Timun, mentimun atau ketimun termasuk ke dalam suku labu-labuan atau Cucurbitaceae. Berbagai jenis timun sering dijadikan sayuran sebagai pelengkap masakan seperti lalapan atau acar.
Terkadang juga dijadikan bahan tambahan dalam pembuatan makanan seperti gado-gado, lotek dan rujak.
Ciri khas dari buah ini adalah rasanya yang sangat menyegarkan karena memiliki kandungan air yang tinggi. Selain dimanfaatkan sebagai bahan makanan, timun juga memiliki manfaat lain untuk kesehatan tubuh.
Kandungan air yang tinggi mencapai 95% dan kandungan vitamin seperti vitamin A, B dan C serta mineral seperti kalium, magnesium dan mangan membuat timun dapat dimanfaatkan untuk perawatan kulit.
Berbagai Jenis Timun
Berikut jenis jenis timun yang rasanya segar dan sering dikonsumsi masyarakat:
1. Timun Biasa
Timun biasa merupakan jenis yang paling mudah kita temui di pasaran. Paling banyak ditanam di Indonesia dan dikonsumsi sebagai acar.
Pada saat masih muda timun ini memiliki kulit buah yang tipis dan lunak dengan warna hijau keputihan. Jika dibiarkan warna kulit buahnya akan berubah menjadi hijau pucat.
Biasa juga disebut sebagai timun lokal dimana memiliki banyak biji dan daging buahnya berwarna transparan. Selain sebagai campuran acar timun ini juga sering dijadikan sebagai bahan gado-gado atau sebagai lalapan.
2. Timun Jubilee
Timun Jubilee termasuk kedalam jenis timun mini dengan ukuran 16 cm dan berdiameter 4-5 cm.
Dengan ukurannya yang mini dan tekstur buahnya yang sangat renyah sehingga mudah untuk dikunyah menjadikan timun ini sering dijadikan sebagai lalapan.
Tanaman timun jubilee juga cocok dijadikan tanaman hias untuk ditanam di perkarangan rumah. Karena tanaman ini memiliki bunga dan bakal buah yang akan tumbuh di setiap ruasnya.
Nggak ada ruginya kan menanam timun jubilee ini. Kamu bisa memanen buahnya lalu bisa dikonsumsi dan bunga dari tanaman ini juga akan menghiasi dan mempercantik halaman rumahmu.
3. Timun Mawi
Timun yang satu ini banyak dibudidayakan di daerah Sulawesi Selatan. Berbeda dengan timun lainnya yang memiliki warna kulit hijau, timun ini memiliki kulit yang berwarna hijau pucat keputihan.
Dengan ukurannya yang tergolong cukup besar, di daerah asalnya timun ini biasa diperjualbelikan secara satuan atau per buah.
4. Timun Monroe
Mirip dengan timun jubilee, timun monroe juga memiliki ukuran buah yang mini sehingga lebih sering dikonsumsi sebagai lalapan.
Secara garis besar tidak ada perbedaan yang mencolok diantara kedua jenis timun tersebut, sama-sama memiliki rasa buah yang menyegarkan dan ukuran yang mini.
Bedanya hanya pada bagian kulit buahnya saja, timun monroe memiliki kulit buah yang berwarna lebih putih dibandingkan dengan kulit buah timun jubilee.
5. Timun Roman
Dengan ukuran yang relatif besar, timun jenis roman ini sering digunakan sebagai bahan pembuatan acar atau rujak. timun ini memiliki daging buah yang tebal dan tidak pahit.
Ukuran buah timun yang satu ini bervariasi dar sedang hingga besar. Berat per buahnya antara 390-400 gram dengan ukuran 22-24 cm. Paling besarnya bisa memiliki berat mencapai 700 gram per buahnya.
6. Timun Suri
Pastinya sudah tidak asing lagi bagi kamu mendengar timun suri. Timun jenis ini lebih mudah kita temukan pada saat bulan ramadhan. Tidak hanya di pasar, banyak orang yang menjual timun suri ini di pinggir jalan.
Timun suri biasa dimanfaatkan sebagai bahan campuran dalam pembuatan es buah karena rasanya yang menyegarkan dapat menghilangkan rasa haus selama berpuasa.
Ukuran timun ini jauh lebih besar dibandingkan dengan timun jenis lainnya bahkan bisa mencapai 10x lipatnya. Bentuknya lonjong dengan warna kulit buahnya kuning keputihan.
7. Timun Expo
Timun expo merupakan timun yang berasal dari Jepang. Ciri khas timun jenis ini adalah kulit buahnya yang berwarna hijau tetapi lebih tua dan gelap dibandingkan timun jenis lainnya.
Walaupun memiliki warna yang lebih gelap dari jenis lainnya, tapi timun ini tetap memiliki rasa yang tidak pahit dan menyegarkan, teksturnya juga sangat renyah.
