Jenis ayam Nunukan – Ayam adalah hewan omnivora atau pemakan segala, mereka suka memakan biji-bijian, buah, serangga, dan beri. Makanan favorit mereka adalah biji-bijian. Predator alami mereka selain manusia adalah rakun dan musang.
Nama ilmiah ayam adalah Gallus gallus dari jenis gallus keluarga phasianidae. Ayam masih satu tipe dengan para burung dan mereka hidup dalam kelompok. Kemempuan jenis ayam untuk bertahan hidup bisa mencapai usia 2 sampai 4 tahun.
Sebagai bahan makanan ayam merupakan daging yang difavoritkan banyak orang di berbagai belahan dunia. Ada saja inovasi makanan berbahan dasar ayam yang selalu menggugah selera.
Hampir semua bagian ayam bisa dimakan apalagi untuk orang Indonesia terkecuali bulunya. Ayam pada umumnya memiliki berat mulai dari 1kg hingga 3 kg.
Selain dijadikan hewan ternak ada beberapa spesies ayam yang dijadikan hewan peliharaan. Harga ayam untuk dijadikan hewan peliharaan lebih mahal dari ayam ternak. Bahkan harga satu ekor ayam peliharaan atau ayam hias bisa ratusan kali lipat harganya dari ayam ternak.
Jenis Ayam
Bagi kalian yang tertarik untuk berbisnis ternak ayam atau mengoleksi ayam hias untuk investasi ada baiknya membaca info berikut. 13 jenis ayam yang bisa dipelihara dan dikembangbiakkan agar untung besar.
1. Pelung
Berasal dari daerah Jawa Barat tepatnya Cianjur. Pelung merupakan ayam asli Indonesia yang ditemukan secara tidak sengaja. Spesies ini memiliki 3 sifat genetik yang unik dan bukan hasil rekayasa. Harga pelung bisa mencapai puluhan juta apalagi bila sudah menang kontes ayam.
Ayam ini tumbuh dengan pesat, berpostur tingi dengan kokokan yang panjang, khas alunan dan iramanya. Warna bulunya sama dengan ayam kebanyakan, yaitu campuran hitam dan merah, putih dan kuning, atau hijau.
2. Ayam Ketawa
Seperti namanya jenis ini memiliki suara kokokan yang mirip dengan suara orang tertawa. Unggas ini sering disebut dengan Ayam Jantan dari Timur. Asal ayam ini memang dari Timur Indonesia, tepatnya daerah Bugis, Sulawesi Selatan. Harganya sangat fantastis hingga mencapai 40 juta rupiah.
3. Cemani
Cemani merupakan spesies ayam asli Indonesia yang sangat unik. Bagaimana tidak penampakan cemani secara keseluruhan serba hitam legam. Keunikannya ini membuat harganya sangat mahal bahkan bisa mencapai 40 juta. Cemani berasal dari daerah Kedu, Jawa Tengah.
4. Ayam Kukuak Balenggek
Mirip seperti ayam ketawa, kukuak balenggek terkenal sebagai ayam asli Indonesia yang mempunyai harga tinggi karena kokokannya. Meskipun belum sepopuler ayam ketawa nyatanya ayam ini pernah laku di harga 20 sampai 40 juta rupiah.
Kokokan ayam ini memiliki irama yang unik karena alunannya bertingkat mulai dari 13 hingga 12 lenggek bahkan ada yang mencapai 19 lenggek. Kukuak Balenggek berasal dari daerah Sumatra Barat.
Lenggek pada ayam ibarat vibra pada manusia, kokokannya terdiri dari 6 sampai 15 suku kata tergantung pada faktor genetik maupun latihannya. Semakin banyak atau semakin tinggi lenggeknya harganya menjadi semakin mahal.
5. Leghorn
Ayam yang satu ini merupakan ayam ternak yang berasal dari Italia. Ayam ini merupakan cikal bakal ayam negeri atau ayam potong. Orang Indonesia dengan lidah kearifan lokal menyebut ayam leghorn dengan sebutan ayam lehor atau ayam sayur.
Jenis ini banyak diternak untuk diambil daging maupun telurnya. Spesies ini bisa menghasilkan sekitar 250 butir telur pertahun. Warna ayam ini putih begitu juga dengan telurnya yang berukuran sedang.
Leghorn menjadi ayam ternak favorit karena mudah dibudidayakan. Untuk para peternak pemula ayam ini sangat cocok untuk dipelihara dan dibudidayakan.
Itulah lima jenis ayam yang ada di Indonesia yang bisa jadi referensi kalian. Nah, dari info diatas kalian sudah bisa memutuskan ayam mana yang paling menjanjikan untuk diinvestasikan.
