Metamorfosis Belalang – Saat ini, diketahui terdapat lebih dari 11.000 jenis belalang yang telah ditemukan.
Hewan yang diklasifikasikan sebagai serangga ini umumnya memiliki warna coklat atau hijau dengan bintik-bintik gelap pada tubuh mereka.
Dari seluruh spesies yang ditemukan, seluruhnya merupakan herbivora atau pemakan tanaman.
Belalang memiliki dua pasang sayap, yakni sayap depan dan sayap belakang. Sayap depan kecil dan kasar, sedangkan sayap belakang yang lebih besar dan berselaput.
Belalang juga memiliki kaki belakang besar yang digunakan untuk melompat dan juga memiliki antena pendek. Umumnya belalang betina berukuran lebih besar daripada laki-laki.
Proses Metamorfosis atau Daur Hidup Belalang
Belalang memiliki panjang umur sekitar beberapa bulan saja. Secara umum, reproduksi belalang berlangsung di awal musim panas dan berakhir dengan cepat.
Berikut ini adalah tiga tahap berturut-turut dari siklus hidup belalang.
Tahap Pertama Metamorfosis Belalang – Telur
Daur hidup belalang dimulai dengan tahap telur. Pada pertengahan musim panas, belalang betina meletakkan telur yang telah dibuahi baik di bawah pasir (sekitar kedalaman 3-5 cm) atau di antara tandu daun.
Peletakkan telur di dalam tanah dilakukan agar tidak rusak atau mati ketika musim dingin tiba.
Namun, penetasan telur sendiri juga dipengaruhi oleh iklim daerah telur diletakkan. Misalnya jika di daerah trops, maka telur bisa menetas lebih cepat jika dibandingkan daerah sub tropis.
Biasanya satu betina belalang akan meletakkan sekitar 10-300 butir telur yang berbentuk mirip dengan nasi. Telur belalang ini akan tetap aktif selama berbulan-bulan sebelum menetas.
Umumnya setelah hampir sepuluh bulan (biasanya di awal musim semi atau musim panas), telur belalang tersebut akanmenetas dan menjadi nimfa.
Tahap Kedua Metamorfosis Belalang – Nimfa
Segera setelah menetas, nimfa muda akan mulai memakan dedaunan tanaman muda yang teksturnya masih lembut.
Dilihat dari bentuknya, nimfa adalah versi miniatur dari belalang dewasa.
Ketika baru menetas, meski terlihat sebagai versi kecil dari belalang, nimfa berwarna putih, dan akan berubah menjadi hijau atau coklat ketika sudah terkena sinar matahari.
Yang membedakan disini adalah ukuran mereka yang jauh lebih kecil dan ringan, serta tidak memiliki sayap dan alat reproduksi.
Nimfa menjalani beberapa kali proses ganti kulit yang umumnya bisa berlangsung hingga 5 – 6 kali.
Proses ganti kulit ini akan mengubah bentuk dan struktur tubuh belalang.
Daur hidup belalang pada tahap nimfa ini dapat berlangsung selama jangka waktu 5 – 10 hari tergantung pada spesies dan kondisi cuaca, khususnya suhu dan kelembaban.
Berdasarkan pada beberapa penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa tingkat kelangsungan hidup nimfa untuk bertahan menjadi belalang dewasa hanyalah 50%.
Banyak diantara nimfa yang dimangsa oleh predator alaminya yakni kadal, tikus, dan beberapa jenis burung.
Karenanya, dengan cara ini belalang memainkan peran utama dari sebuah ekosistem yakni dengan menyediakan makanan untuk banyak predator dalam rantai makanan.
Tahap Ketiga Metamorfosis Belalang – Imago (Belalang Dewasa)
Daur hidup belalang yang paling akhir adalah menjadi dewasa dan siap untuk bereproduksi.
Setelah 25 – 30 hari setelah menetas, belalang akan mengembangkan sayap sepenuhnya dan nimfa muda telah bermetamorfosis menjadi belalang dewasa.
Dengan demikian, proses daur hidup belalang dari peletakan telur hingga menjadi dewasa memakan waktu sekitar 11-12 bulan.
Pada saat dewasa, belalang kemampuan reproduksi belalang akan matang dalam waktu 15 hari dan bertahan hingga jangka waktu 30 hari.
Berbeda dengan nimfa yang tidak memiliki sayap, belalang dewasa menjadi jauh lebih aktif dan sering berpindah tempat untuk mencari makanan dan bertahan dari serangan predator.
