diterima atau yang belur diterima dari pelanggan selama periode tertentu.
Konsep ini dikenal dengan sebutan konsep pengukuran pendapat (revenue recognition concept).
Dimana konsep ini mendukung sistem pencatatan pendapatan pada saat periode pendapatan tersebut dihasilkan.
Konsep ini berbasis akrual, artinya beban yang ada pada satu periode dilaporkan bersamaan dengan pendapatan yang dihasilkan terkait dengan beban tersebut.
2. Konsep Akuntansi Berbasis Kas (Cash Basis of Accounting)
Berbeda dengan konsep akrual, beberapa perusahaan ada yang menganut konsep akuntansi berbasis kas.
Dimana pada konsep ini pendapatan dan beban dicatat atau dilaporkan dalam bentuk laba rugi ketika periode kas diterima atau dikeluarkan.
Dalam artian pendapatan dan beban tidak dilaporkan dalam waktu yang sama.
Misal pendapatan dilaporkan saat kas diterima dari klien, sedangkan gaji dilaporkan saat kas dibayarkan (beban) dibayarkan kepada karyawan.
Selisih antara pendapatan (penerimaan kas) dan beban (pembayaran kas) merupakan laba bersih atau rugi bersih.
Konsep ini cocok digunakan oleh perusahaan (jasa atau dagang) dengan skala kecil, karena memiliki utang-piutang yang sedikit. Seperti dokter, pengacara, dan rumah makan.
Dengan menggunakan konsep akuntansi berbasis kas laporan hasil keuangan yang dibuat akan sama akuratnya dengan yang dibuat menggunakan konsep berbasis akrual.
Macam macam Jurnal Penyesuaian
Pada umumnya terdapat 2 penyebab diperlukannya penyesuaian dalam suatu transaksi, di antaranya adalah:
- Kondisi ketika suatu transaksi telah terjadi namun informasi tersebut belum dicatat dalam perkiraan yang bersangkutan
- Kondisi dimana transaksi sudah dicatat dalam perkiraan tetapi saldo perkiraan masih harus disesuaikan supaya dapat ditampilkan dalam jumlah yang benar.
Hal-Hal yang Perlu Disesuaikan dalam Ayat Jurnal Penyesuaian
- Biaya dibayar dimuka dilakukan dengan dua cara diantaranya yaitu dicatat sebagai persekot biaya dan biaya dicatat sebagai biaya
- Pendapatan diterima di muka atau uneraned revenues dilakukan dengan dua cara di antaranya yaitu diakui sebagai utang dan diakui sebagai pendapatan
- Biaya yang masih harus dibayar atau accured expense
- Pendapatan yang masih harus diterima atau accured revenues
- Penyusunan aktiva tetap
- Kerugian piutang
- Dan biaya pemakaian perlengkapan
Contoh Jurnal Penyesuaian
Untuk memudahkan teman-teman dalam memahami materi jurnal penyesuaian di bawah ini kami seratakan contoh. Bagaimana contoh tersebut? Berikut beberapa Contoh Jurnal Penyesuaian.
Pendapatan Diterima Dimuka
Pada jurnal penyesuaian, pendapatan yang diterima di muka ini biasanya tidak bisa dicatat sebagai pendapatan. Tetapi akan dicatat sebagai hutang.
Kenapa hal ini bisa terjadi? Ya karena memang perusahaan belum merealisasikan pendapatan tersebut dan juga belum menyelesaikan tugasnya:
Contoh:
Saldo pendapatan diterima dimuka yang dimiliki perusahaan berjumlah Rp 10.000.000, dan sampai akhir periode perusahaan baru mengerjakan tugasnya dengan nominal Rp 2.600.000.
Maka dalam hal ini transaksi tersebut dicatat sebagai pendapatan sewa bertambah dan pendapatan diterima berkurang sebesar Rp 2.600.000. yang artinya masih tersisa Rp 7.400.000, yang masih menjadi utang pendapatan perusahaan.
Beban Sewa Gedung Dibayar Dimuka
Pada contoh jurnal penyesuaian yang kedua ini sebenarnya hampir sama dengan contoh poin tiga, hanya saja beban yang dibayarkan adalah beban sewa gedung.
Bagaimana contoh jurnal penyesuaian pada kasus tersebut? Yuk perhatikan salah satu contoh berikut ini:
Contoh:
Saldo akun sewa dibayar dimuka berjumlah Rp 19.200.000 tidak menunjukkan keadaan sebenarnya. Karena sudah terpakai sewa sejumlah Rp 3.200.000, maka beban sewa bertambah dan sewa dibayar dimuka berkurang sebesar Rp 3.200.000.
