Metode penelitian kuantitatif sangatlah dibutuhkan. Data atau angka merupakan sesuatu yang sangat penting. Seseorang pernah mengatakan bahwa tanpa data atau angka, sesuatu selalu layak diragukan kebenarannya.
Hal ini menegaskan bahwa data merupakan landasan penting terhadap sesuatu. Tak terkecuali dalam kerja penelitian. Dalam dunia akademik, penelitian merupakan hal yang mendasar.
Bahkan dalam tri dharma perguruan tinggi, ia bersanding dengan pembelajaran dan pengabdian masyarakat. Penelitian dalam hal ini adalah upaya menguji kenyataan atau fenomena dengan metode atau pendekatan tertentu.
Penelitian secara ilmiah ini menyumbang begitu banyak perkembangan ilmu pengetahuan. Penemuan-penemuan terbaru seringkali didapatkan dengan cara ini.
Menguji jumlah, keterhubungan, dan angka persentase dalam objek-objek yang diteliti. Hasil dari penelitian ini menjadi daya tawar pendekatan kenyataan yang terus bertumbuh dan berkembang.
Pada kesempatan kali ini penulis akan mengulas mengenai pengertian metode penelitian kuantitatif beserta keterangan penjelasannya.
Sebagaimana kita tahu, metode penelitian kuantitatif ini merupakan pendekatan cara penelitian yang sering digunakan.
Terutama yang menyangkut dengan jumlah atau anagka serta hubungan antar variabel. Menjadi lebih penting lagi karena metode ini menggunakan alat ukur ilmiah dan berfokus pada data untuk dikembangkan.
Mengenai penjelasan lengkapnya adalah di bawah ini. Penulis menyusunnya dari berbagai sumber untuk menjadi bahan referensi yang bias digunakan. Harapannya, tulisan ini bias menjadi penambah referensi bagi pembaca. Selengkapnya adalah sebagai berikut.
Penjelasan penelitian kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta kausalitas hubungan-hubungannya.
Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam.
Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.
Penelitian ini banyak digunakan baik dalam ilmu alam maupun ilmu sosial, dari fisika dan biologi hingga sosiologi dan jurnalisme.
Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk meneliti berbagai aspek dari pendidikan. Istilah penelitian kuantitatif sering dipergunakan dalam ilmu-ilmu sosial untuk membedakannya dengan penelitian kualitatif.
Penelitian kuantitatif adalah metode pengukuran data kuantitatif dan statistika objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase tanggapan mereka.
Contoh: 240 orang, 79% dari populasi sampel, mengatakan bahwa mereka lebih percaya pada diri mereka pribadi masa depan mereka dari setahun yang lalu hingga hari ini.
Menurut ketentuan ukuran sampel statistik yang berlaku, maka 79% dari penemuan dapat diproyeksikan ke seluruh populasi dari sampel yang telah dipilih. pengambilan data ini adalah disebut sebagai survei kuantitatif atau penelitian kuantitatif.
Ciri-Ciri dan karakteristik penelitian kuantitatif
- Instrumen yang digunakan telah ditentukan sebelumnya dan tertata dengan baik.Instrumen yang biasa dipakai adalah angket (kuesioner).
- Tidak banyak memberi peluang bagi fleksibilitas, masukan imajinatif dan refleksitas.
- Masalah kuantitatif lebih umum memiliki wilayah yang luas, tingkat variasi yang kompleks
- Pembahasan lebih pada permukaan atau tidak mendalam.
Perbedaan dua pendekatan penelitian
Perbedaan kualitatif dan pendekatan kuantitatif, antara lain sebagai berikut:
No | Kuantitatif | Kualitatif |
1 | Sampel yang memadai, berdasarkan teori “central limit theorem” (data dianggap terdirstibusi normal). | Sampel sedikit, tidak mewakili populasi dan idiosinkratis, yaitu unik dan bersifat individual. |
2 | Kajian pustaka pada awal studi. | Kajian pustaka pada akhir studi. |
3 | Data dikumpulkan melalui instrumen yang berdasarkan variabel yang telah ditentukan. | Menekankan pada pengorganisasian, pengkoordinasian, dan mensintesa jumlah data yang banyak. |
4 | Kontrol yang objektif atas bias replikasi dan reliabel. | Bersifat subjektif atas data individual dan muatan nilai. |
5 | Besifat deduktif. | Bersifat induktif |
6 | Menguji teori | Mengembangkan teori |
7 | Mengambil kesimpulan berdasarkan orientasi output data | Mengembangkan nilai dan pengambilan kesimpulan berdasarkan data, dengan berorientasi pada proses |
8 | Penjelasan didapat dari interpretasi data-data numerik | Komplek dan pengalaman yang kaya (berisi), terlepas dari data-data numerik |
9 | Reliabilitas dan validitas diketahui | Reliabilitas dan validitas tidak diketahui |
10 | Perangkat pengukuran yang standar | Perangkat pengukuran tidak standar |
11 | Intervensi, tidak ada keterlibatan partisipan | Keterlibatan partisipan |
12 | Mengikuti metode ilmiah dengan menggunakan HO + HA untuk menerima, menolak, membuktikan, atau tidak menerima hipotesis. | Tidak mengikuti langkah-langkah metode ilmiah, mencari makna dan substansi. |
13 | Data numerik | Data naratif – kata-kata untuk menggambarkan kompleksitas |
14 | Menggunakan berbagai macam variasi intrumen | Pada prinsipnya menggunakan observasi dan interview |
15 | Dengan asumsi realitas yang stabil (statis) | Dengan asumsi realitas yang dinamis |
16 | Berorientasi pada verifikasi | Berorientasi pada penemuan |
17 | Menganalisis realitas sosial melalui variabel | Melaksanakan observasi holistik dari total kontek dalam kejadian-kejadian sosial |
18 | Menggunakan metode statistik untuk menganalisis data | Menggunakan analisis induksi untuk menganalisis data |
19 | Mempelajari populasi atau sampel yang merepresentasikan populasi | Studi kasus |
Originally posted 2022-01-25 15:34:01.