Metamorfosis Kumbang – Kumbang adalah salah satu jenis serangga yang dikenal sebagai hama perusak tanaman.
Namun dibalik itu kumbang memiliki banyak manfaat bagi tumbuh-tumbuhan terutama dalam membantu proses penyerbukan tanaman. Metamormofosis kumbang termasuk ke dalam metamorfosis sempurna.
Kumbang terdiri dari spesies yang sangat banyak dan beragam. Spesies ini banyak ditemukan di seluruh wilayah di dunia ini kecuali kutub.
Perkiraan jumlah kumbang adalah 350.000 spesies. Di Indonesia jenis kumbang banyak ditemukan di kebun atau wilayah perhutanan. Kumbang sendiri dapat hidup di air tawar.
Selain memiliki bentuk tubuh yang unik, kumbang juga memiliki kemampuan untuk terbang seperti serangga lainnya.
Kumbang memiliki sayap yang keras yang digunakan untuk melindungi bagian tubuh kumbang dari cuaca dan serangan musuh.
Cara lain yang dilakukan kumbang untuk melindungi diri adalah dengan membalikkan tubuhnya dan menarik kakinya ke dalam dengan tujuan mengelabui musuhnya bahwa dia telah mati.
Kumbang juga merupakan hewan yang tergolong dalam spesies kecil dengan ukuran o.25 melimeter dengan panjang 20 cm.
Memiliki warna tubuh yang beragam dan ada yang memiliki tandung, sehingga menarik perhatian hewan lain juga manusia.
Kumbang memiliki peran yang penting dalam mendaur ulang nutrisi alam, hal inilah yang menjadikan peran kumbang sangat penting dalam menjaga ekosistem di bumi.
Jika diperhatikan dengan seksama cara makan kumbang juga sangat unik.
Proses Metamorfosis Kumbang
Berikut ini tahapan yang dilalui kumbang untuk melakukan metamorfosis sempurna:
1. Metamorfosis Kumbang Tahap Telur
Setiap kumbang memiliki bentuk telur yang berbeda serta lokasi peletakkan telur yang berbeda satu dengan lainnya.
Telur yang dihasilkan kumbang sangatlah banyak, biasanya satu kumbang mampu menghasilkan 50 butir telur dalam sekali bertelur.
Induk kumbang selalu menjaga dan merawat telur tersebut dan lokasi peletakkan telur biasanya dekat dengan sumber makanan atau di daerah daun-daun pepohonan dan batang pohon yang telah membusuk.
Waktu yang diperlukan untuk sekali bertelur secara umum yakni selama dua minggu.
2. Metamorfosis Kumbang Tahap Larva
Pada fase kedua ini, larva memiliki nama yang berbeda-beda tergantung daerah yang ditempati. Bentuk dan ciri masing-masing spesies kumbang berbeda.
Secara umum ciri khusus larva adalah memiliki bentuk yang menyerupai seekor ulat.
Larva memiliki ukuran yang sangat besar dan terlihat menggelikan dan menjijikan karena tubuhnyanya yang megal-megol.
Ukuran larva secara umum hampir mencapai sekitar 10 cm. Siklus menjadi larva ini berlangsung kurang lebih 4 sampai 5 bulan.
Pada fase ini larva hanya bertugas untuk mengumpulkan cadangan makanan untuk membesarkan tubuhnya sendiri.
Larva juga mengalami pergantian kulit, dimana setiap pergantian kulit memiliki bentuk awalan dan akhiran yang berbeda.
3. Metamorfosis Kumbang Tahap Pupa
Pada fase ini merupakan fase yang sangat berbahaya bagi seekor calon kumbang karena hanya berdiam diri. Fase ini juga menjadi fase yang sangat penting bagi proses metamorfosis kumbang.
Proses pupa ini secara umum dibagi menjadi dua proses yakni pertama adalah proses dimana larva akan berubah menjadi pupa atau kepompong yang membutuhkan waktu kurang lebih hampir satu bulan.
Kedua adalah fase dimana pupa menjadi kumbang dewasa yang membutuhkan waktu kurang lebih tiga minggu.
Banyak faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya proses tersebut terjadi. Pada fase pupa ini kumbang terlihat mirip dengan bentukan kumbang dewasa meskipun belum terlihat sempurna.
4. Metamorfosis Kumbang Tahap Imago (Dewasa)
Fase terakhir metamorfosis kumbang. Ketika sudah dewasa dan mandiri kumbang akan mengembangkan diri sesuai proses siklus hidupnya.
