Contoh Wawancara – Dalam kesempatan yang berbahagia ini kita akan mengulas bersama apa itu wawancara, penjelasan, juga beserta contoh-contohnya.
Sebagaimana kita tahu, hari ini hampir bisa kita saksikan berbagai wawancara di segala lini kehidupan, mulai acara di televisi, konten di youtube, sampai beberapa test dan wawancara pekerjaan.
Wawancara bisa jadi penting untuk bagaimana kita mengetahui peristiwa atau kedalaman tokoh tertentu.
Wawancara boleh dibilang sebagai medium utama dalam kita berkomunikasi untuk mengetahui informasi atau peristiwa tertentu secara mendalam dengan si objek atau tokoh narasumber.
Kita harus bisa membuat suasana wawancara yang baik, karena wawancara yang baik akan bisa membuat orang yang diwawancarai terasa nyaman dan bisa menyampaikan berbagai informasi dengan mudah pula.
Mengenai apa dan bagaimana, serta contoh-contoh wawancara. Mari kita simak keterangan di bawah ini sampai selesai.
Pengertian Wawancara
Diambil dari berbagai sumber, Wawancara (bahasa Inggris: interview) merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara.
Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi yang tepat dari narasumber yang terpercaya. Wawancara dilakukan dengan cara penyampaian sejumlah pertanyaan dari pewawancara kepada narasumber.
Wawancara adalah medium penting yang dipakai seseorang dalam pekerjaan jurnalistik atau pemberitaan. Hal ini karena peristiwa atau tokoh yang diliput membutuhkan informasi yang detail untuk menggambarkannya.
Begitupun perusahaan-perusahaan tertentu atau kantor instansi yang membutuhkan wawancara sebagai proses mengenal calon karyawan atau anggotanya.
Lebih jauh, Ankur Garg, seorang psikolog menyatakan bahwa wawancara dapat menjadi alat bantu saat dilakukan oleh pihak yang mempekerjakan seorang calon/ kandidat untuk suatu posisi, jurnalis, atau orang biasa yang sedang mencari tahu tentang kepribadian seseorang ataupun mencari informasi.
Wawancara hari ini pun semakin mudah dijumpai di berbagai media. Baik media cetak atau elektronik. Wawancara juga hampir menghiasi seluruh tayangan pemberitaan atau liputan atas peristiwa tertentu.
Wawancara menjadi pengumpulan informasi utama sebelum berita atau tayangan peristiwa tersebut diangkat ke permukaan.
Sehingga wawancara akhirnya menjadi sesuatu yang penting untuk dipelajari siapapun karena merupakan bagian yang penting dalam ilmu komunikasi.
Jenis-jenis Wawancara
Ditinjau dari segi pelaksanaannya, wawancara dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
1. Wawancara bebas
Dalam wawancara bebas, pewawancara bebas menanyakan apa saja kepada responden, namun harus diperhatikan bahwa pertanyaan itu berhubungan dengan data-data yang diinginkan.
Jika tidak hati-hati, kadang-kadang arah pertanyaan tidak terkendali. Ingat, catatannya adalah mengenal batas atau koridor pembahasannya akan dibawa kemana
2. Wawancara terpimpin
Dalam wawancara terpimpin, pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang lengkap dan terinci.
Wawancara ini semacam memiliki guide yang harus berpatokan atau berpedoman dengan guide itu sebagai pilihan utama dalam wawancaranya
3. Wawancara bebas terpimpin
Dalam wawancara bebas terpimpin, pewawancara mengkombinasikan wawancara bebas dengan wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pedoman tentang apa-apa yang ditanyakan secara garis besar.
Garis besar ini nanti bisa berkembang dalam hal-hal kecil selama masih dalam batasan topik wawancaranya.
