Pernahkah mendengar tentang jenis burung pelatuk? Masih ingatkah kalian dengan tokoh kartun Woody woodpecker si burung pelatuk yang jahil. Ternyata tokoh kartu tersebut benar-benar ada di dunia nyata lho.
Wujud aslinya memang tidak selucu si Woody, namun karakter serta kebiasaan mereka yang suka mematuk-matuk pohon tentu sama. Tokoh Woody memang terinspirasi dari woodpecker atau burung pelatuk.
Burung yang satu ini banyak tersebar di seluruh dunia, kecuali Australia, New Guinea, Selandia Baru, Madagaskar, dan daerah kutub.
Mereka tersebar didaerah dengan banyak hutan dan pepohonan meskipun ada beberapa spesies yang berhabitat di tempat yang tidak berpohon.
Mematuk pohon adalah ciri khas dari burung ini. Hal itu digunakan untuk saling berkomunikasi dan mencari makan.
Getaran dari paruh pelatuk yang dipukulkan kebatang pohon dapat didengar oleh pelatuk lainnya.
Beberapa spesies pelatuk tidak hanya memakan serangga. Mereka juga memakan, buah, getah pohon, telur burung, dan binatang kecil lainnya.
Jenis Burung Pelatuk
Setidaknya ada 240 spesies pelatuk di dunia yang terbagi ke dalam 35 genera. Berikut ini beberapa jenis burung pelatuk yang ada di dunia.
1. Jenis Burung Pelatuk Kepala Merah
Pelatuk yang satu ini bisa dibilang paling mirip dengan karakter Woody Woodpecker, meski tidak berjambul. Kepalanya berwarna merah tua dengan badan setengah putih setengah hitam.
Terutama pada bagian sayap yang terlihat jelas belangnya. Saat terbang mereka suka menangkap serangga yang juga terbang.
Biji pohon ek serta kacang merupakan makanan lain yang mereka sukai. Sangat mudah dijumpai di daerah pertanian yang banyak pohon, rawa-rawa, atau hutan pinus.
2. Burung Pelatuk Bertumpuk
Jenis ini paling banyak di temui di Benua Amerika dan keberadaannya paling mencolok dibanding pelatuk lainnya.
Mereka menyukai habitat seperti hutan dengan pepohonan yang besar yang sudah tua atau lapuk. Ukuran mereka seukuran dnegan burung gagak.
Bulunya berwarna hitam dengan sedikit corak putih pada bagian bawah mata, pipi, dan leher. Diatas kepala mereka terdapat jambul berwarna merah menyala yang hampir mirip dengan jambul Woody woodpecker.
Lubang yang mereka buat dari mematuk pohon juga digunakan sebagai sarang mereka. Bahkan sarang mereka terkadang juga digunakan oleh burung-burung lainnya.
Batang pohon atau kayu yang telah lapuk adalah tempat mereka mencari serangga. Serangga merupakan makanan utama dari burung pelatuk ini.
3. Jenis Burung Pelatuk Punggung Hitam
Memiliki nama latin picoides articus dari keluarga picidae. Pelatuk ini lain dari pada yang lain karena didominasi warna hitam tanpa corak merah.
Spesies ini juga menyukai tempat-tempat dimana ada kayu atau pohon habis terbakar. Mereka mengincar kumbang kayu yang hidup di pohon-pohon yang telah mati terbakar.
4. Golden Fronted Woodpecker
Dinamakan emas karena terdapat bulu yang berwarna keemasan di dekat paruhnya. Makanan utama mereka adalah serangga, kacang-kacangan, dan buah.
Beberapa spesies yang memakan buah kaktus bulu mukanya berwarna ungu sesuai dengan warna makanan mereka.
Spesies ini dibagi lagi kedalam 4 subspesies dimana mereka dibedakan dari segi ukuran, corak ekor, warna tengkuk, dan perut.
Beberapa dari mereka bertengkuk kuning hingga oranye dan sisanya berwarna merah. Keseluruhan warna bulu mereka hitam bergaris putih dengan bagian bawah putih kecoklatan.
5. Jenis Burung Pelatuk Kepala Putih
Pada pejantan dewasa terdapat corak berwarna merah di bagian atas kepala. Jenis kepala putih biasa ditemukan di area hutan pinus.
Mereka senang memakan biji pohon pinus dengan mematuk-matuk bunga pinus. Nama latin burung ini adalah Dryobates albolarvatus. Makanan utama mereka adalah serangga.
Itulah beberapa jenis burung pelatuk yang ada didunia. Apa sesuai ekspektasi kalian tentang burung pelatuk.