Beban atau Biaya Dibayar Dimuka
Apa maksudnya dengan beban atau biaya dibayar dimuka? Jadi hal ini biasanya dilakukan oleh perusahaan yang membayarkan beban untuk beberapa periode yang akan datang. Beban ini lah yang kemudian dinamakan beban bayar dimuka. Walaupun seharusnya beban tersebut bisa dibayarkan pada periode mendatang.
Oleh karenanya beban tersebut harus dicatat sebagai beban asuransi yang dilaporkan pada periode yang bersangkutan. Berikut adalah salah satu contoh jurnal penyesuaian yang sesuai dengan kasus tersebut:
Contoh :
Pada sebuah neraca saldo asuransi menunjukkan nilai Rp 3.600.000,- kemudian pada akhir periode, informasi saldo menunjukan sebesar Rp 3.000.000,-
ini menunjukkan bahwa premi asuransi yang sudah dibayarkan adalah Rp 3.600.000 – Rp 3.000.000 = Rp 600.000,-. Dimana nominal tersebut diakui sebagai beban asuransi dan mengurangi asuransi dibayar dimuka.
Piutang Pendapatan atau Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Pada kasus jurnal penyesuaian ini dapat terjadi jika suatu pendapatan yang telah menjadi milik perusahaan tetapi pendapatan tersebut belum diterima oleh perusahaan.
Oleh karena itu hal ini akan dicatat dalam pencatatan akuntansi sebagai pendapatan pada periode tersebut. Di bawah ini terdapat salah satu contoh piutang pendapatan atau pendapatan yang masih harus diterima:
Contoh:
Sebuah perusahaan telah menyelesaikan pekerjaannya yang berjumlah Rp 550.000. Jumlah tersebut belum termasuk dalam neraca saldo yang tercatat sebagai piutang pendapatan perusahaan dengan nominal Rp 15.600.000. Maka transaksi ini dicatat sebagai piutang pendapatan dan pendapatan jasa sebesar Rp 16.150.000.
Penyusutan Peralatan
Seperti halnya penyusutan, yang dimaksud dalam penyusutan peralatan dalam hal ini yaitu bahwa penyusutan yang akan dicatat sebagai pengakuan beban depresiasi atau beban penyusutan oleh perusahaan. Yuk langsung saja lihat salah satu contohnya supaya penjelasan tadi lebih mudah dimengerti:
Contoh:
Beban penyusutan atau depresiasi perusahaan untuk periode Desember 2017 adalah sebesar Rp 1.400.000. maka hal ini akan menambah pada beban penyusutan dan menambah akumulasi penyusutan peralatan sebesar Rp 1.400.000.
Biaya Pemakaian Perlengkapan
Seperti namanya, bahwa perlengkapan adalah bahan-bahan yang dibeli perusahaan untuk kepentingan operasional perusahaan dan bukan untuk diperjualbelikan.
Nah disini perusahaan wajib mencatat perlengkapan yang yang digunakan atau dipakai. Selain itu perusahaan juga harus melakukan perhitungan fisik terhadap jumlah perlengkapan yang telah terpakai dan masih tersisa.
Contoh:
Terlihat saldo perlengkapan pada neraca saldo sebesar Rp 4.400.000. Pada akhir masa periode, informasi menunjukan bahwa perlengkapan yang masih tersisa adalah Rp 2.7.00.000.
Artinya perusahaan telah menggunakan pemakaian perlengkapan sebesar Rp 4.400.000 – Rp 2.700.000 = Rp 1.700.000. Maka pencatatannya adalah menambah akun beban perlengkapan dan mengurangi akun perlengkapan sebesar Rp 1.700.000.
Estimasi Pajak
Yang dimaksud dengan estimasi pajak yaitu perkiraan terhadap pembayaran pajak yang masih harus dibayar oleh perusahaan kepada pemerintah berdasarkan dengan ketentuan undang-undang perpajakan.
Bentuk dari pajak tersebut bisa berupa pajak penghasilan, ataupun pajak bumi dan bangunan. Nah lalu bagaimana jurnal penyesuaian yang harus dibuat dalam kasus yang melibatkan estimasi pajak tersebut?
berikut ini terdapat salah satu contoh jurnal penyesuaian tentang estimasi pajak yang bisa dipelajari:
Tgl | Keterangan | P/R | Debet | Kredit |
31 Des | ||||
Estimasi pajak peghasilan estimasi utang pajak | xxx | xxx | ||
Sebesar estimasi pajak penghasilan |
Contoh Soal Jurnal Penyesuaian dan Penyelesaiannya
Nah untuk kamu peserta didik yang sedang belajar di jurusan akuntansi, atau ilmu pengetahuan sosial pasti akan menghadapi soal-soal untuk menguji pengetahuanmu dalam hal-hal yang berkaitan dengan akuntansi salah satunya yaitu contoh soal jurnal penyesuaian.
