10+ Contoh Surat Jual Beli Tanah Terbaru (Lengkap)

Contoh Surat Jual Beli Tanah – Jual beli merupakan aktivitas ekonomi yang menjadi hasil perkembangan peradaban dan ilmu pengetahuan manusia.

Jual beli sudah ada sejak manusia menyadari bahwa dirinya tidak bisa menghasilkan semua kebutuhan yang diperlukannya sendiri.

Manusia saling membantu dalam memenuhi kebutuhannya. Pada mulanya ketika mata uang belum ditetapkan manusia mengadakan jual beli dengan cara barter.

Kegiatan ini dilakukan dengan cara saling tukar menukar barang kebutuhan.

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, manusia melakukan jual beli dengan menggunakan mata uang. Dari sinilah kemudian jual beli berkembang pesat.

Produk yang diperjual belikan pun semakin beragam. Mulai dari kebutuhan pokok, primer, sekunder, tersier, dan juga jasa.

Bahkan bumi tempat manusia berpijak pun diperjual belikan. Sejak adanya kepemilikan barang apapun dapat diperjual belikan termasuk kepemilikan akan tanah.


Jenis-Jenis Tanah Berdasarkan Statusnya


√ 10+ Contoh Surat Jual Beli Tanah Terbaru (Lengkap)
pexels.com

Sudahkah kamu memahami bahwa tanah juga terdiri dari berbagai jenis. Berbeda jenis dan fungsi tanah berbeda dokumen jual beli yang dibutuhkan.

1. Tanah Sawah

Sesuai dengan namanya tanah ini difungsikan sebagai lahan persawahan. Dibandingkan jenis tanah lainya, harga jual tanah persawahan tergolong cukup rendah.

Jika anda ingin menjual tanah sawah anda pastikan anda telah melakukan pengeringan terlebih dahulu.

Sesuai dengan aturan yang berlaku, ketika merubah wujud sawah menjadi lahan perumahan misalnya.

Dibutuhkan perizinan pengeringan kecuali tanah tersebut tetap dijadikan lahan persawahan hanya saja berpindah kepemilikan.

2. Tanah Pekarangan

Untuk menjual tanah pekarangan tidak membutuhkan izin pengeringan seperti tanah sawah. Anda bisa langsung mmenjualnya dengan harga yang relatif lebih mahal.

Tanah pekarangan biasanya dijual bersama bangunan yang berdiri di atasnya. Terkadang tanah ini juga dijual dalam bentuk sewa untuk izin mendirikan usaha.

3. Tanah Tidak Bersertifikat

Tanah tak bersertifikat terbagai menjadi beberapa jenis meliputi tanah negara, hak garap, letter c, letter d, dan lain sebagainya.

Tak bersertifikat bukan berarti tanah tersebut tidak ada sertifikat tananhnya. Melainkan sertifikat tanah tersebut masih dalam proses pembuatan atau dalam masa peralihan hak milik.

Pengurusan izin sertifikat tersebut harus selesai terlebih dahulu sebelum tanah tersebut berpindah kepemilikan.

Keuntungan membeli tanah tak bersertifikat adalah proses negosiasi pembayaran dapat dilakukan dalam jangka waktu yang panjang.

Dari berbagai jenis tanah di atas tentu saja masing-masing memiliki format surat jual beli tanah yang berbeda. Berikut akan kami jelaskan lebih terperinci.


Contoh Surat Jual Beli Tanah


Tanah memang bisa menjadi kebutuhan primer. Disanalah sebuah rumah dapat dibangun dan digunakan sebagai tempat berlindung manusia.

Oleh karenanya jual beli tanah menjadi hal yang masih populer di Indonesia mengingat tuan tanah lah yang menguasai sebagian besar tanah yang ada di Indonesia.

Menyoal jual beli tanah banyak hal-hal yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah memastikan benar bahwa tanah tersebut memilik akta yang dibuat oleh PPAT (Pejabat Pembuat Akta Tanah) dan bukan tanah sengketa.

Selain itu hal yang harus menyertai ketika terjadi jual beli tanah adalah surat jual beli tanah. Membuat surat jual beli tanah tidak begitu sulit meskipun terdapat format yang berbeda dari jenis surat lainnya.

Agar lebih jelasnya di bawah ini terdapat beberapa contoh surat jual beli yang bisa dijadkan referensi:

1. Contoh Surat Jual Beli Tanah Warisan

√ 10+ Contoh Surat Jual Beli Tanah Terbaru (Lengkap)
gettyimages.com

Tanah warisan merupakan tanah yang dimiliki turun temurun oleh suatu keluarga.

Biasanya selain tanah tersebut dimanfaatkan untuk kepentingannya sendiri seperti membuat rumah, kebun, dan sebagainya, tanah warisan juga bisa dijual untuk kepentingan lain yang membutuhkan uang tunai.

Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa dalam jual beli tanah termasuk tanah warisan harus terdapat surat jual beli yang berisikan hak dan kewajiban kedua belah pihak.

Juga keterangan-keterangan lainnya yang berkaitan dengan jual beli tanah.

Adapun surat jual beli tanah warisan tersebut dapat dilihat pada contoh di bawah ini:

SURAT PERJANJIAN

Pada hari ini Kamis, 24 Mei 2018, telah diadakan perjanjian jual beli yang ditandai dengan penandatanganan Surat Perjanjian, antara :

Nama : Anton Sanjaya
NIK : 89765478
Alamat : Jl. Perjuangan No. 123, Medan

Dalam hal ini bertindak atas nama diri pribadi yang selanjutnya disebut PENJUAL

Nama : Andi Pramana
NIK : 89765478
Alamat : Jl. Pendidikan No. 123, Medan

Dengan ini Saya sebagai PIHAK PERTAMA pada tanggal 24 Mei 2018 telah menjual tanah warisan orang tua seluas 500 m2 kepada PIHAK KEDUA dengan alamat Jalan Harimau Belang km. 30 RT. 03 RW. 01 Kelurahan Asam Manis, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.

