Anggrek merupakan salah satu bunga kebanggaan Republik Indonesia sekaligus sebagai lambang puspa pesona. Keindahan berbagai jenis anggrek bahkan sudah sampai di segala penjuru dunia.
Bunga ini mewakili atau menggambarkan karakteristik bangsa dan negara Indonesia. Bahkan tertulis dalam Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999, berbunyi “29 bunga anggrek terbilang spesies langka”.
Bunga anggrek bulan bahkan sering menjadi simbol persahabatan yang multilateral hingga dinobatkan sebagai judul lagu.
Contohnya saja hubungan persahabatan antara Korea Utara dengan Indonesia yang salah satunya terjalin karena bunga anggrek bulan.
Si anggrek bulan menjadi salah satu bunga yang menjadi kesayangan para pemimpin Korea Utara dari dulu hingga kini.
Bung Karno pernah memberikan anggrek bulan kepada pemimpin Korut, yaitu Kim Il Sing yang diberi nama Kimilsungia.
Sejak diberikan di tahun 1965 kimilsungia menjadi bunga nasional Korea Utara. Media tanam dari sang puspa pesona ini bukanlah tanah seperti kebanyakan jenis bunga pada umumnya.
Selain media tanamnya yang berbeda anggrek memiliki banyak spesies.
Berkenalan dengan Berbagai Jenis Anggrek
Anggrek merupakan salah satu jenis tanaman dengan anggota jenis terbanyak. Bunga ini tumbuh baik di wilayah tropika basah hingga wilayah sirkumpolar.
Berdasarkan habitat hidupnya jenis anggrek terbagi ke dalam 4 kelompok, yaitu epifit, saprofit, terestrial, dan litofit.
Epifit adalah jenis anggrek yang hidupnya menumpang pada tumbuhan lain yang biasa disebut inang. Namun meski menumpang anggrek bukanlah tumbuhan yang bersifat parasit.
Saprofit adalah jenis anggrek yang tumbuh di tempat-tempat dengan kandungan humus tebal, seperti sisa-sisa daun kering.
Terestrial merupakan jenis anggrek yang hidup di tanah, mulai dari tanah sedikit basah hingga tanah kering seperti di padang rumput. Sering juga tanaman ini dijuluki sebagai anggrek tanah.
Terakhir litofit adalah jenis anggrek yang tumbuh pada media batu-batuan atau tanah berbatu. Tanaman ini tahan terhadap sinar matahari yang kuat atau terik sekalipun.
Jika didasarkan pada ragam spesiesnya, maka jenis bunga anggrek sangatlah bervariasi. Berikut ini penjelasan tentang berbagai jenis anggrek.
1. Jenis Anggrek Bulan (Paraphalaenopsis serpentilingua)
Lambang puspa pesona Indonesia yang satu ini termasuk jenis anggrek yang langka. Nama latinnya adalah Paraphalaenopsis serpentilingua.
Banyak sekali ditemukan di daerah Kalimantan Barat dan Papua. Dinamakan anggrek bulan karena warnanya yang seindah bulan di malam hari, berwarna putih, ungu, dan kuning.
Selain di Indonesia, anggrek bulan juga banyak ditemukan di Malaysia, Filipina, dan Australia. Tergolong ke dalam jenis anggrek epifit, anggrek bulan sering menempel pada batang atau pohon tumbuhan.
2. Anggrek Kasut Kumis (Paphiopedilum chamberlainianum)
Sesuai dengan namanya bunga yang satu ini memiliki bulu-bulu halus layaknya kumis. Dilihat sekilas anggrek ini mirip dengan tanaman kantung semar.
Bentuknya menyerupai kantung dan berbulu serta warnanya juga didominasi oleh warna ungu dan hijau. Kasut kumis adalah jenis anggrek yang dilindungi oleh negara karena keunikannya.
3. Jenis Anggrek Kebutan (Ascocentrum miniatum)
Dinamakan kebutan bukan karena bunga ini bisa bermain kebut-kebutan. Hal ini karena warna bunga ini sangat indah dan mencolok dengan warna oranye terang.
Bunganya berkerumun dalam satu tangkai dan berjajar rapi. Anggrek yang dilindungi negara ini sering kali digunakan sebagai hiasan dalam dekorasi pernikahan.
4. Anggrek Bulan Bintang (Paraphalaenopsis denevei)
Anggrek bulan bintang adalah spesies yang berasal dari Pulau Kalimantan. Mendengar nama bunga ini mungkin sebagian dari kalian akan langsung teringat salah satu partai politik.
Meskipun begitu warna dari bunga ini tidak sama dengan partai politik yang mengusung nama dari bunga ini. Bentuk kelima kelopaknya mirip dengan bintang dengan warna putih bulan purnama di bagian tengahnya.
Karena warnanya yang menawan banyak yang jatuh cinta pada anggrek yang bisa hidup secara epifit maupun litofit ini.