Kumbang dewasa yang baru muncul sebenarnya masih memiliki kerangka luar yang lembut dan tubuhnya berwarna pucat.
Umumnya butuh beberapa jam bagi kumbang untuk tubuhnya supaya bisa menjadi keras dan berubah warna serta siap untuk berkembang biak.
Morfologi / Karakteristik Kumbang
Bentuk tampilan atau anatomi dari tubuh kumbang sendiri cukup seragam, meskipun bisa saja terdapat beberapa spesies dengan organ atau bentuk tubuh lain yang cukup bervariasi.
Berikut merupakan penjelasan morfologi atau karakteristik tubuh kumbang:
Kepala
Kepala kumbang dewasa biasanya sudah sangat mengeras dan ukurannya cukup bervariasi. Di bagian kepala ini ada mulut yang mengarah ke depan atau terkadang berputar ke arah bawah.
Bagian mulut kumbang sendiri cukup serupa dengan belalang, yakni terdapat rahang yang terlihat seperti penjepit dengan uukuran besar.
Ada juga mandibel yang terlihat seperti struktur gigi yang keras dan digunakaan untuk menari, memotong atau menghancurkan makanan.
Kumbang memiliki mata yang majemuk dan terpisah yang memungkinkannya untuk bisa melihat ke bawah dan ke atas.
Selain itu ada juga struktur pada gigi yang menyerupai jari dan berada di sekitar mulut kumbang yang digunakan untuk memasukkan makanan ke dalam mulut.
Antena yang ada pada kepala kumbang memiliki fungsi utama sebagai organ penciuman, tapi juga bisa digunakan untuk mendeteksi atau merasakan lingkungan yang ada di sekitarnya secara fisik.
Pada beberapa famili, antena di kepala bisa digunakan sebagai alat pertahanan diri atau bisa juga digunakan untuk kawin.
Bentuk antena pada kumbang sendiri bisa dibilang bervariasi tergantung pada famili. Selain itu pada bebeara kasus di mana antena dari betina dan jantan memliki bentuk yang berbeda meskipun satu spesies.
Dada
Dada atau toraks pada kumbang dibagi menjadi dua bagian yang terlihat, yakni dada depan dan gabungan antara dada bagian tengah dan belakang yang biasanya pada serangga lain ini terpisah.
Jika dilihat dari bawah, dada pada kumbang merupakan tempat di mana adanya tiga pasang kaki dan juga dua pasang sayap.
Sedangkan jika dilihat dari atas, umumnya banyak yang tampak seperti mempunyai tiga bagian yang jelas.
Dada bagian tengah pada kumbang merupakan lapisan yang keras, sedangkan dada bagian belakang sebenarnya tersembunyi oleh sayap kumbang.
Kaki
Biasanya kebanyakan kumbang menggunakan kaki untuk berjalan, tapi terdapat beberapa kumbang yang bagian kakinya dimodifikasi dan memiliki kegunaan yang disesuaikan.
Ada juga kumbang dengan kaki yang melebar dan kerap digunakan untuk menggali. Spesies kumbang ini kerap ditemukan di antara kumbang tanah dan scarap.
Selain itu, ada juga kumbang kutu yang memiliki kaki belakang yang membesar karena dirancang dan digunakan untuk melompat.
Sayap
Elytra merupakan bagian pada tubuh kumbang yang sebenarnya tidak digunakan untuk terbang melainkan cenderung untuk menutupi bagian belakang tubuh dan melindungi sayap.
Ketika akan terbang menggunakan sayap, elytra harus dinaikan untuk menggerakan sayap bagian belakang agar bisa terbang.
Sayap terbang pada kumbang berada di bawah elytra, bersilangan dengan pembuluh darah dan bisa dilipat ketika mendarat.
Pada beberapa spesies, kemampuan terbang kumbang sudah hilang, misalnya seperti kumbang tanah atau beberapa kumbang yang berasal dari famili Curculionidae.
Perut
Di tubuh kumbang, perut merupakan bagian di belakang dada yang terdiri dari serangkaian cincin, di mana masing-masingnya memiliki lubang untuk bernafas dan respirasi (ventilator).
Pada perut kumbang sendiri terdapat bagian yang terlihat paling lebar yakni dinamakan sternum (bagian yang tidak mengeras).
Originally posted 2021-03-20 05:00:12.