Jenis Ayam Kalkun Domestik Dan Kalkun Liar serta Manfaatnya

Apa sih ayam kalkun itu? Kalkun merupakan spesies unggas yang berukuran besar. Ayam kalkun bisa memiliki tubuh dan berat hingga beberapa kali lipat dari jenis ayam pada umumnya. Termasuk kedalam jenis burung Meleagris.

Jenis burung Meleagris terbagi dalam dua subspesies kalkun, yaitu kalkul domestik dan kalkun liar. Seperti kebanyakan ordo galiformes pejantan memiliki tubuh yang lebih besar dibanding dengan betinanya.

Dalam bahasa Inggris disebut Turkey karena orang eropa salah mengira burung ini dari Afrika yang diimpor melewati Turki. Ayam kalkun sebenarnya berasal dari hutan Amerika. Mereka merupakan ayam liar yang habitatnya di hutan.

Setelah kalkun dijadikan kalkun domestik atau dengan kata lain dibudidayakan, mereka menjadi populer sebagai ayam pedaging. Ya, tubuhnya yang besar membuat ayam jenis ini cocok dijadikan santapan karena dagingnya yang banyak.


Jenis Ayam Kalkun


Berikut ini beberapa ulasan mengenai jenis ayam kalkun beserta detailnya termasuk cara beternak dengan mudah.

1. Kalkun Domestik

inverse.com

Kalkun domestik adalah kalkun liar yang didomestikisasi atau diternakkan oleh manusia. Mereka pertama kali dibudidayakan di negara Amerika sekitar 2000 tahun yang lalu. Ayam kalkun yang diternak di daerah meksiko banyak diimpor oleh negara Eropa terutama orang-orang Spanyol.

Kebanyakan kalkun domestik yang diternakkan memiliki warna bulu putih, tapi ada juga yang berwarna coklat atau perunggu. Nama lain dalam bahasa Inggris selain turkey dari spesie ini adalah peacock.

Spesies domestik dari ayam ini memiliki berat rata-rata sekitar 13,5 kg sampai 39 kg. panjang tubuh mereka mencapai 100 hingga 125 cm. Kepribadian ayam ini mirip dengan ayam pada umumnya.

2. Kalkun Liar

hbw.com

Kalkun liar berhabitat asli di daerah Penisula. Ciri fisik mereka tidak jauh berbeda dengan spesie yang domestik. Mereka memiliki panjang tubuh antara 70 hingga 122 cm dengan berat berkisar 3 kg untuk betina dan 5 kg pada pejantan.

Jenis yang liar sudah dikategorikan sebagai hewan yang terancam punah pada tahun 2002. Mereka punah akibat perburuan liar di Amerika terutama di daerah Meksiko.

Warna buluu mereka baik yang jantan maupun betina merupakan campuran dari warna perunggu dan hijau. Bulu pada ekor mereka berwarna abu-abu kebiruan dengan mata keemasan.

Meskipun bisa terbang sedikit, kalkun lebih memilih tinggal di darat atau berjalan kaki. Mereka hanya mengepakkan sayap hanya saat merasa terancam atau ada musuh. Musuh terbesar dari Ocellated turkey (kalkun liar) adalah jaguar.

3. Cara Beternak

Beternak kalkun sebenarnya sangat menguntungkan, tapi di Indonesia sendiri masih jarang yang melakukannya. Orang indonesia lebih memilih berternak ayam kampung atau negeri yang lebih banyak peminatnya.

Tidak seperti ayam negeri dan kampung yang diternak untuk diambil telur dan dagingnya. Kalkun diternak untuk dijadikan sebagai pedaging. Jenis yang banyak diternak adalah jenis bronze dan kalkun yang termahal adalah jenis black spanish.

Memulai ternak ayam kalkun diawali dengan memilih bibit unggul. Postur tubuh harus besar, tegap, lincah, sehat dan tidak cacat. Nafsu makan yang tinggi juga merupakan indikator bibit unggul. Lokasi kandang kalkun baiknya desikitar sawah dekat dengan sungai maupun danau.

Pakannya harus sehat bergizi bisa pakan pabrikan maupun membuat sendiri dari ikan kecil maupun keong yang dicampur dedak. Jangan lupa beri minum air bersih dan letakkan jauh dari tempat pakan agar tidak kotor.

Pisahkan ayam sesuai umur dan jenis kelamin. Anak ayam dibawah usia 70 hari sinari dengan lampu. Pejantan lebih baik sendiri-sendiri agar tidak berkelahi. Satukan dengan betina saat musim kawin mereka pada usia 8 bulan.

Itulah fakta dan info mengenai jenis ayam kalkun beserta cara merawatnya. Semoga tulisan diatas dapat membantu.

