19 Rekomendasi Lagu Anak-Anak Bahasa Jawa Terpopuler

Lagu anak-anak bahasa Jawa atau lagu dolanan sangat bagus diajarkan atau dinyanyikan untuk anak-anak.

Selain sesuai dengan usia mereka mengajarkan lagu lagu anak berbahasa Jawa bisa menumbuhkan rasa cinta anak-anak terhadap budaya mereka.

Lagu dolanan anak Jawa juga mengandung berbagai pesan moral yang sangat bagus.


Lagu Anak-Anak Bahasa Jawa


Berikut beberapa lagu anak-anak berbahasa Jawa yang asyik untuk didengarkan.

1. Cublak-Cublak Suweng

Lagu “Cublak Cublak Suweng” merupakan lagu daerah sering digunakan untuk dolanan (permainan) anak.

Peraturan permainannya, yaitu ada satu anak yang duduk telungkup lalu anak-anak lainnya meletakkan telapak tangan mereka yang terbuka di atas punggung anak yang telungkup.

Selanjutnya mereka bernyanyi “Cublak Cublak Suweng” sambil menggilir benda sebesar anting di masing masing telapak tangan hingga lagunya berhenti dan anak yang telungkup harus menebak siapa yang memegang benda kecil tersebut.

Jika benar maka ia berhak menjadi pemain dan yang tertebak harus menggantikan posisinya.

2. Gundul-Gundul Pacul

Lagu “Gundul Gundul Pacul” juga salah satu lagu dolanan sekaligus lagu daerah yang sering sekali diputar.

Tahukah kalian kalau lagu yang riang ini memiliki pesan moral yang sangat bagus.

Pesan dari lagu ini adalah agar tidak boleh sombong karena suatu saat kesombongan itu bisa mencelakakan.

Saat itu terjadi maka akan sulit untuk mengembalikannya, seperti sebakul nasi yang tumpah berceceran.

3. Dondong Opo Salak

Makna dari lagu “Dondong opo Salak” adalah kita harus memilih diantara dua pilihan.

Sebagai orang tua kita harus mengajarkan kepada anak-anak jika hidup tidak selalu berjalan mulus.

Seperti kedondong yang mulus diluar tapi berduri di dalam atau seperti salak yang berduri diluar tapi mulus didalam.

Setiap hal juga ada proses tidak langsung instan.

4. Jaranan

“Jaranan” pernah dipopulerkan oleh penyanyi cilik Kiki “Boboho” bersama dan Okky Lukman di tahun 90-an.

Lagu ini merupakan lagu dolanan jawa yang mengambarkan tentang bangsawan Jawa zaman dahulu.

Seperti yang tersurat pada lirik lagunya “sing numpak ndoro bei sing ngiring poro mentri” (yang naik adalah tuan dan diiringi para menterinya).

5. Bang Bang Tut

Orang tua Jawa zaman dahulu biasanya suka mengetes kejujuran anak mereka dengan menyanyikan lagu ini disaat ada bau kentut.

Orang tua akan menyanyikan lagu ini sampai selesai dan melihat reaksi anak apakah iya kentut atau tidak.

6. Kidang Talun

Lagu “Kidang Talun” biasa orang tua Jawa nyanyikan untuk anak-anak mereka sebagai lagu pengantar tidur.

Biasanya para orang tua akan membuat bayangan hewan kijang pada tembok menggunakan jari-jari tangan mereka.

Hal itu dilakukan agar anak terhibur dan cepat tertidur.

7. Lir Ilir

Salah satu lagu Jawa yang populer, yaitu “Lir ilir” memiliki kandungan makna yang religius.

Itulah mengapa lagu ini pernah menjadi lagu yang diputar oleh salah satu stasiun televisi swasta sebelum adzan magrib saat bulan ramadhan.

Konon lagu ini merupakan ciptaan Sunan Kalijaga yang ingin mengajarkan tentang agama Islam kepada muridnya.

Sunan Kalijaga memang terkenal dengan pendekatan seni dan budaya saat menyebarkan Islam di Tanah Jawa.

Makna yang terkandung dalam lirik lagu ini ialah wajangan untuk tidak meninggalkan shalat lima waktu.

Pesan tersebut tersirat dari awal lagu hingga akhir.Terutama pada bagian lirik “penekno blimbing kuwi” (panjatlah pohon belimbing itu).

Seperti yang kita ketahui bahwa buah belimbing berbentuk bintang yang memiliki lima sudut. Itu diartikan sebagai waktu sholat yang ada lima.

