Metamorfosis kupu-kupu – Berdasarkan hasil rekaman dari fosil yang pernah ditemukan, diketahui bahwa kupu-kupu telah menghuni Bumi ini setidaknya sejak 40 sampai 50 juta tahun yang lalu.
Walaupun begitu, ternyata masih banyak hal dalam diri kupu-kupu ini yang sampai sekarang masih belum bisa dipahami sepenuhnya dan bahkan ini menjadi misteri panjang bagi ilmu pengetahuan.
Salah satu misteri tersebut adalah proses metamorfosis kupu-kupu.
Proses ini sebenarnya sangat menakjubkan dimana sebelum menjadi kupu-kupu yang indah dengan bentangan sayap yang berwarna warni, ternyata terdapat beberapa tahap metamorfosis yang perlu dilewati secara sempurna.
Proses Metamorfosis kupu-kupu
Proses metamorfosis tersebut akan dimulai dari kupu-kupu yang masih berbentuk telur, kemudian berubah menjadi ulat atau larva, setelah itu menjadi kepompong, dan mereka akan bertapa dalam waktu yang cukup lama hingga akhirnya menjadi kupu-kupu yang sangat cantik.
Tahap Pertama Metamorfosis Kupu-Kupu – Peletakan telur
Kupu-kupu betina memang terkenal sangat pemilih apabila hendak meletakkan telurnya di daun atau bagian tanaman tertentu. Hal tersebut merupakan naluri kupu-kupu dalam bertahan hidup.
Ketika menetas nanti, sang larva ulat harus dapat bertahan hidup dengan memakan daun-daunan. Tiap jenis kupu-kupu ternyata memiliki pilihan tanaman masing-masing.
Proses peletakan telur pada tanaman ini menjadi proses awal atau yang menjadi proses pembukan dari metamorfosis kupu-kupu.
Menariknya, setiap kupu-kupu mempunyai jenis daun kesukannya masing-masing di mana mereka akan meletakkan telur-telurnya agar ketika menetas bisa langsung mendapat makanan.
Selain itu, biasanya kupu-kupu akan meletakkan telur di bagian ujung daunbagian dalam daun atau di bawah agar telur terhindar dan terlindungi dari berbagai macam gangguan.
Umumnya fase telur kupu-kupu ini bertaham sekitar 3 – 5 hari sebelum menetas dengan cara membuat lubang kecil dikulit atau cangkang telur.
Tahap Kedua Metamorfosis Kupu-Kupu – Ulat atau Larva
Awalnya ulat dari telur kupu-kupu yang menetas ini akan berukuran sangat kecil.
Tapi dalam waktu yang singkat ulat tersebut akan tumbuh dengan memakan daun-daunan yang ada disekitarnya.
Dalam waktu 2 minggu saja, biasanya larva sudah menjadi ulat dewasa.
Setelah ulat sudah cukup dewasa, maka ulat akan pergi jauh dari tanaman yang telah dimakannya tersebut dan terus merangkak sampai dia menemukan tempat yang aman dan nyaman untuk menjadi kepompong.
Proses pertumbuhan larva kupu-kupu sendiri bisa dikatakan butuh banyak makan, tidak heran kalau terkadang terlihat sampai merusak tanaman.
Karena pertumbuhannya yang terbilang cepat, dalam kasus tertentu bisa melebihi ukuran tubuhnya, maka larva harus berganti kulit.
Larva yang berganti kulit bisa sampai 4 hingga 6 kali.
Tahap Ketiga Metamorfosis Kupu-Kupu – Kepompong atau pupa
Setelah si ulat tersebut menemukan tempat yang nyaman dan aman, dia akan menjelma menjadi kepongpong dan akan melepas delapan pasang kakinya dan kapsul kepalanya.
Dalam proses ini, kulit ulat ini akan berganti untuk terakhir kalinya dan akan berubah warna seperti warna batu giok.
Walaupun awalnya kepompong yang baru jadi tersebut sangat lunak, tapi dalam waktu satu jam saja kepompong tersebut akan berangsur-angsur menjadi keras dan akan membentuk cangkang pelindung.
Jika dilihat dari luar, pupa kupu-kupu seperti sedang diam saja, namun sebenarnya di dalam pupa tersebut sedang terjadi proses pembentukan tubuh menjadi kupu-kupu.