Tanah tersebut telah mutlak dijual oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA yang disetujui oleh semua Ahli Waris dari PIHAK PERTAMA dan para Saksi dari kedua belah Pihak dengan Harga. Rp 500.000.000 (Lima Ratus Juta Rupiah)

Selanjutnya PIHAK PERTAMA telah mengadakan Ijab Kabul atas jual beli tersebut dengan PIHAK KEDUA, maka tanah tersebut sudah mutlak dan sah menjadi milik PIHAK KEDUA juga segala resiko yang menyakut Pajak atas tanah tersebut dan Biaya Pembuatan AKTA JUAL BELI ke PPAT menjadi tanggungan PIHAK KEDUA.

Apabila di kemudian hari ternyata Ahli waris saya PIHAK PERTAMA ada yang menggugat tanah tersebut, maka pihak yang berwenang agar menolaknya karena tanah tersebut telah mutlak dijual oleh PIHAK PERTAMA.

Demikian Surat Jual Beli ini, dibuat dengan sebenarnya dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani serta tidak ada paksaan dari pihak manapun.

Medan, 24 Mei 2018.

Pihak Pertama,                                                                                                                                                               Pihak Kedua,

Anton Sanjaya                                                                                                                                                               Andi Permana

2. Contoh Surat Jual Beli Tanah Kebun

√ 10+ Contoh Surat Jual Beli Tanah Terbaru (Lengkap)
merdeka.com

Pada umumnya orang yang memiliki tanah, dirinya akan mengelolah tanah tersebut menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat, seperti menjadikan tanah sebagai sawah garapan yang ditanam padi, atau juga dijadikan kebun tempat dirinya menanam bunga, dan tumbuhan lain yang menghasilkan.

Namun adakalanya karena alasan tertentu seseorang harus menjual tanah kebun yang bisa menghasilkan tersebut.

Ketika benar terjadi transaksi jual beli tanah kebun tersebut maka harus ada surat jual beli tanah sebagai bukti adanya perjanjian jual beli di antara kedua belah pihak.

Bagaimana surat jual beli tersebut? simak salah satu contoh surat jual beli tanah kebun berikut ini:

SURAT PERJANJIAN JUAL BELI TANAH KEBUN

Kami yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Anton Sanjaya
NIK : 89765478
Alamat : Jl. Perjuangan No. 123, Medan

Dalam hal ini bertindak atas nama diri pribadi yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

Nama : Andi Pramana
NIK : 89765478
Alamat : Jl. Pendidikan No. 123, Medan

Dalam hal ini bertindak atas nama pribadi yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Pada tanggal 24 Mei 2018 pihak pertama telah menjual, lepas/ mutlak sebidang tanah berupa perkebunan teh seluas 5000 M2 dengan alamat Jalan Harimau Belang km. 30 RT. 03 RW. 01 Kelurahan Asam Manis, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara kepada pihak kedua dengan harga tunai Rp. 750.000.000,- (tujuh ratus lima puluh juta rupiah). Pembayaran dilakukan dihadapan saksi-saksi dengan tunai.

Maka, sejak tanggal 24 Mei 2018, Tanah tersebut di atas telah menjadi hak milik pihak kedua. Pada waktu pelaksanaan jual beli tanah tersebut baik pihak pertama (penjual) maupun pihak kedua (pembeli) juga saksi-saksi semuanya meyatakan satu sama lain dalam keadaan sehat, baik jasmani maupun rohani, dan segala sesuatu dengan itikad baik. Setelah surat perjanjian jual beli ini dimengerti oleh pihak pertama dan pihak kedua juga saksi-saksi, maka ditanda tanganilah sebagai permulaan saat pemindahan hak milik pihak pertama kepada pihak kedua.

Demikianlah surat jual beli tanah ini dibuat dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksaan dari pihak manapun, serta dapat dipergunakan secara hukum apabila diperlukan.

Medan, 24 Mei 2018.

Pihak Pertama,                                                                                                                                                               Pihak Kedua,

Anton Sanjaya                                                                                                                                                               Andi Permana

3. Contoh Surat Jual Beli Tanah Pribadi

√ 10+ Contoh Surat Jual Beli Tanah Terbaru (Lengkap)
gettyimages.com

Dalam kepemilikan tanah, tanah milik pribadi tentu lebih leluasa untuk diperjual belikan dibanding tanah warisan kakek/nenek, atau tanah orang tua. Karena akta tanah tersebut tentu atas nama dirinya pribadi.

Namun seperti transaksi jual beli barang berharga pada umumnya, jual beli tanah juga memerlukan surat yang menyatakan perpindahan kepemilikan dari penjual ke pembeli.

Untuk dapat membuat surat tersebut sebenarnya tidak terlalu sulit jika terdapat contoh yang bisa dijadikan referensi.