Tujuan Wawancara
Secara garis besar, tujuan utama wawancara adalah untuk mendapatkan informasi. Adapun beberapa tujuannya yang lain adalah sebagai berikut:
- Untuk memperdalam penjelasan tentang peristiwa atau topik tertentu pada narasumber
- Untuk mendapatkan fakta sebenarnya dari sumber langsung
- Untuk membuktikan asumsi berdasarkan teori kepada kenyataan narasumber
- Untuk melihat kesungguhan atau kredibilitas subjek, biasanya ini untuk wawancara pekerjaan atau untuk penempatan posisi tertentu
- Untuk bisa memasuki tahap tertentu dengan kemampuan menjawab secara tepat
- Untuk tujuan komersil, biasanya ini untuk rubrik wawancara khusus yang ditayangkan di media cetak atau digital
- Untuk mendapatkan sumber berikutnya atau referensi lain dari wawancara sumber pertama
- Dan lain-lain
Unsur Penting dalam Wawancara
Saat melakukan wawancara, pewawancara harus dapat menciptakan suasana agar tidak kaku sehingga responden mau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, selain itu juga dibutuhkan kerangka penting yang jangan sampai luput dalam proses wawancara.
Untuk itu, sikap-sikap dan kerangka penting yang harus dimiliki seorang pewawancara adalah sebagai berikut:
1. Menentukan Tema atau Topik
Hal ini yang akan menjadi pembahasan utama selama proses wawancara. Tema ini juga yang menjadi batasan pertanyaan dalam wawancara agar tak melebar ke topik atau tema lain.
Tema ini juga harus disiapkan dengan spesifik dan terarah. Semakin pewawancara menguasai tema, semakin mendalam wawancara yang dilakukan.
2. Menyiapkan pertanyaan
Hal ini akan menjadi guide selama proses wawancara. Pertanyaan yang dibuat akan membuat kita bisa mengetahui informasi dari berbagai jenis pertanyaan yang diajukan.
Pertanyaan juga dibuat dengan bahasa yang baik agar mudah dipahami oleh narasumber, selanjutnya pertanyaan yang dibuat harus sesuai dengan konteks. Tidak asal semaunya saja.
3 Pertanyaan 5W+1H
Ini adalah hal umum yang menjadi prinsip pertanyaan dalam wawancara. Sebagaimana yang pernah dibahas dalam artikel ini yang berjudul contoh dialog interaktif, akan kita tampilkan lagi mengenai unsur 5W+1H tersebut.
- What atau Apa
Hal ini untuk menanyakan mengenai pengertian atau penjelasan tertentu dalam topik. Biasanya penanya akan mengungkapkan rasa penasarannya untuk mendapat pengertian dan ulasan tertentu kepada narasumber.
Contohnya: apa pendapat anda tentang fenomena tren media sosial yang sedang ramai hari ini?
- Who atau siapa
Hal ini untuk menanyakan mengenai siapa subjek atau objek penting dalam penjelasan naraumber. Penanya akan mengungkapkan pertanyaannya mengenai tokoh atau sasaran objek si manusia dalam pembahasan topiknya.
Contohnya: siapa yang menginspirasi anda untuk terjun di dunia politik?
- Why atau mengapa
Hal ini untuk menanyakan alasan atau latarbelakang tertentu yang mendasari narasumber melakukan sesuatu hal dalam penjelasan atau ulasannya.
Penanya akan menyusun pertanyaan untuk mengungkap alasan dibalik hal apa yang dilakukan narasumber.
Contohnya: Mengapa anda memilih kuliah di bidang sains bukannya seni?
- When atau kapan
Hal ini untuk menanyakan mengenai waktu. Baik waktu di masa lalu, hari ini, atau perencanaan di masa mendatang.
Penanya menyusun pertanyaan karena ingin mengetahui ukuran waktu tertentu dalam penjelasan atau ulasan topik dari narasumber.
Contoh pertanyaannya: kapan anda mulai tertarik dengan dunia relawan sosial?
- Where atau dimana
Hal ini untuk menanyakan mengenai keterangan tempat tertentu dalam topik atau pembahasan. Pertanyaan ini diungkapkan penanya untuk memperdalam keterangan mengenai lokasi tempat yang dijadikan keberadaan tertentu dalam pembahasan topik.
Contohnya: dimana anda bertemu pasangan anda pertama kali?
- How atau bagaimana
Hal ini untuk menanyakan cara atau penjelasan yang lengkap dalam topik atau pembahasan tertentu. Penanya akan mengungkapkan pertanyaannya untuk mengungkap cara atau penjelasan lanjutan dari paparan yang disampaikan narasumber.
Contohnya: bagaimana anda menjelaskan keinginan untuk menjadi musisi kepada orang tua anda?
