Cara beternak sapi potong dengan sapi perah tentu berbeda perlakuan. Bisnis ternak sapi potong merupakan salah satu yang paling menguntungkan, salah satunya adalah penggemukan.
Hal ini dikarenakan kebutuhan daging sapi di masyarakat terus dan semakin meningkat dari waktu ke waktu.
Tidak hanya itu, meningkatnya jumlah penduduk dan semakin banyaknya kesadaran masyarakan mengenai konsumsi protein hewani juga membuat permintaan daging semakin tinggi.
Hal ini yang mendasari bisnis ternak sapi potong merupakan salah satu yang menguntungkan.
Selain bisnis sapi potong, ada juga peterrnak yang memasuki usaha pembibitan, namun usaha pembibitan sapi secara ekonomi dianggap kurang menguntungkan.
Cara Beternak Sapi Potong
Jika anda tertarik masuk dan ingin menggeluti usaha dibidang ternak sapi potong, berikut merupakan cara beternak sapi potong untuk anda!
1. Menentukan Jenis Sapi
Jika anda ingin memasuki bisnis ternak sapit, anda harus memilih jenis sapi yang cocok untuk pembiakan dilokasi anda.
Jika anda ingin penggemukan, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti jumlah populasi, kenaikan populasi tiap tahunnya, produksi karkas, penyebaran dan pakan.
Hal ini karena tidak semua jenis sapi ternak dapat digunakan untuk penggemukan.
Jenis sapi ternak yang umum ditemukan di Indonesia dan digunakan sebagai sumber daging ialah sapi ongole, sapi peranakan ongole, sapi madura dan sapi bali.
Ada juga sapi aceh yang di ternak untuk di ekspor ke Malaysia
2. Kandang Sapi Potong untuk Lokasi dan Kandang untuk Persiapan
Cara selanjutnya yang diperhatikan jika anda ingin beternak sapi adalah kendang. Idealnya, jika anda ingin menempatkan kendang untuk ternak sapi potong adalah dengan jarak minimum 10 meter dari tempat tinggal.
Selain itum akan lebih baik jika kendang dapat dimasuki sinar matahari dengan tujuan untuk menjaga kelembapan kendang.
Sedangkan untuk persiapan, terdapat dua unsur untuk jenis kendang, yaitu tunggal atau ganda, ada baiknya disesuaikan dengan jumlah sapi yang dipelihara.
Selain itu, sebisa mungkin lantai kendang dirawat agar tetap bersih, tidak lembab agar dapat mencegak timbulnya berbagai penyakit pada sapi.
3. Pembibitan Ternak Sapi
Selanjutnya adalah pembibitan dan uang perlu diperhatikan sebelum melakukan pembibitan ternak sapi potong adalah sebagai berikut:
– Mempunyai tanda telinga (terdaftar dan jelas secara silsilah)
– Hidung tidak mengeluarkan lendir yang mengganggu pernafasan
– Matanya terlihat bersih dan cerah
– Kulit atau bulunya tidak terinfeksi dan terlihat bersih
– Perhatikan tanda-tanda diare pada bagian ekor dan dubur
– Tidak ada kerusakan pada kulit
4. Pemeliharaan Sapi
Cara selanjutnya adalah pemeliharaan sapi. Sapi membutuhkan pakan sekitar 10% dari berat badannya setiap harinya, pastikan pakan yang anda berikan merupakan pakan yang sehat dan juga sesuai dengan porsi yang dibutuhkan sapi anda.
Anda juga dapat memberi pakan tambahan misalnya seperti bekatul, dedak yang sangat halus, ampas tahu, singkong, dan bungkil kelapa (diberikan bersamaan dengan pakan rumput).
Untuk pakan hijau sendiri dibagi menjadi 3 yaitu pakan hijau segar (rumput, kacang-kacangan), hijau kering dan hijau silase.
5. Memelihara Ternak Sapi
Cara selanjutnya adalah memelihara. Sebaiknya kotoran sapi segera dipindahkan ke tempat lain untuk memudahkan proses fermentasi yang kemudian kotoran sapi ini dapat dijadikan sebagai pupuk kandang.
Anda juga harus menyediakan air minum yang bersih tiap saat dan tempatkan pada wadah khusus untuk minum sapi dengan posisi di luar kandang namun tetap dapat terjangkau oleh sapi.
Selain itu, ada baiknya juga tempat makan atau wadah air ditempatkan posisinya lebih tinggi agar tidak terinjak-injak kaki sapi.
Cara Ternak Sapi
Tahukah kalian kalau sapi memiliki penciuman yang baik? Mereka bisa mencium sesuatu dengan jarak 8 km. tak hanya itu, sapi juga mampu melihat hampir 360 derajat meski termasuk hewan buta warna yang hanya bisa mengenali warna merah dan oranye.