Di bawah ini terdapat contoh surat jual beli tanah pribadi yang bisa kamu pelajari:

SURAT PERJANJIAN

Kami yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Anton Sanjaya
NIK : 89765478
Alamat : Jl. Perjuangan No. 123, Medan

Dalam hal ini bertindak atas nama diri pribadi yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

Nama : Andi Pramana
NIK : 89765478
Alamat : Jl. Pendidikan No. 123, Medan

Dalam hal ini bertindak atas nama pribadi yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Pada hari ini Kamis, 24 Mei 2018. Pihak pertama dengan ini meyatakan dan mengikatkan diri untuk menjual ke pihak kedua dan pihak kedua juga berjanji, menyatakan serta mengikatkan diri untuk membeli dari pihak pertama berupa:

sebidang tanah dengan sertifikat hak milik atas nama Anton Sanjaya yang diuraikan dalam nomor sertifikat tanah SHM03/BN/2786/2015 Yang berlokasi di alamat Jalan Harimau Belang km. 30 RT. 03 RW. 01 Kelurahan Asam Manis, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara dengan ukuran panjang tanah 50 m (Lima Puluh meter), lebar 30 m (Tiga Puluh meter) dengan luas tanah 150 m2 (Seratus Lima Puluh meter persegi) dan untuk selanjutnya disebut dengan Tanah.

Jual beli tanah tersebut dilakukan dan disetujui oleh masing-masing pihak dengan harga per meter persegi Rp 1.000.000 (Satu Juta Rupiah *terbilang dalam huruf), sehingga keseluruhan harga tanah tersebut adalah: Rp 150.000.000 (Seratus Lima Puluh Juta Rupiah), dan akan dibayarkan Pihak Kedua kepada Pihak Pertama secara tunai selambat-lambatnya 1 bulan setelah ditandatanganinya surat perjanjian ini.

Apabila terjadi perselisihan dan tidak bisa diselesaikan secara kekeluargaan atau mufakat maka kedua belah pihak telah sepakat memilih menyelesaikannya secara kekeluargaan.

Demikianlah Surat Perjanjan ini dibuat dan ditandatangani kedua belah pihak dalam keadaan sadar serta tanpa adanya paksaan atau tekanan dari pihak manapun.

Medan, 24 Mei 2018.

Pihak Pertama,                                                                                                                                                               Pihak Kedua,

Anton Sanjaya                                                                                                                                                               Andi Permana

4. Contoh Surat Jual Beli Tanah dan Bangunan

√ 10+ Contoh Surat Jual Beli Tanah Terbaru (Lengkap)
thinktax.id

Jenis-jenis tanah yang diperjualbelikan sangat beragam. Ada yang tanah sawah beserta garapannya, atau tanah sawah yang belum digarap, ada juga tanah kebun beserta tanamannya yang siap dipetik, tanah kosongan, atau bisa juga tanah beserta bangunan yang berdiri di atasnya.

Semua jenis tanah tersebut bila diperjual belikan akan memliki kesepakatan yang berbeda-beda. Namun yang jelas kesepakatan tersebut harus ditulis pada sebuah surat yang disebut surat jual beli.

Lalu bagaimana cara membuat surat tersebut? di bawah ini terdapat contoh surat jual beli yang berguna ketika kamu ingin menjual dan membeli tanah beserta bangunannya:

SURAT PERJANJIAN JUAL BELI TANAH DAN BANGUNAN

Kami yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Anton Sanjaya
NIK : 89765478
Alamat : Jl. Perjuangan No. 123, Medan

Dalam hal ini bertindak atas nama diri pribadi yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

Nama : Andi Pramana
NIK : 89765478
Alamat : Jl. Pendidikan No. 123, Medan

Dalam hal ini bertindak atas nama pribadi yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Pasal 1
Pihak Pertama menjual sebidang tanah dan bangunan seluas 350 m2 di Jalan Senang Semangat Raya Km. 80,5 No. 40B Kabupaten Deliserdang dengan harga Rp. 175.000.000 (Seratus Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah) kepada Pihak Kedua pada hari Rabu, tanggal 24 Mei 2018.

Pasal 2
Pihak Kedua telah menyerahkan uang muka sebesar Rp. 85.000.000 (Delapan Lima Puluh Juta Rupiah) pada tanggal 24 Mei 2018 dan sisanya sebesar Rp. 90.000.000 (Sembilan Puluh Juta Rupiah) akan dilunasi pada tanggal 24 Juni 2018.

Pasal 3
Apabila kelak terjadi perselisihan atas sebidang tanah tersebut, maka kedua pihak akan memusyawarahkannya secara damai dan kekeluargaan.

Demikian surat jual beli ini kami buat agar mempunyai kekuasaan hukum yang sah dan berlaku serta dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan dari pihak manapun.

Medan, 24 Mei 2018.

Pihak Pertama,                                                                                                                                                               Pihak Kedua,

Anton Sanjaya                                                                                                                                                               Andi Permana

5. Contoh Surat Jual Beli Tanah Sawah

√ 10+ Contoh Surat Jual Beli Tanah Terbaru (Lengkap)
id.wikipedia.org

Modal seorang petani adalah sawah. Untuk mendapatkan tanah sawah petani dapat melakukan berbagai cara.

Jika dirinya tidak cukup memiliki biaya untuk membeli sawah maka petani cukup menyewa sebuah tanah sawah untuk kemudian digarapnya.

Tetapi bagi seseorang yang memiliki modal cukup untuk membeli tanah maka mereka memilih untuk membelinya, karena dikemudian hari tanah sawah tersebut bisa diperjualbelikan kembali dengan harga yang lebih tinggi dibanding saat membelinya.

Menyoal jual beli tanah sawah hal yang tidak boleh luput adalah surat jual beli tanah yang dipahami dan disepakati oleh kedua belah pihak.