4. Bersikap Netral
Artinya, pewawancara tidak berkomentar untuk tidak setuju terhadap informasi yang diutarakan oleh responden karena tugasnya adalah merekam seluruh keterangan dari responden, baik yang menyenangkan atau tidak.
5. Berpembawaan Ramah
Artinya pewawancara menciptakan suasana yang mampu menarik minat si responden. Adil; artinya pewawancara harus bisa memperlakukan semua responden dengan sama.
Pewawancara harus tetap hormat dan sopan kepada semua responden bagaimanapun keberadaannya.
Hindari ketegangan; artinya, pewawancara harus dapat menghindari ketegangan, jangan sampai responden sedang dihakimi atau diuji.
Kalau suasana tegang, responden berhak membatalkan pertemuan tersebut dan meminta pewawancara untuk tidak menuliskan hasilnya. Pewawancara harus mampu mengendalikan situasi dan pembicaraan agar terarah.
Contoh-contoh Wawancara
1. Contoh Wawancara bertema pendidikan kepada guru
Apa arti penting pendidikan menurut bapak/ibu guru?
Apa arti penting pendidikan sudah sejalan dengan fungsi sebagaimana mestinya?
Bagaimana pendapat bapak/ibu guru mengenai pendidikan di Indonesia saat ini?
Apa ada permasalahan terkait pendidikan kita saat ini? Mungkin bapak/ibu guru bisa menjabarkan!
Mungkin, bapak/ibu guru bisa menjelakan faktor yang membuat pendidikan kita melambat?
Apa saja hal yang bisa menjadi faktor untuk memajukan pendidikan kita?
Apa pendapat bapak/ibu guru tentang pendidikan hanya alat sebagai pencari lapangan kerja?
Bagaimana kompetensi lulusan pendidikan yang baik dalam dunia kerja?
Bagaimana cara untuk bisa menentukan standard pendidikan terbaik untuk kita?
Apa harapan bapak/ibu guru terkait dunia pendidikan?
Untuk kedepannya, perubahan apa yang bapak/ibu guru lakukan dalam pendidikan?
Bagaimana kiat – kiat mendukung perubahan pendidikan yang lebih baik?
Seberapa penting pendidikan harus melakukan perubahan?
2. Contoh Wawancara bertema ekonomi kecil kepada pedagang
Siapa nama bapak?
Sudah berapa lama bapak bekerja sebagai pedagang?
Mengapa bapak memilih bekerja sebagai pedagang?
Di mana biasanya bapak berjualan?
Pukul berapa biasanya bapak mulai berjualan?
Pukul berapa biasanya bapak selesai berdagang
Barang apa saja yang bapak dagangkan?
Berapa modal bapak untuk berdagang?
Kira-kira berapa keuntungan yang bapak dapatkan perharinya?
Apakah hasil tersebut sudah cukup untuk kebutuhan sehari – hari?
Siapa saja yang membantu bapak untuk berdagang?
Bagaimana cara bapak untuk menarik perhatian konsumen?
Apa yang bapak lakukan agar pelanggan selalu merasa puas?
Bagaimana bapak menghadapi jika terjadi kenaikan barang dagangan bapak sewaktu – waktu?
Apa suka duka bapak selama menjadi pedagang?
Apa harapan bapak untuk masa depan?
3. Contoh Wawancara bertema lalu lintas dengan polisi
Saeful : “Selamat pagi, Pak.”
Pak Gunawan: “Selamat pagi.”
Saeful: “Nama saya Saeful, Pak. Bolehkah saya tahu nama Bapak?”
Pak Gunawan : “Tentu saja boleh. Saya Pak Gunawan .”
Saeful: “Saya ingin bertanya tentang aturan lalu lintas. Aturan lalu lintas itu contohnya apa saja, Pak?”
Pak Gunawan: “Contoh aturan lalu lintas banyak sekali. Contohnya antara lain pengemudi kendaraan bermotor harus mempunyai surat izin mengemudi (SIM), pengendara sepeda engine harus memakai helm, menaati lampu lalu lintas, dan menaati rambu-rambu lalu lintas. Apabila adik akan menyeberang jalan harus melalui tempat penyeberangan jalan seperti jembatan penyeberangan dan zebra cross.”
