Metamorfosis katak merupakan suatu proses perkembangan secara biologis pada katak yang berubah secara terus menerus sesuai perkembangannya.
Perkembangan maupun pertumbuhannya adalah pembentukan atas beberapa organ tubuhnya dan binatang ini dikenal sebagai hewan amfibi lantaran selalu hidup di darat maupun air, serta menyimpan telurnya di dalam air dan proses pertumbuhan katak sampai dewasa selalu berlangsung di air dengan persentase mencapai 85%.
Katak biasanya selalu berkembang dengan cepat pada musim hujan dan apabila ada kolam maka hewan tersebut akan berada di sana dan mengeluarkan suara khasnya.
Katak sendiri memiliki jenis hingga 4700 spesies di seluruh dunia dan dibedakan sesuai bentuk tubuh, warna kulit, tempat hidup dan keberadaan racun pada kulitnya dimana racun tersebut sangat mematikan dan bisa membunuh manusia sampai hewan berukuran besar.
Metamorfosis Katak
Secara umum, metamorfosis katak memiliki 4 tahapan yang terdiri dari tahap telur, beludru, katak muda hingga fase terakhir adalah katak dewasa.
1. Tahap Pertama (Telur)
Pertama, katak akan melakukan metamorfosis dari telur terlebih dahulu dan katak jantan sering membuahi katak betina yang nantinya menyimpan telurnya di air sebagai tempat yang paling aman.
Tidak hanya di air, ada juga katak yang meletakkan telurnya di hutan hujan, bahkan ada yang di pohon.
Telur katak biasanya terlihat seperti biji selasih dan ditinggalkan dan berkembang secara mandiri, sedangkan hewan amfibi ini mampu bertelur hingga 20 ribu telur selama 3 kali fase reproduksi dan berjalan selama 3 minggu.
Namun sayangnya tidak semua telur akan bisa menetas, hal ini karena adanya faktor internal dan eksternal.
Faktor internal yang membuat telur tidak dapat meetas adalah pengaruh dari gen induk katak, jika induknya mempunyai gen yang bagus maka telurnya juga bagus dan tidak gampang rusak.
Sedangkan faktor eksternal adalah di mana tempat telur di letakkan, misalnya seperti di air yang terdapat arus atau ada predator pemangsa telur katak bahkan bisa juga karena aktivitas manusia.
2. Tahap Kedua (Kecebong)
Jika telur sudah menetas, maka akan berubah sebagai kecebong yang cukup banyak untuk memakan tempat berlindungnya sendiri.
Tepatnya kecebong ini memakan kuning di mana dia pernah berada sampai usia kurang lebih 7 – 10 hari.
Kecebong yang berusia kurang dari 7 hari tubuhnya masih lemah dan bahkan organ tubuhnya masih belum terbentuk secara sempurna.
Ketika sudah mencapai usia di mana organ tubuh telah sempurna, kecebong sudah bisa mencari makan berupa alga air sendiri dan kecebong mulai bernafas menggunakan insang.
Insang pada kecebong sendiri tertutupi kulit dan masuk ke dalam tubuhnya. Hal ini membuat seiring berjalannya waktu ketika kecebong sudah menjadi katak muda, maka ia akan bernafas menggunakan paru-paru.
Tahap ini selalu berjalan selama 5 minggu ke depan sampai berubah menjadi katak muda, serta berkembang menggunakan kedua kakinya sekaligus membentuk beberapa organ tubuh yang berfungsi dengan baik.
Pada saat minggu keenam, tubuh kecebong akan mulai terbentuk kaki dan semakin mendekati fase katak muda serta akan mulai memakan serangga.
3. Tahap Ketiga (Katak Muda)
Usai lima minggu berbentuk kecebong tentu saja katak mulai berkembang menjadi seekor katak muda, serta perkembangannya akan berlangsung sampai 3 muinggu dan berikutnya berubah menjadi katak dewasa.
Pada fase katak muda, kaki mulai tumbuh sepenuhnya dan ekor menjadi lebih pendek bahkan sampai hilang.
Pada fase ini katak masih tinggal di air namun tidak lagi makan karena ia mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan melalui cara menyerap ekornya.
Katak muda juga sudah mulai bernafas dengan paru-paru dan mulai hidup di daratan serta menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
Jika sudah mulai meningalkan air, beradaptasi dan meyesuaikan diri dengan lingkungan, katak muda juga menyesuaikan makanannya yang berupa serangga.