Adapun contoh surat jual beli tanah sawah tersebut dapat dilihat di bawah ini:

SURAT PERJANJIAN JUAL BELI TANAH SAWAH

Kami yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Anton Sanjaya
NIK : 89765478
Alamat : Jl. Perjuangan No. 123, Medan

Dalam hal ini bertindak atas nama diri pribadi yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

Nama : Andi Pramana
NIK : 89765478
Alamat : Jl. Pendidikan No. 123, Medan

Dalam hal ini bertindak atas nama pribadi yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Dengan ini menyatakan bahwa pihak I (Pertama) mempunyai sebidang tanah sawah seluas 17.50 m2 yang terletak di Desa Mekarsari, Kecamatan Sejati, Kabupaten Deliserdang, dengan batas-batas sebagai berikut :

1. Sebelah utara : JUDIN
2. Sebelah selatan : MARKHAMAH
3. Sebelah timur : JALAN
4. Sebelah barat : ALUR

Luas : 17.50 m2
Tanah sawah tersebut oleh pihak I (Anton Sanjaya) dijual lepas/selama-lamanya kepada pihak II (Andi Permana) dengan harga Rp. 50.000.000 (Lima Puluh Juta Rupiah). Dan mulai membajak 2019 MT I. Pembayaran dilakukan secara tunai/lunas.

Demikian pernyataan ini kami buat dengan rasa sadar dan kekeluargaan dan tidak ada unsur paksaan dari pihak manapun. Dan apabila kami mengingkari pernyataan ini kami bersedia dituntut sesuai dengan hukum yang berlaku.

Sukabumi, 24 Mei 2018.

Pihak Pertama,                                                                                                                                                               Pihak Kedua,

Anton Sanjaya                                                                                                                                                               Andi Permana

6. Contoh Surat Jual Beli Tanah Orang Tua

√ 10+ Contoh Surat Jual Beli Tanah Terbaru (Lengkap)
pixabay.com

Menjual tanah milik orang tua kita tentu boleh-boleh saja asal keputusan tersebut telah disepakati oleh orang tua kita.

Karena beberapa alasan tertentu seperti usia yang sudah uzur terkadang orang tua memilih untuk menjual tanah yang dimilikinya.

Biasanya hal ini terjadi ketika orang tua kita sudah tidak dapat beraktivitas lagi dan ingin memenuhi kebutuhannya atau kepentingan lain dengan hasil penjualan tanah tersebut.

Boleh jadi karena mereka merasa tidak ingin membebani anaknya.

Ketika kita ingin menjual tanah milik orang tua maka kita juga harus membuat surat jual beli tanah seperti contoh di bawah ini:

SURAT PERJANJIAN JUAL BELI TANAH

Kami yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Anton Sanjaya
NIK : 89765478
Alamat : Jl. Perjuangan No. 123, Medan

Dalam hal ini bertindak atas nama diri pribadi yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

Nama : Andi Pramana
NIK : 89765478
Alamat : Jl. Pendidikan No. 123, Medan

Dalam hal ini bertindak atas nama pribadi yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Dengan ini para pihak bermaksud untuk membuat dan menandatangani surat jual beli tanah milik orang tua pihak pertama dengan ketentuan sebagai berikut:
• Pihak Pertama sebagai anak dari pemilik tanah kebun seluas 500 m2 yang akan dijual yang berlamat di Jalan Senang Semangat Raya Km. 80,5 Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, telah menjual tanah tersebut kepada Pihak Kedua dengan harga Rp. 100.500.000 (Seratus Juta Lima Ratus Ribu Rupiah).
• Pihak Kedua telah membayar uang muka sebesar Rp. 50.000.000 (Lima Puluh Juta Rupiah) kepada Pihak Pertama pada tanggal 24 Mei 2018. Dan Pihak Kedua melunasi seluruh pembayaran penjualan tanah tersebut kepada Pihak Pertama paling lama 1 bulan sejak surat perjanjian ini ditanda tangani atau pada tanggal 24 Juni 2018.
• Apabila kelak terjadi perselisihan atas sebidang tanah tersebut, maka kedua pihak akan memusyawarahkannya secara damai dan kekeluargaan, tidak akan langsung membawa perkara kemuka pengadilan. Tetapi jika tidak ada titik temu atas perselisihan, maka akan langsung dibawa ke Pengadilan Negeri Kota Medan.

Demikianlah surat jual beli tanah ini dibuat dengan sebenar – benarnya tanpa ada paksaan dari pihak manapun, serta dapat dipergunakan secara hukum apabila diperlukan.

Medan, 24 Mei 2018.

Pihak Pertama,                                                                                                                                                               Pihak Kedua,

Anton Sanjaya                                                                                                                                                               Andi Permana

7. Contoh Surat Jual Beli Tanah Kebun Warisan

√ 10+ Contoh Surat Jual Beli Tanah Terbaru (Lengkap)
id.wikipedia.org

Seperti halnya tanah warisan lainnya, sebuah kebun warisan juga boleh diperjual belikan.

Meskipun terkadang sangat disayangkan jika sebuah tanah warisan dijual, apalagi jika tanah tersebut telah dibuat menjadi kebun yang ditanami tumbuhan yang cukup menghasilkan.

Namun karena beberapa alasan yang mendesak seseorang bisa jadi terpaksa menjual tanah kebun warisan tersebut. Adapun hal yang perlu diperhatikan ketika menjual sebuah tanah adalah surat jual beli.

Bagaimana cara membuat surat tersebut? simak contoh surat jual beli tanah kebun warisan di bawah ini:

SURAT PERJANJIAN JUAL BELI TANAH KEBUN

Kami yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Anton Sanjaya
NIK : 89765478
Alamat : Jl. Perjuangan No. 123, Medan

Dalam hal ini bertindak atas nama diri pribadi yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

Nama : Andi Pramana
NIK : 89765478
Alamat : Jl. Pendidikan No. 123, Medan

Dalam hal ini bertindak atas nama pribadi yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Pasal 1
Pihak Pertama menjual sebidang tanah kebun singkong warisan orang tua seluas 3500 m2 di Jl. Perjuangan No. 123, Medan dengan harga Rp. 175.000.000 (Seratus Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah) kepada Pihak Kedua pada hari Kamis, 24 Mei 2018.