Saeful: “Lalu, apa fungsi dari aturan lalu lintas itu, Pak?”
Pak Gunawan: “Fungsinya untuk mengatur pengguna jalan raya. Supaya lalu lintas di jalan raya menjadi tertib dan teratur. Apabila tidak ada aturan lalu lintas, orang pasti akan berbuat semaunya. Akibatnya lalu lintas menjadi macet. Selain itu juga akan terjadi banyak kecelakaan. Jadi, aturan lalu lintas juga untuk menjaga keselamatan pengguna jalan itu sendiri.”
Saeful: “Jadi semua orang harus mematuhi aturan lalu lintas ya, Pak?”
Pak Gunawan: “Betul sekali.”
Saeful: “Terima kasih, Pak,atas penjelasannya. Sekarang saya tahu pentingnya aturan lalu lintas.”
Pak Gunawan: “Terima kasih kembali. Hati-hati di jalan raya, ya!”
Saeful: “Baik, Pak.”
4. Contoh Wawancara bertema pencurian kepada narasumber
Wartawan : Pukul berapa, kejadiannya, Pak?
Pak Ahmad : Kira-kira pukul 2 malam.
Wartawan : Apa saja yang diambil pencuri, Pak?
Pak Ahmad: Televisi, radio, VCD, dan laptop.
Wartawan : Mengapa hanya barang elektronik yang diambil, tidak uang atau perhiasan?
Pak Ahmad: Mungkin kalau pencuri itu masuk kamar, takut saya dan istri saya terbangun! Kan, repot kalau ketahuan!
Wartawan : Oya, ini termasuk wilayah kepolisian mana, Pak?
Pak Ahmad: Perumahan Permata Biru ini termasuk Kelurahan Sukarame Permata, Kecamatan Sukarame, wilayah hukum Polres Bandarlampung.
Wartawan : Bapak sudah punya dugaan, siapa kira-kira pencurinya itu?
Pak Ahmad: Lah, gak tahu, ya! Kalau sudah tahu, tentu saja sudah saya tangkap. Tapi melihat jendela yang rusak, seperti sudah tahu bahwa jendela dekat pojok sana engselnya rusak. Saya curiga, jangan jangan orangnya tahu rumah saya. Itu hanya kecurigaan! Yang jelas saya tidak menuduh siapa-siapa, takut menjadi fitnah! Fitnah, itu kan, dosa. Nanti sama dosanya dengan yang mencuri barang-barang saya ini!
Wartawan : Bagaimana setelah kejadian itu? Trauma atau ada harapan untuk segera dituntaskan tindak kriminal ini!
Pak Ahmad: Ya, trauma, sih, tentu saja! Baru pertama kali, kok, rumah dibobol pencuri. Ya, saya berharap pihak yang berwajib segera bertindak. Paling tidak, keamanan masyarakat terjaga, jangan sampai terulang lagi kejadian seperti ini.
5. Contoh Wawancara tentang dunia binatang
A : “Selamat pagi Yulia?”
Y : “Iya,pagi juga. Kok tumben sekali kalian menemuiku? Ada apa?”
A : “Nggak yul, kami cuma mau tanya-tanya tentang hewan peliharaanmu”
Y : “Oh boleh saja, memang apa saja yang mau kalian tanyakan?”
I : “Oke yul,kalau boleh tau apa sih hewan yang kamu pelihara saat ini?”
Y : “Hewan yang saat ini aku pelihara adalah kucing”
A : “Kira-kira,apa sih alasan kamu kenapa memelihara hewan yaitu kucing?”
Y : “Awalnya alasanku memelihara hewan yaitu kucing sebenarnya hanya
untuk mengusir kebosanan, tetapi lambat laun kucing yang aku pelihara
ternyata juga dapat aku jadikan sebagai teman”I : “Dapat dijadikan sebagai teman?”
Y : “Iya, menurutku kucing dapat dijadikan teman karena kucing bisa menghargai
dan mencintai pemiliknya”A : “Oh begitu, terus kenapa kamu lebih memilih memelihara kucing dibandingkan
dengan hewan lainnya?”Y : “Karena hampir tidak ada orang yang takut pada kucing dan pastinya juga karena
menurutku kucing merupakan hewan yang imut dan manis”I : “Wah sepertinya menyenangkan sekali ya memelihara kucing?”
