Jenis burung kecil biasanya memiliki ukuran tak lebih dari segenggaman tangan manusia. Mereka umumnya memiliki warna bulu yang cantik dan beragam.
Pecinta burung peliharaan di Indonesia saat ini sedang digandrungi oleh jenis burung-burung berukuran kecil.
Disamping bentuk tubuhnya yang imut serta warna bulu yang cantik, mereka juga tidak memerlukan kandang yang terlalu luas.
Seperti benatang peliharaan lainnya burung juga memerlukan ruang untuk bergerak. Sangkar atau kandang yang terlalu kecil akan membuat mereka stres.
Itulah mengapa banyak pecinta burung yang menjatuhkan pilihannya kepada jenis burung kecil.
Jenis Burung Kecil
Berikut ini beberapa jenis burung kecil yang menarik perhatian. Ukurannya yang sangat kecil serta warnanya yang cantik membuat siapa saja ingin memiliki mereka.
1. Jenis Burung Kecil Lovebird
Nama burung kecil yang satu ini sesuai dengan jenisnya yang tumbuh dan hidup berpasang-pasangan.
Mereka tetap bisa bertahan meskipun dipelihara sendiri-sendiri atau terpisah.
Perlu diperhatikan saat memelihara burung ini secara terpisah pemilik harus benar memperhatikan burung ini.
Tidak hanya soal makanan dan minuman, tapi juga kebersihan dan interaksi karena mereka tidak suka hidup sendiri. Saat merasa dicampakkan lovebird akan mudah stress dan bisa mati.
Melatih mereka menggunakan mainan bisa menjadi sebuah solusi.
2. Spotted Pardalote
Spesies yang satu ini meskipun kecil, tapi sangat mencolok karena bulu mereka yang bercorak dengan warna indah.
Totol-totol putih pada bulu mereka merupakan asal muasal nama burung ini. Mereka juga dikenal dengan nama burung berlian karena totolnya.
Ukurannya hanya sekitat 3,1 – 3,9 inci saja. Habitat asli mereka berada di hutan eucalyptus Australia.
Sayangnya keberadaan mereka sudah semakin menghawatirkan karena perubahan lahan.
3. Jenis Burung Kecil Weebill
Seperti namanya burung yang satu ini memiliki paruh (bill) yang sangat kecil (wee). Hal itu juga yang mendasari penamaan dari jenis ini.
Tubuhnya yang juga kecil sangat cocok dengan paruh mereka. Burung weebill hanya tumbuh sampai panjang ukurannya 3 – 3,5 inci saja.
Weebill bahkan mengalahkan ukuran burung spotted pardalote sebagai spesies burung terkecil.
Mereka sering terbang dalam kawanan dan hidup di area hutan. Mereka paling suka hidup dan bertengger di hutan yang penuh dengan pohon eucalyptus.
4. Willow Tit
Meskipun berukuran kecil burung ini senang dan dapat bertahan di cuaca yang dingin.
Willoe tit banyak ditemukan daerah sub-artik, seperti di Eropa dan Asia Utara. Rata-rata memiliki ukuran tubuh sekitar 4,5 inci dengan berat 0,31 – 0,38 ons.
5. Pink Robin
Burung yang satu ini mungkin bisa masuk list ‘must pet to have’ buat kalian para pecinta burung sekaligus k-popers.
Warna pink robin benar-benar menggambarkan salah satu idol grup k-pop, yaitu Blackpink.
Ya, warna bulu mereka campuran antara warna hitam pada bagian punggung serta sayap dengan pink dibagian bawah. Baik betina maupun jantan memiliki warna yang sama.
6. Jenis Burung Kecil Silvereye
Kebanyak dari burung silvereye hanya tumbuh hingga panjangnya mencapa 15 cm dengaan berat 5 – 10 g.
Meskipun begitu burung ini memiliki stamina yang bagus. Silvereye bisa hidup hingga 10 tahun lamanya. Dimana kebanyakan spesies burung kecil tidak dapat hidup selama itu.
Mereka juga bisa terbang dalam jarak yang cukup jauh saat musim migrasi. Burung kecil ini dapat terbang sejauh 1600 km.
7. Superb Fairy-wren
Layaknya peri burung kecil yang satu ini benar-benar sangat cantik.
Apalagi pejantannya atau ayah burung yang memiliki bulu paling indah. Bulu berwarna biru menghiasi bagian kepala, leher dan ekor.
Nah itu tadi jenis-jenis burung kecil dengan ukuran mereka yang mungil. Tidak hanyak ukurannya yang menarik, tapi juga bulu-bulu mereka yang indah.