Pasal 2
Pihak Kedua telah menyerahkan uang muka sebesar Rp. 85.000.000 (Delapan Lima Puluh Juta Rupiah) pada tanggal 24 Mei 2018 dan sisanya sebesar Rp. 90.000.000 (Sembilan Puluh Juta Rupiah) akan dilunasi pada tanggal 24 Juni 2018.

Pasal 3
Apabila kelak terjadi perselisihan atas sebidang tanah tersebut, maka kedua pihak akan memusyawarahkannya secara damai dan kekeluargaan, tidak akan langsung membawa perkara kemuka pengadilan. Tetapi jika tidak ada titik temu atas perselisihan, maka akan langsung dibawa ke Pengadilan Negeri Kota Medan.

Demikian surat jual beli ini kami buat agar mempunyai kekuasaan hukum yang sah dan berlaku serta dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan dari pihak manapun.

Medan, 24 Mei 2018.

Pihak Pertama,                                                                                                                                                               Pihak Kedua,

Anton Sanjaya                                                                                                                                                               Andi Permana

8. Contoh Surat Jual Beli Tanah Urukan/ Timbunan

√ 10+ Contoh Surat Jual Beli Tanah Terbaru (Lengkap)
freepik.com

Para pengusaha yang biasa membuat apartemen di kota-kota besar, biasanya memiliki bisnis di dunia tanah timbunan atau urukan.

Tanah tersebut dalam pembeliannya memiliki hukum yang lebih mengikat dan diharuskan untuk mematuhi banyak sekali pasal hukum yang dapat dilihat sebagai berikut.

PERJANJIAN JUAL BELI TANAH TIMBUNAN
ANTARA
…………………DENGAN ……………..

Perjanjian ini dibuat pada tanggal ……………..bertempat di………………… Pihak-pihak yang mengikatkan diri dalam perjanjian ini:

1.Bapak/ Ibu………………. Dalam surat perjanjian ini berlaku untuk dan atas nama sendiri yang berkedudukan di………………… Selaku penjual
Selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

2.Bapak/ Ibu……………… Dalam perjanjian ini bertindak untuk dan atas nama PT. …………….yang berkedudukan di……………. Selaku pembeli

Melalui surat perjanjian ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama disebut sebagai PARA PIHAK.

Menerangkan bahwa dalam perjanjian ini Para Pihak telah saling bersepakat dan setuju untuk dapat melakukan perjanjian dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

1.Bahwa Pihak Pertama sebagai pemilik yang sah atas sebidang tanah kebun atau pertanian secara turun temurun , dan tidak tumpang tindih dengan lahan milik orang lain termasuk pihak Kedua yang mana terletak di……………………………

2.Bahwa Pihak Pertama menerangkan lokasi tanah tidak berada dalam kawasan Hutan atau Hutan lindung sesuai sertifikat hak milik/ Surat Keterangan Tanah, yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah setempat;

3.Bahwa Pihak Kedua hanya membeli tanah timbunan saja, tanpa dapat menguasai lokasi tanah atau lahan tempat pengambilan tanah timbunan, sehingga tidak diperbolehkan untuk melakukan pengambialihan lokasi.

4.Bahwa Para Pihak sepakat dan setuju dalam hal kaitannya dengan pelaksanaan kesepakatan untuk jual beli tanah timbunan yang dimaksud dengan mengikatkan diri dalam sebuah Perjanjian Jual Beli Tanah Timbunan;

5.Bahwa Pihak Pertama telah mendapatkan persetujuan dari keluarga besar untuk melakukan perjanjian ini,apabila dikemudian hari muncul tuntutan dari keluarga besar, pihak ketiga atau pihak lain akan menjadi tanggung jawab Pihak Pertama untuk menyelesaikanya dan Pihak Kedua terlepas dari berbagai tuntutan tersebut baik secara perdata maupun pidana.

Berkenaan dengan keterangan-keterangan tersebut di atas, Para Pihak sepakat untuk mengadakan Perjanjian Jual Beli Tanah Timbunan (selanjutnya disebut “Perjanjian”) atas dasar syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

Kesepakatan

1.Pihak pertama dengan ini sepakat untuk menjual tanah timbunan yang dimiliki dan dikuasainya kepada Pihak Kedua yang terletak ………….seluas………

2.Pihak Kedua sepakat untuk membeli tanah timbunan milik Pihak Pertama.

3.Apabila Pihak Kedua mengambil tanah timbunan di tempat lain untuk penyelesaian penimbunan jalan tersebut maka, Pihak Kedua berhak untuk mengambil tanah timbunan di tempat Pihak Pertama dengan perhitungan sepanjang…………;

4.Apabila jalan yang telah dikerjakan oleh Pihak Kedua terjadi kerusakan maka Pihak Kedua tidak boleh mengambil tanah timbunan Pihak Pertama untuk perbaikan selanjutnya tanpa persetujuan Pihak Pertama.

Pasal 2

Harga Tanah

Nilai Harga Tanah Timbunan ini selanjutnya disebut “Harga jual beli” dalam perjanjian ini sebesar Rp………………

Pasal 3

Pembayaran

Pembayaran harga jual beli timbunan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama dilakukan secara bertahap, tahap pertama sebesar 50 % (lima puluh perseratus) dan tahap kedua/penyelesaian akan dilakukan pembayaran 2 (dua) minggu sejak ditandatanganinya perjanjian ini.