Y : “Ya bisa dibilang begitu, tapi bukan berarti tanpa resiko jika kita memilih
untuk memelihara kucing”A : “Memang apa saja resikonya jika kita memelihara kucing?”
Y : “Resiko ketika kita memelihara kucing adalah bila kita kurang waspada,
sejumlah penyakit serius sewaktu-waktu dapat menyerang kita yang disebabkan
oleh kucing yang kita pelihara tersebut. Selain itu, kucing yang kita pelihara
mungkin juga suka buang kotoran di sembarang tempat”I : “Apa saja contoh penyakit serius yang dapat disebabkan oleh kucing yang
kita pelihara itu?”Y : “Contoh penyakit yang dapat disebabkan oleh kucing yang kita pelihara
diantaranya adalah toksoplasmosis, infeksi akibat cakaran dan gigitan, cacingan
serta alergi”A: “Apa saja sih perawatan yang dapat dilakukan agar kucing yang kita pelihara
sehat?”Y : “Perawatan yang dapat kita lakukan untuk kucing yang kita pelihara agar
sehat antara lain memandikannya,menyisir bulunya serta membersihkan
telinga,muka,gusi,gigi dan kukunya”I : “Apa kucing kamu pernah terserang penyakit? Klau iya, apa sih obat yang
sering kamu berikan disaat kucingmu sakit?”Y : “Biasanya kalau kucingku sakit, akan aku bawa ke dokter hewan”
A : “Oh gitu ya? Oke deh yul terima kasih atas waktunya untuk menjawab semuapertanyaan kami”
Y: “Oh sama-sama, aku malah senang ada yang ingin mengetahui tentang hewan
peliharaan, jangan sungkan – sungkan bertanya lagi kalau kalian masih mau tau
info lain tentang hewan peliharaan”I : “Oke yul siiiiip, kami tidak akan sungkan bertanya kepada kamu kalau kami
ingin tau info lain tentang hewan peliharaan”Keterangan:
Y : Yulia (Narasumber)
I : Ilham (Pewawancara)
A : Akbar (Pewawancara)
5. Contoh Wawancara dengan teknisi laboratorium (laboran)
Dira : Selamat pagi Bapak, terimakasih atas waktunya. Dengan bapak siapa saya bicara?
Nanda : Selamat pagi mba, nama saya Nanda
Dira : Baik pak Nanda, langsung saja. Saya ingin menanyakan beberapa hal kegiatan praktikum di lab ini.
Nanda : Iya silahkan mba
Diria : Yang bertanggung jawab atas praktikum mahasiswa itu siapa ya pak?
Nanda : Dalam perancangan silabusnya yang bertanggung jawab adalah dosen pengampu mata kuliah didampingi laboran. Sedangkan secara teknis untuk pelaksanaan praktikumnya sendiri langsung didampingi laboran dan asisten praktikum, dalam hal ini mahasiswa senior, dan diawasi oleh dosen pengampu. Begitu mba kira-kira.
Dira : Lalu terkait yang memanage waktu dan ruangan mahasiswa untuk praktikum itu siapa?
Nanda : Nah untuk waktu nya sendiri ditentukan dari hasil rapat dan koordinasi dengan dosen mata kuliah lain juga. Setelah ditemukan hari yang cocok, baru kemudian koordinator asisten di bawah pengawasan laboran yang mempersiapkan ruangannya.
Dira : Oh begitu Pak. Nah terkait nih Pak. Terkait transparansi biaya praktikum dan semua pembiayaan apakah sudah masuk ke dalam biaya SPP atau tidak ya pak?
Nanda : Untuk biaya SPP atau UKT itu sudah termasuk biaya praktikum di dalamnya mba. Yang biayanya terpisah itu adalah uang KKN dan penelitian mahasiswa. Seperti itu, ada pertanyaan lagi?
Dira : Baik Pak saya rasa cukup untuk hari ini, Terima kasih banyak Pak Nanda atas waktunya, mohon maaf mengganggu.
Nanda : Nggih sama-sama mba, tidak apa-apa.
6. Contoh Wawancara dengan Pihak Puskesmas
Dira : Selamat pagi Ibu, bisakah meluangkan waktu sebentar untuk diwawancarai?
