Ikan nila adalah jenis ikan air tawar yang disukai banyak orang. Pembudidayaan ikan nila terbilang mudah, itulah mengapa harga jual nila bisa dibilang rendah.
Saat sudah disajikan dalam bentuk makanan matang harga nila tentu menjadi lebih mahal.
Jenis ikan nila masih berkerabat dekat dengan ikan mujaer. Seperti halnya ikan mujaer nila juga mengandung banyak gizi.
Nilai minus dari ikan nila adalah kandungan asam lemak omega 6 yang lebih tinggi dari omega 3.
Sehingga ikan nila kurang baik dikonsumsi bagi yang memiliki penyakit berkaitan dengan peredaran darah.
Selain itu jika dipelihara dalam jumlah banyak dalam satu kolam ikan nila mungkin akan memakan kotorannya sendiri. Nila merupakan jenis ikan air tawar konsumsi yang berasal dari Afrika.
Kini ikan ini menjadi ikan yang populer tidak hanya di Negara Afrika, tetapi juga negara-negara lainnya di Amerika Latin dan Asia termasuk Indonesia.
Jenis Ikan Nila
Nama ilmiah dari ikan nila adalah Oreochromis niloticus yang dalam bahasa Inggris disebut Nile Tilapia.
Dinamakan nila atau nile atau niloticus karena mereka pertama kali ditemukan di perairan Sungai Nil.
Berikut ini beberapa jenis ikan nila air tawar yang umum dikonsumsi dan dibudidayakan.
1. Ikan Nila Srikandi
Nama srikandi merupakan singkatan dari salinity resistant improvement tilapia from Sukamandi.
Jenis ini merupakan hasil persilangan dari nila nirwana hitam yang betina dan jantan berwarna biru.
Sesuai namanya ikan ini bisa bertahan di air payau. Mereka bisa beradaptasi dengan tingkat salinitas yang lebih tingggi daripada habitat aslinya di air tawar.
Lama pembiakan nila ini sekitar 3 – 4 bulan sebelum akhirnya dipanen. Bobot dari nila jenis ini sekitar 250 gram satu ekornya.
2. Nila Larasati
Nama yang cantik untuk seekor ikan, dinamakan larasati bukan karena mereka cantik atau betinanya memiliki keunggulan tertentu.
Jenis ini merupakan nila lokal yang dikembangkan oleh Balai Benih Ikan Janti, di Klaten.
Larasati bisa dikembangbiakkan di berbagai media air, seperti kolam air tenang, deras, atau payau. Mereka tumbuh dengan cepat dan daya tahan tubuhnya juga kuat.
3. Ikan Nila Best
Best merupakan singkatan dari Bogor Enhanced Strain Tilapia.
Nila ini dikembangkan dari jenis GIFT dan merupakan generasi keenam dari hasil persilangan 3 nila dengan jenis gift. Fisik mereka menyerupai jenis gift.
Betina jenis best bisa menghasilkan telur hingga 1500 – 2800 butir per ekor. Berat indukannya bisa mencapai 400 gram sehingga ukuran telurnya pun tergolong besar.
4. Nila Nirwana 3
Jenis ini merupakan hasil persilangan antara nila GFT dan GESIT. Mereka dikembangkan oleh Balai Pengembangan Benih Ikan Wanayasa, Purwakarta.
Nila ini juga sering disebut sebagai nila wanayasa. Ikan ini diklaim sebagai jenis yang paling menguntungkan untuk dibudidayakan.
5. Ikan Nila Citralada
Jenis citralada pertama kali dikembangkan oleh negara Thailand. Secara fisik jenis ini cukup menarik karena tubuhnya berwarna terang dengan sirip yang panjang.
Mereka lebih banyak menghasilkan anakan yang jenis kelaminnya jantan.
Bobot citralada di umur 4 bulan bisa mencapai 200 gram. Daging mereka kenyal dan daya tahan tubuhnya kuat, serta telur yang dihasilkan banyak.
6. Nila Gesit
Genetically Supermale Indonesia Tilapia atau yang disingkat GESIT merupakan nila yang dikembangkan oleh IPB, BPPT, dan BBPBAT.
Jenis ini merupakan hasil rekayasa dari jenis GIFT atau Genetic Improvement of Farmed Tilapias, Filipina.
Jenis gesit bisa mneghasilkan pejantan dengan daya tahan hingga 98%. Bobotnya pun bisa mencapai 500 – 600 gram per ekornya.
7. Ikan Nila Merah
Jenis nila yang paling banyak dibudidayakan adalah nila merah. Ikan ini memiliki rasa yang enak saat sudah diolah selain itu warnanya juga cantik.
Pertumbuhan mereka juga terbilang cepat sehingga bisa menguntungkan bagi pelaku budidaya.