Pasal 4

Jangka Waktu

Jangka waktu pembayaran ini berakhir sampai dengan pekerjaan penimbunan jalan sepanjang …………… yang dilakukan oleh Pihak Kedua selesai.

Pasal 5

Penyelesaian Sengketa

1.Perselisihan yang terjadi antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua mengenai Perjanjian ini atau setiap bagian dari padanya akan diselesaikan secara musyawarah oleh kedua belah pihak.

2.Apabila tidak diperoleh penyelesaian ,maka kedua belah pihak dengan ini memilih domisili hukum yang sah dan tidak berubah di Kantor Pengadilan Negeri setempat.

Pasal 6

Ketentuan Lain-lain

1.Jika terjadi perubahan terhadap syarat-syarat yang menyimpang dari perjanjian ini dilihat dalam konteksnya secara menyeluruh, maka hal demikian tidak dapat diartikan bahwa seolah-olah Pihak Kedua telah melepaskan haknya untuk mengajukan tuntutan terhadap Pihak Pertama berkenaan dengan cidera janji oleh Pihak Pertama yang berkaitan dengan kewajiban-kewajibannya berdasarkan perjanjian ini.

2.Perubahan dan atau tambahan atas ketentuan-ketentuan serta pengaturan atas hal-hal yang belum/belum cukup diatur dalam perjanjian ini hanya dapat dilakukan dengan suatu addendum yang disepakati oleh kedua belah pihak dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini

Demikianlah Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani dalam 2 (dua) rangkap asli serta di beri Materai Cukup untuk dimiliki masing-masing pihak yang keduanya mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Pihak Pertama Pihak Kedua
…………………….
Saksi-saksi:
1…………………….
2…………………..

9. Contoh Surat Jual Beli Tanah Rumah Makan

√ 10+ Contoh Surat Jual Beli Tanah Terbaru (Lengkap)
twitter.com/rumahmkngratis

Adakalanya akibat suatu hal, rumah makan yang memiliki parkiran yang luas akan dijual.

Biasanya penjualan tersebut dapat dijadikan modal oleh pemiliknya untuk membuka di tempat lain yang lebih laris maupun lebih luas.

Ini dapat dijadikan kesempatan Anda untuk melakukan investasi jangka panjang dengan membeli tanah rumah makan tersebut saat memiliki kelebihan rejeki.

Pada saat melakukan pembelian, maka Anda memerlukan notaris dan sejumlah saksi serta surat jual beli tanah rumah makan. Contoh isi dari surat jual beli tanah rumah makan:

Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Andika Mardono
Alamat : Jl. Sewon Bantul
Pekerjaan : Pegawai
Selanjutnya disebut sebagai pihak kesatu (1)
Nama : Agus Wijayanto
Alamat : Jl. Magelang
Pekerjaan : Wiraswasta

Selanjutnya dalam surat perjanjian ini disebut pihak kedua (2)

Kedua belah pihak yaitu pihak kesatu (1) dan pihak kedua (2), telah sepakat mengadakan perjanjian yang diatur seperti ini:

1. Pihak kesatu (1) memiliki tanah dan bangunan di atasnya. Kemudian menjual kepada pihak kedua (2) dengan harga yang telah disepakati dan telah dibayar lunas.

Demikian surat Perjanjian jual beli ini kami buat bersama dengan penuh i’tikat baik. Surat perjanjian jual beli ini dibuat dalam rangkap dua (2) bermaterai, yang mana aslinya dipegang oleh pihak kedua (2) dan tembusannya oleh pihak kesatu (1) dan kedua lembarannya baik yang asli maupun tembusannya mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Yogyakarta, 27 Februari 2017
PihakI Pihak II

(Andika Mardono) (Agus Wijayanto)

Sanksi I Sanksi II

(Cahyadi Purnomo) (Abdul Singgih)

10. Contoh Surat Jual Beli Ruko

√ 10+ Contoh Surat Jual Beli Tanah Terbaru (Lengkap)
kompas.com

Daerah Ruko juga seringkali dijual, sehingga Anda dapat memanfaatkan momen tersebut untuk investasi jangka panjang.

Anda bisa saja membli tanah ruko yang dijual tersebut, kemudian menyewakannya kepada pedagang lain yang berminat untuk menyewa.

Pada saat melakukan jual beli ruko, sudah pasti Anda akan membutuhkan surat Jual Beli Tanah Ruko. Contoh dari penulisan surat tersebut dapat dilihat sebagai berikut.

Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Andi Bagus
Alamat : Jl. Cik Ditiro
Pekerjaan : PNS
Selanjutnya disebut sebagai pihak kesatu (1)
Nama : Lia Dahlia
Alamat : Jl. Tamansiswa
Pekerjaan : Dosen

Berkaitan dengan surat perjanjian ini disebut pihak kedua (2)

Kedua belah pihak yaitu pihak kesatu (1) dan pihak kedua (2), telah bersepakat untuk mengadakan perjanjian yang diatur dibawah ini :

1. Pihak kesatu (1) memiliki sebuah ruko di Pojok Stadion Kridosono yang mana telah dijual kepada pihak kedua (2) dengan harga yang telah disepakati dan telah dibayar lunas.