Suri : Iya, ada yang bisa saya bantu?
Dira : Saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan Ibu terkait fasilitas dan pelayanan di puskesmas ini. Boleh saya minta waktunya sebentar Ibu?
Suri : Oh iya dengan senang hari, silahkan.
Dira : Di puskesmas ini terdiri dari poli apa saja ya Bu?
Suri : Disini hampir lengkap mba, ada poli ibu dan anak, poli umum, poli THT, poli gigi, hingga poli psikologi yang baru dibuka tahun ini mba
Dira : Wah Alhamdulillah sudah lengkap ya Bu. Biasanya di puskesmas lain belum selengkap ini.
Suri : Iya mba, berkat dukungan dari pemerintah daerah. Kesadaran akan kebutuhan sarana dan prasaranan kesehatan Alhamdulillah sudah meningkat.
Dira : Iya Ibu saya rasa patut dicontoh oleh daerah lain. Lalu untuk berobat sendiri disini menerima kartu bpjs kah Bu?
Suri : Tentu saja mba, kita dibantu pemeritah tentu harus mendukung program pemerintah juga.
Dira : Oke baiklah Ibu, saya kira dua pertanyaan itu cukup, terimakasih banyak ibu untuk waktu luangnya.
Suri : Sama-sama Mba.
7. Contoh Wawancara dengan Pengusaha Makanan
Q : Apa saja yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah konsumen?
A : Kita terus mengembangkan kualitas produk dengan cara melakukan diversifikasi dan promosi besar-besaran ke konsumen
Q : Apakah varian rasa dalam bakpia ini termasuk ke dalam program perusahaan Bapak dalam meningkatkan jumlah konsumen?
A : Tentu saja, kami mengikuti terus trend permintaan pasar. Kini konsumen menyukai produk yang bervariasi, tak hanya satu rasa. Karena konsumen cepat bosannya.
Q : Bagaimana promosi yang dilakukan oleh perusahaan ini dalam meningkatkan penjualan?
A : Kami aktif ikut dalam setiap pameran yang ada, baik itu festival jajanan atau festival-festival daerah lainnya. Selain itu kami juga mulai merambah dunia online dengan mempromosikan produk lewat instagram, e commerce, dan lain sebagainya.
Q : Sudah berapa outlet yang perusahaan ini bangun di Yogyakarta?
A : Hingga saat ini sudah ada 7 outlet, terakhir baru saja diresmikan di daerah Kaliurang KM 15 sana.
Q : Apakah pemilihan lokasi pembangunan outlet mempertimbangkan jumlah konsumen?
A : Iya itu tentu saja, selain itu kami juga mempertimbangkan banyaknya permintaan. Biasanya daerah-daerah yang banyak mahasiswanya (dekat-dekat kampus) atau daerah yang banyak pariwisatanya.
Q :Apakah pemilihan warna hijau pada kemasan bakpia memiliki makna atau filosofi tersendiri?
A : Ada sedikit cerita. Karena dulu bakpia dasarnya isinya kacang hijau ya jadi kami mendesain kotak ini (kemasan) sesuai dengan isinya. Nah seiring berkembangnya varian rasa kok tidak disesuaikan dengan isi masing-masing bakpianya. Sempat terpikir seperti itu, namun warna hijau sudah identik dengan merk dagang kami, jadi kami merasa belum perlu untuk berganti warna.
Q : Bagaimana harga pasaran bakpia?
A : Sejauh ini harga pasaran bakpia kami yang paling tinggi di daerah Yogyakarta, meski begitu tidak menurunkan permintaan konsumen karena kualitas yang kami sajikan juga premium.
Q : Apakah ada strategi khusus dari pemilik dalam penjualan bakpia?
A : Strategi khususnya adalah terus ikuti permintaan konsumen, jangan menjadi produsen yang idealis. Mengikuti bukan berarti kehilangan jati diri, kita tetap punya prinsip namun bisa melebur ke mana saja, begitu.
Q : Varian apa saja yang paling diminati?
A : Yang paling tinggi permintaan tahun ini adalah varian keju susu dan kumbu hitam.
Q : Baiklah kami rasa cukup informasi yang kami terima, terimakasih Bapak sukses terus usahanya.