Mengenal Jenis Ayam Kalkun

Termasuk salah satu jenis unggas yang memiliki potensi untuk dibudidayakan sebagai hewan yang dikonsumsi. Sayangnya ayam kalkun masih belum sepenuhnya akrab di masyarakat kita sebagai lauk pauk.

Berbeda dengan di negara barat yang memang kerap menyajikan menu ayam kalkun, apalagi pada perayaan thanksgiving. Menu kalkun menjadi menu utama atau main course pada perayaan tersebut.

Di Indonesia sendiri, kalkun selama ini hanya dijadikan sebagai hewan kelangenan yang ddipelihara di halaman rumah. Kecenderungan untuk mengkonsumsi kalkun di Indonesia tumbuh karena masyarakat menyukai sesuatu yang baru dan unik.

Seperti pada saat hari raya lebaran, dahulu orang-orang menyembelih dua atau eberapa ekor ayam maupun bebek untuk sajian hari raya. Sekarang banyak yang menyajikan menu ayam kalkun untuk sajian hari raya.

Satu kalkun saja sudah cukup untuk disantap satu keluarga besar. Sehingga tidak perlu menyembelih hingga beberapa ayam. Apalagi kalkun dipercaya memiliki kandungan lemak yang lebih sedikit dengan protein yang lebih tinggi dari daging ayam biasa.

Tren tersebut membuat para peternak kalkun mendapat banyak keuntungan. Harga kalkun tergolong mahal apalagi sekarang mulai dicari orang, baik untuk disantap sendiri bersama keluarga maupun untuk bisnis restoran.

Membudidayakan kalkuk juga tidak terlalu sulit seperti yang dibayangkan dan tidak memakan banyak tempat meskipun badan kalkun cenderung besar.

Fakta Mengenai Ayam Kalkun

Sebenarnya, sejak zaman dahulu kalkun (Meleagris gallovapo) sudah banyak dipelihara oleh masyarakat. Badan mereka yang besar mengingatkan kita pada badan angsa yang bongsor.

Orang lebih sering menjadikan kalkun sebagai hewan peliharaan meskipun daging mereka enak karena tiak semua orang tahu itu. Itulah mengapa jarang sekali orang yang menyembelih kalkun peliharaan mereka.

Umumnya masyarakat di Indonesia hanya memandangi keunikan serta suara ayam kalkun sebagai peliharaan. Unggas ini pertama kali ditemukan di Amerika. Bangsa Eropa menamakan kalkun dengan sebutan turkey.

Alasan mengapa unggas ini disebut turkey karena dulu kalkun didatangkan dari Eropa tengah melalui Turki. Dasar penyebutan turkey mengacu pada jenis burung asal Afrika, yakni Numida meleagris. Meskipun salah sampai sekarang kalkun tetap digolongkan dalam genus meleagris.

Orang Indonesia menyebut unggas ini sebagai kalkun karena meyerap kata dari bahasa Belanda. Kata kalkun berasal dari kosa kata Belanda, yakni kalkoen. Kalkoen sendiri asalnya dari nama sebuah kota di India, yakni Kalikut.

Terdapat banyak sebutan untuk jenis unggas ini dari berbagai negara. Tak hanya itu jenis ayam kalkun sangat banyak tersebar di seluruh dunia. Tak kurang dari tujuh jenis kalkun yang pernah hidup di muka bumi ini.

Salah satu kalkun domestik yang banyak dipelihara dan dikonsumsi adalah jenis Meleagris gallopavo. Dulunya jenis ini merupakan jenis kalkun liar yang kemudia mengalami domestikasi.

Ciri khas dari jenis Meleagris gallopavo adalah adanyya pial atau jengger. Pial atau jengger yang bentuknya khas ini merupakan salah satu daya tarik dari ayam kalkun.

Kalkun sebagai Bahan Makanan

Suatu bahan makanan yang kurang lazim bisa saja menjadi lazim karena beberapa hal, salah satunya karena trend di masyarakat. Manu masakan di Indonesia banyak yang terinspirasi dari negara lain salah satunya menu olahan kalkun.

Orang-orang memandang kalkun sebagai makanan mewah yang berharga mahal karena hanya disediakan di hotel-hotel maupun restoran-restoran. Namun, lama kelamaan menu ayam kalkun mulai hadir di rumah makan yang lebih sederhana.

Banyak hidangan ayam yang digantikan dengan daging kalkun, seperti ayam goreng fillet, ayam bakar, steak ayam, dan menu lainnya. Berdasarkan peluang itulah bisnis budidaya kalkun akan berpotensi mendatangkan keuntungan besar di kemudian hari.

Originally posted 2020-11-19 21:28:15.

Leave a Reply

Your email address will not be published.