Perlu kalian ketahui kehidupan burung pelatuk di dunia nyata tidak sama dengan si woody woodpecker.
6. Pelatuk Ulam (Dendrocopus Macei)
Jenis pelatuk yang juga dikenal dengan sebutan caldi ulam merupakan salah satu yang paling diminati dan disukai untuk dijadikan masteran.
Hal ini tentu saja karena kicauan atau suara yang dihasilkan oleh burung tersebut begitu nyaring dan tajam.
Secara morfologinya, pelatuk ululm memiliki kemiripan dengan pelatuk bawang, keduanya sama-sama mempunyai jambul.
Perbedaannya hanya terletak pada warna bulu yang dominan. Pelatuk ulum mempunyai bagian warna yang lebih banyak dibanding dengan pelatuk bawang.
7. Pelatuk Tungir Emas (Chrysocolaptes Ludicus)
Selanjutnya adalah jenis pelatuk yang mempunyai ukuran tubuh lebih besar dibanding jenis lainnya.
Nama ilmiahnya adalah chrysocolaptes ludicus, memiliki ciri fisik yang persis dengan pelatuk bawang, perbedaan yang paling mencolok adalah pada bagian warna bulu di matanya.
8. Pelatuk Bawang (Dinopium Javanese)
Ada pula jenis pelatuk yang dinamakan dengan pelatuk bawang, atau di kalangan masyarakat umum dikenal dengan sebutan pelatuk besi.
Burung yang mempunyai nama latin dinopium javanese ini menghasilkan kicauan yang tak kalah tajam dan nyaring di antara jenis pelatuk lainnya.
Ciri khas yang menonjol dari bawang adalah jambul menarik pada bagian kepala berwarna merah, sedang pada sisi tubuhnya didominasi oleh warna hijau.
Terdapat perbedaan antara jantan dan betinanya. Untuk mengetahuinya kita perlu memperhatikan warna jambulnya saja.
Warna jambul pada pelatuk jantan mempunyai warna merah yang lebih gelap dibanding pada jambul betina.
Penyebaran jenis burung ini cukup luas, di Indonesia sendiri mereka dapat ditemukan dengan mudah di pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Belitung, Bangka, Nias, dan Simeulue.
Sedangkan di luar Indonesia, mereka tersebar di Negara Kamboja, Cina, Laos, Malaysia, Brunei Darussalam, dan beberapa Negara Asia Tenggara lainnya.
9. Caladi Batu
Jika pelatuk sebelumnya disebut dengan caladi besi, kali ini kami akan menyajikan infromasi tentang caladi batu.
Burung pelatuk yang mempunyai nama ilmiah meiglyptes tristis adalah hewan endemik Indonesia yang banyak ditemui di Pulau Jawa. Caladi batu juga dikenal dengan javan flameback yang berukuran kecil.
10. Caladi Tikotok
Masih seputar jenis hewan endemik Indonesia yang banyak mendiami pulau Jawa, yakni caladi tikotok. Dikenal juga dengan nama grater yellownape atau dalam ilmiahnya disebut hemicircus concretus.
Ciri khas yang menonjol dari jenis ini adalah jambul, dahi yang berwarna merah, serta tunggir berwarna putih.
11. Pelatuk Kelabu-Besar
Dikenal juga dengan nama banded woodpacker, dan nama ilmiah mulleripicus pulverulentus. Tersebar di beberapa pulau besar Indonesia seperti Kalimantan, Jawa, dan Sumatera.
Selain itu mereka juga dapat ditemukan di Negara Nepal, Filipina, Thailand, Vietnam, Myanmar, dan juga Malaysia.
Kisaran Harga
Setiap jenis pelatuk pada dasarnya dibandrol dengan harga yang berbeda-beda, yakni mulai dari kisaran angka Rp.150.000 sampai dengan Rp.400.000.
Adapun yang dapat mempengaruhi perbedaan harga tersbeut di antaranya adalah jenis, usia, warna, bentuk, ukuran, dan kegacorannya.
Penutup
Apakah tulisan di atas cukup membantu teman-teman yang sedang mencari informasi tentang jenis burung pelatuk?
Kami berharap demikian, tetapi jika dirasa kurang memuaskan kami memohon maaf dan akan selalu belajar lagi dan lagi.
Burung pelatuk ini merupakan salah satu jenis yang kicauannya sering diikutsertakan dalam kontes-kontes burung. Jadi tak ada salahnya kalau pembaca juga mencoba untuk memeliharanya.
Demikianlah artikel yang bisa kami sajikan. Sekali lagi semoga bermanfaat, selamat merawat burung dan merawat kehidupan dengan gembira.
Originally posted 2020-11-26 07:14:14.