Pupa kupu-kupu jika dipegang akan memiliki struktur kulit yang halus dan keras. Sedangkan untuk waktu pembentukan tubuh di dalamnya bergantung pada jenis atau spesies kupu-kupunya.
Umumnya tahapan pupa ini berkisar antara 7 – 20 hari, baru selanjutnya akan memasuki fase atau tahapan imago menjadi kupu-kupu.
Tahap Keempat Metamorfosis Kupu-Kupu – Kupu-Kupu Dewasa
Setelah bertapa selama kurang lebih 15 hari, kepompong tersebut akan retak dan kupu-kupu pun akan keluar dari kepongpong tersebut.
Sayap kupu-kupu tersebut pada awalnya masih sangat kecil dan basah. Pada waktu itu, cairan yang dikenal sebagai hemolymph akan dipompa secara perlahan ke seluruh tubuh.
Hemolymph akan membantu kupu-kupu dalam membesarkan tubuh dan sayapnya yang pada awalnya berukuran sangat kecil.
Tahapan keempat ini merupakan proses terakhir dari metamorfosis kupu-kupu sampai akhirnya kupu-kupu tersebut siap kawin dan menghasilkan kupu-kupu cantik lainnya.
Setiap spesies kupu-kupu memiliki bentuk dan warna sayap yang berbeda-beda. Ketika sudah menjadi kupu-kupu juga makanannya mulai berganti menjadi nektar bunga.
Biasanya kupu-kupu dewasa memiliki usia hidup selama sekitar 1 – 2 minggu, namun ada juga beberapa spesies yang bisa bertahan beberapa bulan dan berhibernasi selama musim dingin.
Perilaku Kupu-Kupu
Dilansir dari The Academy of Natural Sciences of Drexel University, kupu-kupu merupakan serangga yang aktif beraktivitas ketika siang hari dan istirahat di malam hari.
Ketika beristirahat, makan akan berlindung di ranting atau daun dari pepohonan. Sedangkan siang harinya serangga ini beraktivitas mencari makan atau bereproduksi.
Menariknya aktivitas makan kupu-kupu sendiri juga membantu proses penyerbukkan tanaman di mana bunga-bunga di pohon berkembang menjadi buah
Sebenarnya aktivitas mencari makan kupu-kupu ini dilakukan secara individu dan bukalah kelompok. Namun terdapat beberapa kasus di mana kupu-kupu jantan dan betina terbang berpasangan dan kawin.
Biasanya, kupu-kupu akan memulai masa kawin untuk reproduksi setelah 5 – 6 hari keluar dari pupa (kepompong).
Kupu-kupu yang memiliki sayap kecil umumnya akan terbang dengan ketinggian rendah, yakni 10 cm–200 cm di atas permukaan tanah.
Sedangkan untuk yang memiliki sayap ukuran besar memiliki kemampuan terbang tinggi sampai dengan 10 m di atas permukaan tanah.
Fakta Kupu-Kupu
Setelah mengetahui bagaimana proses metamorfosis kupu-kupu, berikut merupakan beberapa faktanya:
Memiliki sayap yang transparan
Sayap kupu-kupu sebenarnya terbentuk dari lapisan chitin (protein yang membentuk eksoskeleton serangga). Di mana lapisan ini memiliki ketipisan yang membuatnya transparan.
Selain itu, semakin tua usianya semakin terlihat transparan sayapnya.
Mencicipi menggunakan kaki
Kaki kupu-kupu bisa juga adalah reseptor rasa di mana pada jaringan di belakang kakinya terdapat chemoreceptor yang dapat mendeteksi pasangan kimia dari tanaman yang cocok.
Tidak bisa terbang ketika sedang kedinginan
Temperature udara yang ideal bagi kupu-kupu untuk terbang adalah sekitar 30°C, namun ketika temperature udaranya di bawah 13°C maka tidak akan bisa bergerak atau kabur dari predator.
Selain itu, ketika hari sedang dingin, kupu-kupu perlu melakukan pemanasan di otot terbangnya terlebih dahulu, baik dengan sinar matahari atau dengan menggoyangkan diri.
Minum dari butiran lumpur
Tidak hanya nektar, kupu-kupu juga kerap menyedot butiran lumpur yang kaya akan garam dan mineral, khususnya yang berjenis jantan yang butuh mineral untuk spermanya.
Originally posted 2021-03-20 02:40:49.