Jenis Ayam Pedaging Lokal
Permintaan produk ayam lokal pedaging cenderung terus meningkat. Hal tersebut berdasarkan data lapangan yang menunjukkan banyaknya restoran atau rumah makan yang menyajikan menu ayam kampung atau lokal.
Mulai dari usaha warung tenda hingga rumah makan bergensi banyak yang menyajikan menu berbahan dasar ayam kampung. Ada menu ayam goreng, ayam bakar, ayam penyet, dan lain sebagainya.
Kelebihan daging ayam kampung dibandingkan dengan ayam ras adalah cita rasa dagingnya yang lesat, aromanya khas, serta rasanya yang gurih. Tentu karena kelebihannya tersebut harga daging ayam lokal menjadi lebih tinggi daripada ayam ras.
Harga jualnya yang tinggi dan cukup stabil menjadi potensi bagus untuk memulai usaha ternak ayam lokal pedaging. Prospek usaha ternak ayam lkal memang sangat menguntungkan karena permintaan cenderung mengalami peningkatan.
Sebagai penghasil daging, arah pengembangan atau pembudidayaan ternak ayam lokal adalah pada produksi anak. Sehingga nantinya anak yang dihasilkan akan cepat menjadi besar melalui pola pemeliharaan yang intensif.
Keuntungan Beternak Ayam Lokal
Bisa dikatakan jika beternak ayam lokal pasti akan mendatangkan keuntungan bagi peternaknya. Apalagi ayam lokal memiliki pangsa pasar tersendiri. Tidak hanya dikonsumsi oleh rumah tangga, restoran-restoran ayam terkenal pun menggunakan bahan dasar ayam kampung.
Sebut saja Ayam Suharti, Ayam Kalasan, Mbok Berek, Ayam Borobudur, dan lainnya yang memang sselalu menggunakan jenis ayam kampung. Rumah-rumah makan setipe juga banyak bermunculan, itu menjadi peluang bagi peternak baru.
Rumah makan baru kebanyakan belum memiliki pemasok tetap, itu bisa menjadi jalan bagi peternak baru untuk kerjasama sebagai penyedia bahan baku. Jika sudah mendapatkan satu pelanggan tetap selanjutnya akan menjadi mudah.
Ayam Pedaging Jenis Nunukan
Pada dasarnya hampir semua jenis atau strain ternak ayam lokal berpotensi sebagai penghasil daging. Meskipun demikian menurut penelitian para pakar menunjukkan beberapa jenis ayam lokal yang menghasilkan daging unggul.
Sebut saja ayam nunukan, ayam pelung, ayam kampung unggul balitnak, ayam lokal pedaging unggul, dan ayam kampung super. Keunggulan mereka semua adalah pertumbuhannya yang super cepat karena dapat dipanen dalam waktu 6 minggu saja denganberat komersial mencapai 0,8 kg.
Galur ternak ayam lokal yang mempunyai potensi sebagai penghasil daging, diantaranya adalah ayam Nunukan. Berat badan ayam nunukan betina dewasa berkisar antara 2 – 2,5 kg per ekornya. Sementara pejantangnya memiliki kisaran berat antara 2,5 – 3,5 kg per ekor.
Daging ayam lokal dipercaya memiliki kadar kolesterol yang lebih rendah apabila dibandingkan dengan ayam ras. Selain itu kadar proteinnya juga sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan ayam ras serta kandungan asam amino yang lebih lengkap.
Lemak daging ayam lokal tidak sebanyak pada ayam ras sehingga teksturnya tidak terlalu lembek. Teksturnya yang kenyal tersebut dinilai lebih cocok bagi orang indonesia yang makanannya beraneka ragam bentuk dan jenisnya.
Beragam Manfaat Ayam Lokal
Manfaat utama dari beternak ayam lokal adalah sebagai komoditas ekonomi. Ayam-ayam lokal menjadi salah satu sumber protein hewani yang banyak dicari masyarakat baik telur maupun dagingnya.
Disamping sebagai sumber protein, ayam lokal juga bisa dijadikan hewan peliharaan bagi yang hobi dengan ayam. Suara kokoknya yang merdu serta warna bulu yang canti tentu memanjakan pemiliknya.
Bahkan kotorannya pun bermanfaat bagi kita. Kotoran ayam dapat dimanfaatkan sebagai bahan pupuk kandang untuk tanaman maupun pakan ikan. Produk utama dari ternak ayam lokal adalah berupa daging dan telur.
Dimana daging dan telur ayam mengandung nutrisi yang cukup tinggi dan lengkap. Apalagi daging ayam lokal cenderung kenyal dan tidak berlemak atau lembek.
Berbagai makanan khas indonesia banyak yang menggunakan bahan dasar ayam kampung pada menu ayam karena dagingnya tahan pengolahan.
Originally posted 2020-11-21 11:57:19.