2. Pihak kesatu (1) bertanggung jawab melaksanakan angsuran ruko kepada Dipenda sampai dengan lunas

3. Pihak kesatu (1) bertanggung jawab menyerahkan SIM KL / Surat kepada Pihak kedua (2)

Demikian surat Perjanjian jual beli ini kami buat bersama dengan penuh i’tikat baik. Surat perjanjian jual beli ini dibuat dalam rangkap dua (2) bermaterai, yang mana aslinya dipegang oleh pihak kedua (2) dan tembusannya oleh pihak kesatu (1) dan kedua lembarannya baik yang asli maupun tembusannya mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Yogyakarta, 7 Mei 2016
Pihak I Pihak II

(Andi Bagus) (Lia Dahlia)

11. Surat Keterangan Jual Beli Tanah Sebelum Diaktakan

√ 10+ Contoh Surat Jual Beli Tanah Terbaru (Lengkap)
pixabay.com

SURAT KETERANGAN JUAL BELI SEBELUM DIAKTAKAN

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Danu Wijaya
Tempat Tgl Lahir : Jakarta, 18 Oktober 1984
Pekerjaan : Karyawan
Alamat : Jl. Persatuan Merdeka No. 17, Jakarta
Nomor KTP : 189237190000123
Untuk selanjutnya disebut pihak pertama (penjual).

Nama : Anton Sanjaya
Tempat Tgl Lahir : Jakarta, 9 Mei 1976
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Bukit Anggur No.45, Jakarta
Nomor KTP : 192381000987223
Untuk selanjutnya disebut pihak kedua (pembeli)

Pada hari ini Senin tanggal 3 (tiga) bulan Mei tahun 2019 (dua ribu sembilan belas). Pihak pertama dengan ini menyatakan dan mengikatkan diri untuk menjual ke pihak kedua dan pihak kedua juga berjanji, menyatakan serta mengikatkan diri untuk membeli dari pihak pertama berupa:

Sebidang tanah dengan hak guna bangunan yang diuraikan dalam nomor sertifikat tanah 10.15.22.05.1.02324 Yang berlokasi di Jl. Simpang Merdeka Purnama dengan ukuran panjang tanah 12.m (duabelas meter) lebar 6 m (enam. meter) dengan luas tanah 72 m2 (tujuh puluh dua meter persegi) dan untuk selanjutnya disebut dengan Tanah. Dengan batas-batas tanah sebagai berikut:

Sebelah barat: Berbatasan dengan Jl. Simpang Merdeka Purnama
Sebelah timur: Berbatasan dengan tanah/rumah miliki Bapak Ibnu
Sebelah utara: Berbatasan dengan tanah/rumah milik Bapak Januar
Sebelah selatan: Berbatasan dengan tanah/rumah milik Bapak Ahmad

Kedua belah pihak bersepakat untuk mengadakan ikatan perjanjian jual beli tanah di mana syarat dan ketentuannya diatur dalam 10 (sepuluh) pasal, seperti berikut di bawah ini:

Pasal 1 – HARGA DAN CARA PEMBAYARAN
Jual beli tanah tersebut dilakukan dan disetujui oleh masing-masing pihak dengan harga per meter persegi Rp 2.000.000 (dua juta Rupiah *terbilang dalam huruf), sehingga keseluruhan harga tanah tersebut adalah: Rp 144.000.000 (serratus empat puluh empat juta Rupiah *terbilang dalam huruf), dan akan dibayarkan Pihak Kedua kepada Pihak Pertama secara (tunai / kredit ) selambat-lambatnya tanggal 20 (duapuluh) bulan Juni tahun 2019 (dua ribu sembilanbelas) setelah ditandatanganinya surat perjanjian ini.

Pasal 2 – JAMINAN DAN SAKSI
Pihak Pertama menjamin sepenuhnya bahwa Tanah yang dijualnya adalah milik sah atau hak pihak pertama sendiri dan tidak ada orang atau pihak lain yang turut mempunyai hak, bebas dari sitaan, tidak tersangkut dalam suatu perkara atau sengketa, hak kepemilikannya tidak sedang dipindahkan atau sedang dijaminkan kepada orang atau pihak lain dengan cara bagaimanapun juga, dan tidak sedang atau telah dijual kepada orang atau pihak lain.

Jaminan pihak pertama dikuatkan oleh dua orang yang turut menandatangani Surat Perjanjian ini selaku saksi. Kedua orang saksi tersebut adalah:

Nama : Ratna Wulandari
Tempat Tgl Lahir : Jakarta, 9 Januari 1988
Pekerjaan : Karyawan
Alamat : Jl. Jeruk Segar No. 45
Nomor KTP : 1029831029830098
Hubungan kekerabatan : Saudara Danu Wijaya
Selanjutnya disebut sebagai saksi I

Nama : Abdul Ahmad
Tempat Tgl Lahir : Jakarta, 6 Desember 1972
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Jl. Bambu Runcing No.9
Nomor KTP : 21390810310001222
Hubungan kekerabatan : Saudara Anton Sanjaya
Selanjutnya disebut sebagai saksi II

Pasal 3 – PENYERAHAN TANAH
Pihak pertama berjanji serta mengikatkan diri untuk menyerahkan sertifikat tanah kepada pihak kedua selambat-lambatnya tanggal 20 (duapuluh) bulan Juni tahun 2019 (duaribu sembilanbelas) setelah pihak kedua melunasi seluruh pembayarannya.

Pasal 4 – STATUS KEPEMILIKAN
Sejak ditandatanganinya Surat Perjanjian ini maka tanah tersebut di atas beserta segala keuntungan maupun kerugiannya beralih dari Pihak Pertama kepada Pihak Kedua dengan demikian hak kepemilikan tanah tersebut sepenuhnya menjadi hak milik Pihak Kedua.

Pasal 5 – PEMBALIKNAMAAN KEPEMILIKAN
Pihak pertama wajib membantu pihak kedua dalam proses pembaliknamaan atas kepemilikan hak tanah dan bangunan rumah tersebut dalam hal pengurusan yang menyangkut instansi-instansi terkait, memberikan keterangan-keterangan serta menandatangani surat-surat yang bersangkutan serta melakukan segala hak yang ada hubungannya dengan pembaliknamaan serta perpindahan hak dari Pihak Pertama kepada Pihak Kedua.