Selama ini sebagian besar orang hanya menganggap belalang sebagai hama yang merusak hasil panen para petani. Hal ini memang benar, apabila terjadi ledakan populasi belalang yang tak terkendali.
Meskipun demikian, dalam ekosistem yang seimbang, belalang ternyata memiliki peranan yang sangat vital terutama sebagai penyedia makanan untuk predator dalam rantai makanan.
Ciri-Ciri Belalang
Sebagai salah satu serangga yang melalui proses metamorfosis tidak sempurna, belalang juga memiliki ciri mulai dari karakteristik fisik, makanan, reproduksi dan perilaku.
Berikut merupakan penjelasan mengenai ciri-ciri belalang:
Morfologi/Karakteristik Fisik
Morfologi atau karakterisitik fisik dari belalang umumnya memiliki tubuh berwarna hijau, coklat atau hitam.
Belalang mempunyai kaki belakang dengan ukuran besar yang membantunya untuk mempermudah ketika melompat.
Sedangkan kaki depan dan tengahnya digunakan untuk berjalan/menggenggam daun.
Antena belalang juga berfungsi sebagai struktur sensorik untuk merespon baru dan sentuhan.
Sedangkan matanya memiliki fungsi penglihatan dengan cakupan luas dan merasakan intensitas cahaya.
Belalang mempunyai dua pasang sayap, yakni sayap bagian depan dengan ukuran yang ramping dan sayap bagian belakang dengan ukuran yang besar.
Menariknya, jika dilihat dari tubuh fisik, betina memiliki ukuran tubuh yang lebih besar jika dibandingkan dengan jantan.
Makanan
Bicara soal makanan, belalang sendiri dibedakan atau dibagi menjadi dua macam, yakni belalang dengan golongan herbivora dan omnivora.
Umumnya sebagaian besar belalang merupakan herbivora yang memakan tumbuh-tumbuhan memakan daun, batang, biji buah, bunga dan hidup di tumbuhan inang.
Sedangkan sebagaian lagi yakni spesies belalang yang termasuk omnivora akan memakan segalanya, baik itu tumbuhan atau daging.
Spesies belalang yang termasuk omnivora biasanya akan mengonsimsi daun, biji buah, bunga atau serangga yang sudah mati sebagai makanannya.
Namun, sebenarnya biasanya belalang akan memakan makanan yang memilki kandungan asam amino, gula dan juga vitamin yang kompleks.
Reproduksi
Pada pembahasan morfologi sudah sedikit disinggung ukuran tubuh belalang betina yang lebih besar dari jantannya.
Hal ini karena perbedaan tersebut ada pada ovipasitornya, yang mana merupakan suatu struktur atau alat khusus yang ada pada serangga untuk bertelur.
Ketika sistem reproduksi belalang sudah matang, maka merea akan melakukan proses perkawinan, pembuahan dan bertelur untuk melanjutkan siklur hidup metamorfosisnya.
Kemudian belalang betina akan menggunakan ovipositornya untuk menggali lubang dan meletakkan telurnya di dalam tanah seperti yang sudah di bahas di atas pada tahapan metamorfosis.
Selama masa hidupnya, belalang betina bisa menghasilkan telur mulai dari 10 sampai 300 butir dan telur tersebut mempunyai ukuran, bentuk dan jumlah yang berbeda-beda setiap masa bertelurnya.
Perilaku
Pada umumnya, belalang merupakan jenis serangga yang akan melakukan berbagai macam aktivitas ketika siang hari, termasuk mencari makanan.
Namun ada juga beberapa kasus di mana belalang mencari makan ketika malam hari.
Belalang sendiri tidak memiliki sarang atau wilayah tetapnya sendiri karena beberapa spesiesnya akan mencari tempat yang terdapat persediaan makanan yang baru dan melakukan migrasi.
Belalang yang bermigrasi kadang akan berkumpul dengan jumlah kelompok yang besar, bahkan jumlah populasinya bisa sampai jutaan.
Umumnya, sebagian besar spesies belalang hidup tidak dengan berkelompok, melainkan secara soliter yakni menyendiri atau sepasang-pasang.
Meskipun begitu ada juga sebagian spesies belalang lainnya yang hidup berkumpul dan bersama untuk kawin.
Pada saat berada di situasi yang terancam, belalang akan melompat tinggi dan mengeluarkan cairan dengan warna coklat untuk melindungi diri, menghindar dari bahaya, dan kemudian bersembunyi.
Originally posted 2021-03-20 02:50:10.