A : Yup sama-sama sukses untuk kita semua!
8. Contoh Wawancara dengan Petani
Q : Halo Bapak selamat sore, perkenalkan saya Juwita mahasiswa yang sedang KKN disini Pak. Sedang istirahat Bapak?
A : Iya mba, istirahat sebentar habis itu pulang. Jurusan apa mba kuliahnya?
Q : Saya jurusan sosial ekonomi pertanian Bapak. Sekalian saya sedang mengumpulkan data untuk skripsi.
A : Oh iya, gimana mba apa yang bisa Bapak bantu?
Q : Ini Pak saya ingin bertanya terkait kegiatan bertani Bapak dan hasil taninya. Pertama, Bapak apakah hanya bertanam padi saja atau bertani yang lainnya juga Pak?
A : Saya punya sawah dan ladang sayuran juga mba kebetulan. Ada daun bawang, seledri, dan sayur kol.
Q : Wah punya banyak lahan gitu tidak kewalahan Pak?
A : Sudah biasa mba, sudah 30 tahun lebih saya menjadi petani jadi sudah tidak kebingungan.
Q : Saya mesti berguru banyak dengan Bapak. Hehhe Lalu terkait penghasilannya bagaimana Pak? Lebih besar dari padi atau sayuran?
A : Secara nominal padi mba, tapi sayuran lebih sering panen ketimbang padi. Jadi ya keduanya saya anggap sama, tidak ada yang dianak tirikan. Keduanya sama-sama sumber penghasilan utama saya.
Q : Iya ya Pak, tumbuhan juga punya perasaan. Sudah mau gelap sepertinya Pak. Wawancara bisa saya lanjutkan lagi besok saat Bapak istirahat. Untuk hari ini terimakasih banyak ya Pak.
A : Sama-sama mba. Nanti mampir ke rumah juga boleh mba, sekalian ketemu istri saya, untuk nambah-nambah narasumber, siapa tahu bermanfaat untuk skripsi mba.
Q : wah terimakasih banyak Bapak, dengan senang hati saya akan main-main nanti ke rumah Bapak. Mari Pak..
A : Iya Mba mari..
9. Contoh Wawancara dengan Turis (Bule)
Terkadang ada saja tingkah iseng kita saat bertemu turis di tempat pariwisata atau di pinggir jalan. Karena rasa penasaran kita ingin tahu dari mana turis tersebut berasal dan tujuan utamanya ke Indonesia untuk apa.
Atau sekedar iseng untuk hanya ingin berfoto selfie dan mencari kawan baru. Kita pasti akan mewawancarai turis tersebut dong, alias ngajak ngobrol. Berikut contohnya:
Q : Hey mister, how are you?
A : Hey I’m fine thanks. What about you?
Q : I’m great, where do you come from Sir?
A : I’m from German,
Q : O waw that’s my favourite country!
A : Really? What do you like from Germany?
Q : I like Klose, you know the football player. hahaha
A : OMG! You’re a funny man. LOL
10. Contoh Teks Wawancara dengan Wirausaha
Danu: “Halo, selamat pagi. Saya Danu dari Universitas Persatuan Merdeka yang sedang mengumpulkan banyak informasi terkait wirausaha dan pebisnis muda. Apakah Saya boleh mengajukan beberapa pertanyaan terkait bisnis yang sedang Anda jalani?”
Narasumber: “ Halo, Danu. Saya Dini. Ya, silakan.”
Danu: “Sejak kapan usaha ini berdiri?”
Narasumber: “Sejak satu tahun yang lalu.”
Danu: “Berapa modal awal yang digunakan untuk membuka usaha tersebut?”
Narasumber: “Modal awal yang dulu dikeluarkan sekitar Rp 4.000.000;”
Danu: “Berapakah keuntungan yang didapat dalam perhari?”
Narasumber: “dalam perhari mendapat keuntungan sekitar Rp 300.000 dari baju dan skincare lulullabi serta minyak telon bidara.”
Danu: “Mengapa memilih usaha ini?”
Narasumber: “karena usaha seperti ini dirasa akan terus eksis dalam waktu yang lama. Apalagi model pakaian yang ada di etalase juga terus mengikuti perkembangan zaman. Jadi cocok untuk anak muda yang pengen gaul dan fashionable.”