Nila merah pada awalnya merupakannhasil dari pemuliaan dari persilangan jenis citralada, filiphina, singapur, dan nifi.
Selain tumbuh cepat, nila merah juga termasuk yang hemat pakan, memiliki telur banyak, tingkat tetas telur tinggi dan toleran dengan lingkungan air yang ekstrim.
8. Ikan Nila Anjani
Anjani (Andalan Jejaring Nila Indonesia) merupakan jenis nila yang dikembangkan BPBIAT (Balai Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar).
Nila jenis ini dibudidayakan oleh orang NTB dengan keunggulan pertumbuhan ikan yang terbilang cepat dan dagingnya dengan tekstur yang tebal.
Selain itu, anjani juga merupakan jenis ikan yang memiliki kekebalan tubuh dari serangan bakteri streptococcus iniae.
9. GIFT
GIFT (Genetic Improvement of Farmed Tilapia) merupakan jenis ikan nila yang bisa menjadi opsi untuk dibudidayakan.
Berbeda dengan yang merah, GIFT biasa memiliki warna seperti ikan nila pada umumnya, yakni abu-abu.
Nila GIFT bias aini memiiki rasa daging yang gurih dan juga termasuk jenis yang cepat pertumbuhannya ketika dibudidaya.
10. GIFT Merah
Masih sama dengan jenis GIFT seperti yang di atas, tapi GIFT ini memiliki warna merah dan merupakan hasil persilangan dari 8 jenis.
Jenis yang disilangkan untuk menghasilkan GIFT merah adalah Singapore, Kenya, Thailand, Mesir, Taiwan, Ghana, Senegal dan Israel.
GIFT merah memiliki keunggulan sistem kekebalan tubuhnya yang kuat sehingga tidak mudah terkena penyakit.
Ikan ini juga memiliki kecenderungan lebih menyukai air dengan kadar salinitas yang agak tinggi, atau tinggi kadar garamnya.
11. Ikan Nila Jatimbulan
Jatimbulan (Jawa Timur Umbulan) merupakan salah satu jenis nila unggulan yang termasuk banyak dibudidayakan di Indonesia.
Nila ini memiliki pertumbuhan yang cepat dan juga ukurannya yang bisa tumbuh sampai besar. Ukurannya dapat tumbuh sampai 30cm.
Keunggulan lainnya adalah jatimbulan memiliki tingkat persentase kelangsungan hidup yang terbilang tinggi, yakni 85%.
Nil aini pun bisa bertahan hidup di air tawar dan air payau. Selain itu, jatimbulan juga memiliki kekebalan tubuh yang terbilang kuat.
Ikan ini kebal dari bakteri aeromonas hydrophilia.
12. Nirwana
Nila nirwana merupakan jenis hasil persilangan dari GIFT betina dan GESIT jantan. Nirwana pertama kali dperkenalkan ke masyarakat umum pada tahun 2006.
Sebenarnya nirwana sudah dikembangkan ilmuan sebanyak 3x dan menghasilkan 3 generasi yakni nirwana, nirwana 2 dan nirwana 3.
Nirwana memiliki keunggulan dimana ia dapat tumbuh 30% lebih cepat dari jenis ikan lainnya, sehingga membuat ikan ini cepat panen.
Waktu panennya adalah sekitar 2-3 bulan saja. Kecepatan tumbuhnya ini membuat banyak orang membudidayakan nirwana.
13. Ikan Nila Salina
Dirilis pada tahun 2013, salina merupakan jenis nila hasil rekayasa BPPT. Kata salina sendiri adalah singkatan dari Saline Indonesia Tilapia.
Sesuai dengan namanya, salina merupakan nila yang bisa hidup di air yang tinggi kadar garamnya dan bahkan bisa hidup di air dekat laut.
Salina juga adalah ikan yang mempunyai feed conversion ratio rendah, yang artinya sallina tidak memerlukan banyak pakan untuk tumbuh.
14. Ikan Nila Jica
JICA merupakan jenis nila yang dirilis pada tahun 2004 dan memiliki keunggulan persentase kecepatan tumbuhnya 20% lebih cepat dari jenis GIFT.
Nama JICA diambil dari lembaga donor Jepang, yakni Japan for International Cooperatio Agency yang bekerjasama dengan Balai Budidaya Air Tawar di Jambi.
Ikan ini memiliki ciri fisik tubuh berwarna hitam keabu-abuan dan putih kehitaman pada bagian bawahnya.
15. PANDU
Pandu merupakan jenis nila merah yang warna tubuhnya cenderuh berwarna putih dan hanya pada bagian siripnya yang kemerahan.
Ikan ini pertama kali didatangkan dari PT Aquafarm pada tahu 1997 ke PBIAT Klaten.
Originally posted 2020-11-23 03:00:46.
terima kasih informasinya sangat membantu