8. Padang Bulan

Lagu dengan panjang syair empat baris ini mengandung pesan religi yang Islami.

Makna dari lagu ini adalah tidak menggunakan waktu luang hanya untuk tidur.

Meskipun tidur itu lebih baik daripada berbuat sesuatu yang justru akan menimbulkan dosa, akan tetapi lebih baik lagi bila waktu luang digunakan untuk hal yang positif seperti beribadah.

Selain sehabis subuh waktu lain yang sebaiknya tidak digunakan untuk tidur adalah sore hari. Oleh karena itu pada syair lagu “Padang Bulan” terdapat lirik “ngelikake ojo turu sore-sore”.

9. Suwe Ora Jamu

Mungkin saat di taman kanak-kanak ada diantara kalian yang pernah diajarkan lagu “Suwe ora Jamu”.

Lagu ini memang sebuah lagu daerah yang berasal dari Jawa Tengah jadi wajar bila lagu tentang pertemuan singkat setelah lama berpisah ini diajarkan di sekolah-sekolah.

10. Kodok Ngorek

“Kodok Ngorek” merupakan lagu daerah yang berasal dari Jawa Timur. Berisi pesan moral agar anak-anak rajin tidak seperti kodok.

Jika seorang anak rajin akan diberi hadiah sedangkan ia malas akan mendapat hukuman.

11. Gambang Suling

Lagu daerah yang berasal dari Jawa Tengah ini memiliki arti tentang alat musik seruling bambu.

12. E Dayo’e Teko

Judul lagu ini berarti tamu, tetapi isi keseluruhan lagu ini bukan tentang tamu. Lagu ini sebenarnya merupakan permainan sambung kata anak-anak Jawa.

13. Tri Legendri

14. Rek Ayo Rek

Sudah terlihat jelas dari judulnya kalau lagu ini berasal dari daerah Jawa Timur, tepatnya Surabaya. Lagu ini merupakan lagu tentang anak muda menghabiskan malam Minggunya.

15. Siji Loro Telu

Lagu “Siji Loro Telu” biasanya diajarkan oleh guru-guru saat taman kanak-kanak sebagai lagu pembuka pelajaran. Gunanya agar anak-anak duduk rapih dan mendengarkan guru.

16. Jamuran

Selain lagu, “Jamuran” juga merupakan permainan tradisional anak-anak Jawa yang bisa dimainkan secara berkelompok.

Saat memainkan permainan ini anak-anak harus menyanyikan lagu tersebut.

17. Sluku-Sluku Batok

“Sluku Sluku Batok” memiliki lirik yang maknanya sangat dalam. Meskipun singkat tapi pesan yang terkandung dalam lagu Jawa yang satu ini patut diresapi.

Makna dari lagu ini adalah sebagai orang yang masih hidup kita harus banyak bersyukur dengan memperbanyak dzikir kepada Allah.

Makna tersebut tersirat pada lirik “bathoke ela-elo” (kepalanya geleng-geleng). Seperti yang kita ketahui orang-orang tua sering menggeleng-gelengkan kepala mereka saat sedang berdzikir.

Selain itu dengan banyak berdzikir dan berbuat baik semasa hidup maka kita tidak akan menyesal bila tiba-tiba nyawa kita diambil. Hal itupun tersirat pada tiga baris lirik terakhir lagu ini.

18. Menthok Menthok

Terlihat dari judulnya kalau lagu ini menggambarkan hewan menthok atau sejenis bebek.

Lagu ini juga memberi pesan yang baik untuk anak-anak agar jangan seperti bebek.

Sebagai orang yang masih muda tidak boleh berdiam diri saja seperti bebek yang hanya duduk atau tidur dikandang.

Anak muda haruslah aktif, tapi mereka boleh mencontoh bebek yang bisa menghadirkan tawa hanya dengan cara jalannya.

Dengan kata lain meskipun terlihat tidak rajin anak muda harus menunjukkan kalau mereka berguna bagi orang lain.

19. Lelo Ledung

Lagu ini merupakan salah satu lagu pengantar tidur yang biasa dinyanyikan orang tua untuk menidurkan bayi mereka yang menangis.

Bagi kalian yang berasal dari Jawa maupun penggemar lagu-lagu dolanan Jawa pasti merasa bernostalgia dengan lagu-lagu diatas.

Lagu tersebut patut dilestarikan dan diajarkan kepada generasi selanjutnya.

Originally posted 2020-11-13 22:38:07.

Leave a Reply

Your email address will not be published.