Mana yang jadi favorit kalian dari ke 7 burung diatas?
Merawat Anak Burung
Pernahkah kalian melihat anak burung tergeletak di tanah atau yang masih bayi, tapi sudah ditinggal induknya sendirian di sarang? Semua itu hal yang wajar dan biasa dilakukan induk burung kepada bayi burung.
Saat kalian melihat bayi burung tinggal sendirian di sarang tanpa induknya, itu bukan berarti mereka ditelantarkan. Sang induk biisa saja sedang mencari makan untuk anak-anaknya ke tempat yang agak jauh.
Beberapa spesies burung juga meninggalkansarang mereka dan menghabiskan beberapa hari di tanah sebelum akhirnya mereka dapat terbang dengan baik. Ini merupakan hal yang normal bagi anak burung.
Meskipun mereka berada di tanah, tapi induk mereka merawat dan melindungi mereka. Saat itu anak-anak burung akan diajari oleh induknya cara bertahan hidup, seperti mencari makan, mengidentifikasi predator, hingga belajar terbang.
Salah bila kalian mengira anak burung akan belajar terbang dari ketinggian atau tempat yang tinggi. Itu malah bisa mencelakai anak burung. Oleh karena itu, anak burung diajari terbang oleh induknya di tanah.
Apabila kalian menemukan anak burung sendirian di tanah jangan langsung dibawa pulang dan menaruhnya di sangkar. Itu hanya akan membuat mereka tidak tahu cara bertahan hidup di alam liar, kecuali burung tersebut memang yatim piatu.
Beda ceritanya jika kalian menmukan burung yang tergeletak di tanah dengan luka. Burung yang terlihat tidak sehat atau cedera bisa kalian bawa pulang atau ke dokter untuk mendapat perawatan.
Untuk mengetahui apakah anak burung itu yatim piatu atau tidak, kalian harus mengenali tahapannya terlebih dahulu. Ada dua kemungkinan anak burung tergeletak di tanah, yakni sedang dalam tahap nestling atau fledglings.
Tahap Nestling
Pada tahap ini bayi burung belum bisa terbang sama sekali dan bahkan sayap sayap mereka belum bisa mengepak dengan kuat. Biasanya bulu-bulu pada anak burung di tahap ini masih belum banyak.
Jika kalian menemukan anak-anak burung dengan sarang di tanah, itu berarti induknya memang sengaja mengasuh mereka di tanah. Namun, apabila kalian menemukannya sendiri atau tanpa sarang bisa saja dia terjatuh atau yatim piatu.
Taruhlah kemballi bayi burung ke dalam sarangnya dan apabila sarang telah hancur atau susah dijangkau cukup ganti dengaan kotak yang dilapisi tisu. Taruh pada cabang pohon yang sekiranya aman dan bisa ditemukan induknya.
Pastikan kalian tidak terlalu sering melihat anak burung tersebut karena indra penciuman mereka masih buruk. Selain itu induk burung menjadi lebih agresif dan protektif saat ada gangguan dari luar.
Tahap Fledgling
Di tahap ini biasanya anak burung sudah memiliki bulu yang menutupi tubuhnya secara penuh. Ekor dan sayap mereka mungkin masih pendek, tapi mereka sudah bisa berjalan, melompat, dan mengepakkan sayap mereka.
Masa-masa fledgings anak-anak burung memang biiasa menghabiskan waktunya ditanah. Jadi jangan heran dan biarkan saja mereka belajar dari induknya. Mungkin induknyya akan mengajarkan mereka terbang sedikit demi sedikit.
Bila kalian menemukan anak burung yang sedang pada tahap ini, jauhkan hewan peliharaan kalian dari mereka. Kucing dan anjing biasa memburu mereka di semak-semak.
Bisa juga kalian memindahkan anak-anak burung ke tempat yang lebih aman atau kembalikan lagi ke sarang yang rendah.
Memelihara Anak Burung Liar
Apakah kita boleh memelihara bayi atau anak burung liar? Meskipun tampak lebih aman jika kita pelihara, tapi sebenarnya bayi burung liar perlu belajar di alam bebas untuk bertahan hidup.
Kalian boleh memelihara mereka jika mereka memang benar-benar yatim piatu atau terluka dan butuh perawatan. Memelihara mereka di rumah terkadang bukan solusi yang bagus karena rumah yang asing bisa jadi malah menjadi ancaman untuk mereka.
Originally posted 2020-11-18 14:59:52.