Ukuran timun ini cukup besar dengan panjang mencapai 30 cm. Banyak dibudidayakan di daerah Bandung dan Bali. Timun jenis ini lebih mudah kita temui di pasar swalayan ataupun restauran-restauran.
Keunggulan lainnya dari timun expo adalah produktivitas tanamannya yang cukup tinggi. Selain itu tanaman ini juga lebih tahan terhadap penyakit dan kondisi cuaca yang ekstrem.
8. Timun Jepang
Nama lain timun Jepang adalah Kyuri. Dibandingkan dengan timun lokal bentuk timun ini lebih lonjong dengan warna hijau pekat.
Tekstur daging timun Jepang juga lebih padat, berair, daging transparan, dan cenderung berbiji. Di Indonesia sendiri kyuri banyak dibudidayakan di daerah Jawa Barat dan Jawa Timur.
Jika kamu sering memperhatikan proses pembuatan sushi maka kyuri adalah satu bahan utama yang sering digunakan. Selain itu kyuri juga sering dijadikan sebagai campuran salad atau acar di Indonesia.
Karena kandungan nutrisinya yang banyak, kyuri dipercaya dapat mengobati dehidrasi, mencegah anemia, sariawan, hingga bermanfaat sebagai sumber antioksidan.
Tak hanya antioksidan nutrisi lainnya pada kyuri terdapat 15 kcal dan 0,7 gram protein pada setiap bijinya. Juga mengandung vitamin A, vitamin B, dan vitamin C seperti timun lain pada umumnya.
9. Zucchini
Banyak yang salah menduga jika zucchini adalah timun Jepang. Keduanya sangatlah berbeda baik dari bentuk, rasa, hingga kandungan nutrisi di dalamnya.
Sebagian orang ada juga yang menyebut zucchini sebagai terong Italia. Bentuknya tidak selonjong timun lainnya dan saat dipegang permukaan kulit timun ini terasa kering dan kasar.
Dibandingkan timun-timun serumpun lainnya zucchini memiliki rasa lebih manis terkadang sedikit lebih pahit. Selain dikonsumsi secara langsung banyak juga yang mengkonsumsi zucchini dengan cara dipanggang.
Manfaat yang diperoleh dengan mengkonsumsi zucchini antara lain menurunkan tekanan darah, mencegah kolesterol, hingga mencegah kanker.
Beberapa kandungan nutrisi timun ini antara lain fosfor, magnesium, zat besi, lutein, dan terdapat 16 kcal serta 1,2 gram protein per satu buah.
10. Timun Armenian
Bentuk timun yang satu ini cukup unik panjang melingkar di ujungnya. Karena itu sering juga disebut sebagai melon ular atau mentimun ular.
Kulit luar timun Armenian berwarna hijau dengan garis-garis hijau muda pucat, bisa dibayangkan seperti garis-garis belang hijau pucat.
Saat matang timun Armenian akan berubah warna menjadi kuning. Sering digunakan sebagai campuran salad atau cocok juga untuk lalapan.
11. Timun Lemon
Baca Juga : Jenis Melon
Berbentuk seperti buah lemon timun ini bulat seperti kepalan tangan dan berwarna kuning ketika matang. Tips memilih timun lemon berkualitas yaitu pilihlah yang berukuran kurang lebih sebesar bola tenis.
Jangan membayangkan rasanya akan asam seperti lemon ya. Tenang saja timun ini rasanya sangat manis dan lembut dengan tekstur daging yang renyah. Sudah pernah mencicipi timun ini belum?
Selain kesebelas jenis timun di atas beberapa jenis timun yang sering dijumpai di Indonesia di antaranya timun wuku, timun watang, dan timun krai.
Cukup unik timun wuku memiliki kulit agak tebal, berwarna kuning kecoklatan saat muda, dan semakin tua akan berubah warna menjadi coklat.
Timun watang juga memiliki kulit buah sangat tebal namun lebih keras. Saat muda berwarna hijau keputih-putihan dan akan menguning seiring bertambah tua.
Rasanya hampir mirip dengan mentimun biasa namun timun krai memiliki penampilan yang berbeda. Kulit buahnya halus dengan daging dalam berwarna kekuning-kuningan.
Timun ini memiliki ciri khas yaitu terdapat garis-garis putih di bagian permukaan kulitnya. Sejauh ini timun krai hanya dikonsumsi secara langsung sebagai lalap.
Itulah bahasan mengenai beberapa jenis timun yang mungkin sebagian sudah tidak asing di telingamu. Tak hanya banyak jenis namun keberadaan salah satu jenis sayuran ini terhitung juga sangat melimpah.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua!
Originally posted 2020-11-24 09:00:39.