4. Tahap Keempat (Katak Dewasa)
Katak dewasa biasanya ditandai dengan keberadaan paru-paru sebagai alat pernapasan di darat dan insang akan menghilang sekaligus berubah secara drastis.
Sementara itu, apabila paru-paru sudah terbentuk supaya katak bisa bernapas selama di darat maka akan akan berkembang sebagai katak dewasa.
Katak dewasa biasanya berusia 11 minggu atau lebih dan metamorfosisnya termasuk ke dalam golongan metamorfosis sempurna dengan waktu cukup singkat.
Sedangkan katak dewasa bisa melompat ke darat untuk mencari katak betina dan melakukan pembuahan dengan proses reproduksi yang sama, serta kembali menyimpan sel telur yang telah melalui tahap pembuahan untuk disimpan di permukaan air.
Ciri Ciri Katak
Metamorfosis katak telah diketahui sebagai metamorfosis sempurna.
Hewan ini memiliki ciri-ciri yang harus diperhatikan dengan seksama lantaran katak selalu berkembang biak secara bertelur, serta hidup di dua alam yaitu darat dan air.
Selain itu, katak muda biasanya hidup di permukaan air dan bernafas menggunakan insang bak ikan.
Sedangkan hewan amfibi ini bergerak dan melompat dengan keempat kakinya.
Ciri-ciri lainnya adalah katak dewasa biasanya selalu hidup di darat dan kulitnya berguna untuk membantu proses pernapasan dan memiliki selaput di jari kakinya dan biasa dipakai supaya bisa berenang lebih cepat dan mudah.
Kendati demikian, anda tidak selamanya menilai katak adalah hewan yang tidak berbahaya karena beberapa spesies tertentu bisa mengancam nyawa anda karena memiliki racun dan bisa membunuh siapa saja yang terkena racun tersebut, baik manusia maupun hewan sekali pun agar anda dapat antisipasi untuk tidak pernah menyentuh dan berada dalam jarak dekat dengan hewan ini.
Manfaat Katak untuk Lingkungan dan Manusia
Berikut merupakan beberapa manfaat katak untuk lingkungan dan kehidupan manusia:
1. Indikator Lingkungan
Siapa sangka memiliki manfaat sebagai indikator lingkungan, apakah lingkungan di suatu tempat terkena pencemaran tanah atau belum.
Hal ini dikarenakan jika terdapat pencemaran tanah dan lingkungan, maka katak akan lebih sulit untuk ditemukan.
2. Pembasmi Hama dan Mengurangi Populasi Nyamuk
Katak yang ada di sawah secara tidak langsung dapat menjadi pembasmi hama karena memakan serangga yang kerap menjadi hama pertanian.
Selain itu, kita kerap kali merasa terganggu dengan adanya nyamuk, katak merupakan spesies yang juga menjadi predator memangsa nyamuk.
Hal ini membuatnya membantu mengontrol jumlah populasi nyamuk yang ada.
3. Rantai Makanan
Peranan sebagai rantai makanan mungkin sudah tidak asing, terlebih materi rantai makanan sudah di pelajari di sekolah.
Di lingkungan sawah sendiri contoh rantai makanannya adalah sebagai berikut:
Padi -> belalang -> katak -> ular -> elang. Ketika elang mati akan diurai decomposer seperti jamur atau bakteri kemudian bisa menjadi pupuk untuk menyuburkan tanah dan padi.
4. Dikonsumsi
Baik di negara lain atau bahkan di Indonesia sendiri, beberapa daerahnya menjadikan katak sebagai konsumsi.
Bentuk olahan bisa bermacam-macam, tidak hanya kataknya saja yang dijadikan sebagai bahan olahan, telurnya juga diolah menjadi makanan.
5. Dipercaya Memiliki Kandungan dan Manfaat Kesehatan
Berdasarkan beberapa informasi, ada yang mengatakan daging katak lebih berprotein dan juga rendah lemak jika dibandingkan dengan dada ayam.
Selain itu, daging katak juga dipercaya memiliki manfaat untuk kesehatan misalnya seperti mencegah asma, mencegah kanker, mencegah bronkitis, antibiotik, dll.
Originally posted 2021-03-20 01:20:30.