Biasanya sapi diternak sebagai sapi pedaging maupun sapi perah untuk nantinya dimanfaatkan dagingnya atau susunya. Peternakan sapi perah dengan sapi pedaging tentu berbeda.
Bila beternak sapi perah maka mereka difokuskan agar sapi menghasilkan banyak susu. apabila itu sapi potong, maka sapi pedaging harus gemuk dan berdaging.
Susu sangat baik untuk pertumbuhan baik itu pertumbuhan sapi itu sendiri dan pertumbuhan manusia. Itulah mengapa manusia mengkonsumsi susu. Saat ini sudah terdapat banyak produk olahan susu (dairy product). Mulai dari susu formula, keju, mentega, yogurt, dan banyak lagi.
Proses Memerah Susu Sapi
Pertama-tama sapi yang akan diperah susunya dibersihkan dulu ambingnya (puting). Tujuannya tentu agar bersih dari bakteri yang mungkin menempel pada ambing serta menghindari infeksi.
Perlu kalian tahu, jika sapi yang bisa memproduksi susu hanyalah sapi betina yang sudah pernah melahirkan anak. Sama seperti halnya manusia yang bisa menyusui hanyalah seorang ibu. Jadi sapi jantan dan anak sapi tidak bisa menghasilkan susu.
Cara memerah susu ada dua macam, yakni yang manual dan yang menggunakan alat atau mesin. Di pabrik susu maupun peternakan modern, pemerahan dilakukan dengan bantuan mesin pemerah.
Ambing sapi akan dipasang sejenis selang yang nantinya menyedot susu. Alat tersebut akan terlepas dengan sendirinya saat susu habis. Setelah itu susu akan mengalir ke selang pemrosesan susu selanjutnya.
Kemudian Susu di sterilisasi terlebih dulu dengan cara dipanaskan pada suhu sekitar 135˚C dalam waktu kurang lebih 2 – 4 detik.
Pemanasan tidak boleh dilakukan terlalu lama agar tidak merusak kandungan nutrisi susu. Tujuan dari pemanasan tersebut tak lain untuk mematikan bakteri jahat dalam susu.
Susu yang sudah dingin aman untuk dikonsumsi secara langsung. Jika dipabrik susu biasanya susu akan diproses agar daya tahannya lebih lama. Bisa lewat proses kristalisasi hingga menjadi bubuk susu atau dikemas dengan kemasan tahan lama, seperti botol maupun kotak susu.
Manfaat Beternak Sapi
Semua orang pasti sudah tahu kalau sapi sangat bermanfaat bagi manusia. Daging dan susunya kita konsumsi. Mereka juga kerap dijadikan penarik bajak atau gerobak dan bahkan kotorannya pun dapat dimanfaatkan.
Kotoran sapi biasa dimanfaatkan sebagai bahan pupuk kandang. Selain itu, kotoran sapi juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuat biogas yang berguna bagi kebutuhan rumah tangga.
Biogas merupakan gas yang dihasilkan melalui proses fermentasi kotoran ternak, salah satunya dari kotoran sapi. Proses pengolahan biogas dilakukan dalam sebuah tangki yang disebut digester.
Biogas sendiri dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar kendaraan, pembangkit listrik, atau pengganti gas elpiji. Bisa dibilang biogas merupakan energi alternatif pengganti minyak dan gas bumi.
Gas dan minyak bumi sebagai sumber energi utama pasti akan habis pada waktunya. Kotoran sapi dan energi alternatif lainnya bisa menjadi solusi sebagai sumber energi terbarukan.
Jenis Sapi Ternak Di Indonesia
Ada beberapa jenis sapi yang biasa diternak di Indonesia. Mulai dari jenis sapi perah (penghasil susu) dan sapi potong (penghasil daging). Berikut macam-macamnya:
1. Sapi Friesien Holstein
Merupakan jenis sapi perah atau penghasil susu
2. Sapi Bali
Termasuk sapi jenis pedaging
3. Sapi Madura
Seperti namanya, jenis ini berasal dari Madura dan merupakan jenis sapi pedaging juga pekerja. Acara Karapan sapi khas madura juga menggunakan jenis sapi ini.
4. Sapi Limousin
Si gemuk yang stau ini berasal dari Perancis dan merupakan sapi pedaging.
5. Sapi Simetal
Berasal dari Switzerland dan merupakan jenis sapi pedaging sekaligus sapi perah.
6. Sapi Ongole
Banyak diternak di Pulau Sumbawa
7. Sapi Brahman
Merupakan sapi potong atau penghasil daging
Originally posted 2020-11-19 13:03:39.