Danu: “Bagaimana cara pemasarannya”
Narasumber: “selama ini Saya hanya menggunakan bantuan dari media sosial untuk mempromosikan produk yang ada ke orang terdekat ataupun yang masih dalam lingkup satu kota. Tapi untuk memperluas jangkauan pasar dari produk yang saya jual, saya menggunakan bantuan e-commerce seperti shopee, bukalapak, dan juga tokopedia.”
Danu: “Apa hambatan dalam menjalankan usaha tersebut? Dan bagaimana cara untuk mengatasi hambatan yang diterima?”
Narasumber: “Lokasi pusat toko yang cukup jauh dari pusat kota terkadang menjadi hambatan dalam urusan COD ataupun DO. Tapi untuk mengakali masalah lokasi, Saya sering menyarankan pembeli untuk menggunakan jasa ekspedisi seperti JNE ataupun JnT. Kalau masalah ongkir (ongkos kirim), pihak toko juga sudah menyediakan program untuk subsidi ongkir itu.”
Danu: “Apa Suka duka saat menjalankan usaha tersebut?”
Narasumber: “sukanya yaitu jika ada borongan dari pembeli. Kadang produk yang saya jual sering dijual lagi sama pembelinya. Jadi barang yang ada di toko cepat restock model baru. Dukanya ya kadang kena hit n’ run. Pesennya lewat toko (online) tapi malah kabur setelah pesen.”
Danu: “Apakah pernah mengalami kegagalan saat menjalankan usaha tersebut yang menyebabkan ingin menyerah?”
Narasumber: “Dulu waktu awal-awal pernah kaya gitu. Masih sepi pembeli, tapi ya balik lagi ke niat awal, usaha lagi. Dan alhamdulillah sudah bisa lancar seperti sekarang.”
Danu: “ terimakasih banyak atas waktu dan juga informasi yang sudah diberikan.”
Narasumber: “Sama-sama. Semoga informasi tadi bisa menjadi referensi yang bagus untuk tugas Anda, ya!”
11. Contoh Wawancara Kerja
HRD: “Bisa Anda perkenalkan diri Anda?”
Aulia Angelina: “Nama Saya Aulia Angelina. Saya adalah anak ke-2 dari 4 bersaudara. Setelah menyelesaikan wajib belajar 12 tahun, saya melanjutkan pendidikan saya ke salah satu fakultas swasta di Medan dengan jurusan DKV.
HRD: “Apa kelebihan atau keahlian yang Anda miliki?”
Aulia Angelina: “Sejak dulu, saya selalu suka menggambar. Di waktu senggang pun saya gunakan untuk menggambar, juga untuk melatih skill yang saya miliki selain sebagai hobi semata. Setelah gambar saya lumayan, saya mencoba untuk mengunggahnya di media sosial. Dan sesaat setelah itu, banyak orang yang menghubungi saya untuk memesan gambar. Dari situ, saya mendapatkan uang yang cukup sehingga bisa menyelesaikan kuliah dengan uang sendiri.”
HRD: “Apa kekurangan yang Anda miliki?
Aulia Angelina: “Sejauh ini saya hanya menggambar dengan tangan saya sendiri. Saya juga baru pertama kali mencoba mendaftar pekerjaan seperti ini. Tapi jika diberi kesempatan, saya akan berusaha semaksimal mungkin dan membuat tim saya menang dari vendor manapun.”
HRD: “Kenapa Anda tertarik dengan perusahaan Kami?”
Aulia Angelina: “Saya melihat adanya potensi pasar global dari perusahaan ini. Itu yang menjadi alasan utama saya mendaftar di sini. Selain itu, perusahaan ini juga visi dan misi yang diberlakukan oleh perusahaan ini akan sangat cocok dengan prinsip saya.”
HRD: “Terimakasih telah datang ke interview kali ini. Untuk tahap berikutnya akan kami informasikan melalui web resmi perusahaan ini.”
Aulia Angelina: “Baik, terimakasih.”
Sekian penjelasan mengenai apa itu Wawancara, unsur penting di dalamnya, beserta contoh-contohnya. Semoga bermanfaat. Salam!
Originally posted 2021-01-24 08:30:37.