5. Anggrek Kelip (Phalaenopsis violacea)
Masih satu keluarga dengan anggrek bulan, anggrek yang satu ini memiliki warna ungu terang dengan aroma yang khas. Anggrek yang sudah mulai punah ini memiliki bentuk yang dan aroma yang tak biasa.
Oleh karenanya banyak pecinta tanaman hias yang mulai membudidayakan jenis anggrek dengan wangi memikat hati ini.
6. Jenis Anggrek Hartinah (Cymbidium hartinahianum)
Namanya mungkin terdengar jadul, tapi keindahan dari anggrek yang satu ini sungguh memikat hati. Tahukah kalian kalau namanya diambil dari almarhumah Ibu negara kedua kita, yaitu ibu Tien Suharto.
Sehingga dikenal juga dengan sebutan Anggrek Tien Soeharto. Memiliki warna yang menawan perpaduan gradasi warna krem dan ungu menghiasi mahkotanya.
Ditetapkan sebagai tanaman endemik yang berasal dari Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Memiliki bentuk bunga seperti pita yang meruncing dengan ketinggian 50-60 cm.
7. Jenis Anggrek Jingga (Renanthera matutina)
Jingga merupakan warna dasar dari jenis anggrek yang satu ini, tapi mereka juga memiliki motif polkadot berwarna merah. Sekilas morfologi warna bunga ini mirip dengan warna kulit macan tutul.
Tampilannya unik berukuran kecil dan ramping berhasil memikat para kolektor anggrek.
8. Anggrek Larat (Dendrobium phalaenopsis)
Ungu tua adalah warna khas dari kembang jenis Larat. Nama latinnya adalah Dendrobium phalaenopsis. Jenis spesies yang berasal dari Maluku ini paling sering kita temui di banyak pekarangan rumah.
Larat berasal dari nama pulau tempat anggrek ini berasal, tepatnya berada di kepulauan Maluku. Anggrek epifit ini memiliki kelopak cantik berwarna ungu.
Sayang keberadaannya di alam sudah mulai menipis, sehingga perlu dilakukan budidaya sebagai tindak lanjut melindungi tanaman langka di Indonesia.
9. Anggrek Stuberi (Dendrobium lasianthera)
Memiliki nama stuberi bukan berarti bentuk bunganya mirip buah strawberry. Bentuk dari anggrek stuberi justru unik karena menyerupai spiral. Nama latinnya adalah Dendrobium lasianthera.
Masih satu keluarga dengan anggrek larat, anggrek stuberi cocok dijadikan sebagai tanaman pemanis di rumah Anda.
Bentuknya yang menyerupai spiral dengan perpaduan warna ungu, kuning, dan putih. Menghasilkan kombinasi sempurna dalam memikat hati para pecinta anggrek.
10. Jenis Anggrek Hitam (Coelogyne pandurata)
Pernah terbayang bunga dengan dominan warna hitam? Mungkin yang ada di benak kalian bunga berwarna hitam terkesan suram dan menyeramkan, tapi tidak untuk anggrek hitam.
Mahkota hitam di bagian tengah ini justru membuat bunga ini terlihat menawan dengan kelopak hijau. Anggrek yang sudah mulai langka ini berasal dari Kalimantan, Sumatera, dan Semenanjung Malaya.
Karena keberadaannya semakin jarang ditemukan, tanaman ini juga termasuk ke dalam jenis yang dilindungi oleh negara.
11. Jenis Anggrek Pensil (Vanda hookeriana)
Keindahan dari bunga yang ditemukan di Bengkulu ini menjadikan anggrek pensil sebagai ratu dari para anggrek. Gelar tersebut disematkan pada tahun 1882.
Tanaman yang satu ini hidupnya menumpang pada bunga bakung, namun bisa juga tumbuh di rawa-rawa-rawa. Cara hidup anggrek biasanya menumpang pada tanaman lain (epifit) meskipun bukan sebagai benalu.
Tidak semua anggrek hidup sebagai tanaman epifit, tapi memang hampir semua jenis anggrek tidak ada yang media tanamnya dari tanah biasa.
12. Anggrek Cattleya sp.
Merupakan jenis anggrek berukuran besar jika dibandingkan dengan jenis lainnya. Cattleya sudah banyak dibudidayakan sehingga cukup mudah ditemukan.
Habitat asli anggrek ini berasal dari Kostarika dan bagian tropis Amerika Selatan. Dapat ditemukan dalam variasi warna yang beragam, ciri khas bunga ini yaitu pada bagian ujung petal bergelombang.
13. Anggrek Monyet (Dracula simia)
Dinamakan monyet karena secara morfologi memiliki wujud bunga serupa wajah monyet drakula. Sehingga nama latin anggrek ini pun adalah Dracula simia, dengan julukan lain yaitu “naga kecil”.
Keunggulan anggrek ini dapat tumbuh pada ketinggian 1.000-2.000 mdpl, suhu 27° Celcius, dan tingkat kelembapan 80-90%.
Demikian penjelasan mengenai jenis anggrek. Semoga bermanfaat ulasan ini dapat menambah wawasan kita semua.
Originally posted 2020-12-13 11:00:30.