Banyak sekali contoh-contoh soal jurnal penyesuaian akuntansi yang bisa digunakan untuk bahan latihanmu menghadapi ujian, olimpiade, ataupun tes yang masih berkaitan dengan jurnal penyesuaian.
Namun sayangnya pada artikel kali ini tidak dapat menyajikan contoh soal terlalu banyak karena terdapat keterbatasan.
Tetapi setidaknya cukup untuk dijadikan contoh soal. Kalau begitu yuk langsung saja lihat bagaimana contoh soal jurnal penyesuaian beserta penyelesaiannya di bawah ini:
Contoh 1
Pada tanggal 31 desember 2000, dalam neraca saldo Fa Firman terdapat perkiraan- perkiraan dengan saldo sebagai berikut:
Asuransi dibayar dimuka Rp 900.000
Pendapatan sewa Rp 1.800.000
Beban bunga Rp 750.000
Data penyesuaian per 31 Desember 2000 ialah seperti berikut:
- Asuransi dibayar dimuka untuk periode 1 april 2000 sampai dengan 1 april 2011
- Sewa diterima dimuka untuk setahun, diterima tanggal 1 juli 2000
- Sisa hutang hipotek sebesar Rp 4.500.000 dengan bunga 12% per tahun dibayar tiap tiap tanggal 1 april dan 1 Oktober
Diminta
- Buatlah ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan per 31 Desember 2000
A
Keterangan | P/R | Debet | Kredit | |
Beban asuransi Asuransi dibayar dimuka | Rp.675.000 – | – Rp.675.000 | ||
9/12 x Rp900.000 = Rp.675.000 |
B
Keterangan | P/R | Debet | Kredit | |
Pendapatan sewa Pendapatan sewa diterima dimuka | Rp.900.000 – | – Rp.900.000 | ||
6/12 x Rp1.800.000 = Rp.900.000 |
C
Keterangan | P/R | Debet | Kredit | |
Beban bunga Utang bunga | Rp.135.000 – | – Rp.135.000 | ||
Okt – Des = 3/12% x Rp.4.500.000 = Rp.135.000 |
Contoh soal Jurnal Penyesuaian II
Berikut adalah neraca saldo Morgan Freeman Agency pada 31 maret sebelum dilakukan penyesuaian
No | Akun –akun (account) | Debet | Kredit |
Asuransi dibayar dimuka | Rp.3.600.000 | – | |
Perlengkapan | Rp.2.800.000 | – | |
Peralatan | Rp.25.000.000 | – | |
Akum. Penyusutan peralatan | – | Rp.8.400.000 | |
Utang wesel | – | Rp.20.000.000 | |
Pendapatan sewa diterima dimuka | – | Rp.9.300.000 | |
Pendapatan sewa | – | Rp.60.000.000 | |
Beban bunga | – | – | |
Pendapatan sewa | p.14.000.000 | – |
Data penyusutan 31 maret 2001 adalah sebagai berikut:
- Penyusutan terhadap peralatan (equipment) sebesar Rp.500.000 per bulan
- Pendapatan sewa diterima dimuka (revenue) telah diterima untuk empat bulan
- Perlengkapan yang adalah ialah sebesar Rp.850.000
- Asuransi yang telah jatuh tempo sebesar Rp.200.000
Diminta
Susunlah jurnal penyesuaiannya
No | Keterangan | P/R | Debet | Kredit |
1 | Beban penyu- peralatan Akum-penyusutan – peralatan | Rp.1.500.000 – | – Rp.1.500.000 | |
2 | Pendapatan sewa diterima dimuka Pendapatan sewa (3/4 x 9.300.000 = Rp.6.975.000 | Rp975.000 | Rp975.000 | |
3 | Beban perlengkapan Perlengkapan Persediaan awal = 2.800.000 Persediaan akhir = 850.000 Persediaan terpakai = Rp.1.950.000 | Rp1.950.000 | Rp1.950.000 | |
4 | Beban asuransi Asuransi dibayar dimuka (3 bulan x Rp.200.000) | Rp.600.000 | Rp.600.000 |
Demikian informasi terkait jurnal penyesuaian yang bisa kami sajikan. Semoga sajian ini bisa disantap dengan nikmat dan khidmat, serta dapat mengenyangkan dan menghilangkan dahaga keingintahuan pembaca terkait jurnal penyesuaian.
Barangkali masih ada kekurangan dalam menyampaikan informasi tersebut, jadi silahkan jika da yang ingin memberi masukan untuk bahan pembelajaran kami selanjutnya.
Informasi ini juga bisa dijadikan amunisi teman-teman yang ingin belajar akuntansi atau masuk jurusan akuntansi, sehingga nantinya ketika materi tentang jurnal penyesuaian tersebut tiba teman-teman kurang lebih sudah memiliki gambaran umum.
Selamat belajar!
Originally posted 2021-01-08 23:30:12.