Segala macam biaya yang berhubungan dengan balik nama atas tanah dari Pihak Pertama kepada Pihak Kedua dibebankan sepenuhnya kepada Pihak Kedua.

Pasal 6 – PAJAK, IURAN, DAN PUNGUTAN
Kedua belah pihak bersepakat bahwa segala macam pajak, iuran, dan pungutan uang yang berhubungan dengan tanah di atas:
Sejak sebelum hingga waktu ditandatanganinya perjanjian ini masih menjadi kewajiban dan tanggung jawab Pihak Pertama.
Setelah ditandatanganinya perjanjian ini dan seterusnya menjadi kewajiban dan tanggung jawab Pihak Kedua.

Pasal 7 – MASA BERLAKUNYA PERJANJIAN
Perjanjian ini tidak berakhir karena meninggal dunianya pihak pertama, atau karena sebab apapun juga. Dalam keadaan demikian maka para ahli waris atau pengganti pihak pertama wajib mentaati ketentuan yang tertulis dalam perjanjian ini dan pihak pertama mengikat diri untuk melakukan segala apa yang perlu guna melaksanakan ketentuan ini.

Pasal 8 – HAL-HAL LAIN
Hal-hal yang belum tercantum dalam perjanjian ini akan dibicarakan serta diselesaikan secara kekeluargaan melalui jalan musyawarah untuk mufakat oleh kedua belah pihak.

Pasal 9 – PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Apabila terjadi perselisihan dan tidak bisa diselesaikan secara kekeluargaan atau mufakat maka kedua belah pihak telah sepakat memilih menyelesaikan perkara secara hukum. Tentang perjanjian ini dan segala akibatnya, kedua belah pihak memilih menyelesaikan perkara di Lembaga Peradilan

Demikianlah Surat Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani kedua belah pihak di ……………………………… pada Hari ……………… Tanggal …… (..………………………………) Bulan …………………. Tahun ……… ( …………………………..………………….. ), dalam keadaan sadar serta tanpa adanya paksaan atau tekanan dari pihak manapun

PIHAK PERTAMA, (Anton Sanjaya)

PIHAK KEDUA, (Danu Wijaya)

Saksi-Saksi:
SAKSI PERTAMA, (Ratna Wulandari)

SAKSI KEDUA, (Abdul Ahmad)


Poin yang harus Dicatat Saat akan Membuat Surat Perjanjian Jual Beli


√ 10+ Contoh Surat Jual Beli Tanah Terbaru (Lengkap)
pexels.com

Dari beberapa contoh jenis surat jual beli tanah di atas, terdapat beberapa poin utama yang harus anda catat saat akan membuat surat perjanjian jual beli, yaitu:

1. Cantumkan Informasi Surat Selengkap-Lengkapnya

Surat yang lengkap tidak hanya mencantumkan identitas penjual sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua.

Melainkan juga disertai dengan alamat lengkap berikut posisi dan ilustrasi peta/ denah lahan lengkap dengan ukurannya.

2. Tata Cara Pembayaran

Dalam hal ini meliputi apakah pembayaran dilakukan di muka atau cukup dengan uang muka (DP) saja, kemudian pelunasannya dapat diangsur.

Jika tipe pembayaran yang digunakan adalah cicilan, maka besarannya cicilan hingga tanggal jatuh tempo harus ditulis sedetail mungkin untuk menghindari kesalahpahaman di kemudian hari.

Nominal dan cara pembayarannya harus tercantum dengan jelas dalam surat Akad Jual Beli (AJB).

3. Pernyataan Pembebanan Biaya

Pernyataan ini terdapat di dalam surat Akad Jual Beli (AJB). Saat melakukan balik nama dalam proses jual beli tanah, pembebanan biaya akan ditanggung oleh pembeli sebagai pihak kedua.

Pernyataan ini juga harus ditulis seterang-terangnya unuk menghindari terjadi kesalahpahaman di kemudian hari.

4. Pasal-Pasal Mengikat

Pasal menjadi landasan hukum dalam proses jual beli tanah. Setidaknya terdapat 10 Pasal ini dalam membuat Akta Jual Beli tanah, yaitu:

(1) – Harga dan Tata Cara Pembayaran

(2) – Besarnya Uang Muka dan Uang Cicilan

(3) – Jaminan dan Saksi

(4) – Penyerahan Tanah

(5) – Status Kepemilikan

(6) – Balik Nama Kepemilikan

(7) – Pajak, Iuran, dan Pungutan

(8) – Masa Berlakunya Perjanjian

(9) – Hal-Hal Lain yang Terkait

(10) – Perselisihan dan Penyelesaiannya

Surat jual beli tanah merupakan surat yang sangat penting ketika terjadi transaksi jual beli tanah. Karena tanah adalah hal berharga yang bisa diperebutkan oleh banyak orang.

Oleh karenanya ketika seseorang menjual tanah status tanah tersebut haruslah jelas, apakah milik dirinya sendiri, atau warisan, atau milik orang tua.

Dan yang lebih penting tanah yang dijual tersebut bukanlah tanah yang sedang dipersengketakan.

Surat jual beli tanah ini kemudian menjadi hal yang memperjelas pemindahan kepemilikan tanah tersebut, dan juga berisi kesepakatan di antara kedua belah pihak seperti hak dan kewajiban, jaminan, serta sangsi.

Originally posted 2021-01-24 06:20:29.

Leave a Reply

Your email address will not be published.