Korelasi Adalah (Pengertian, Macam, Jenis dan Rumusnya)

Korelasi adalah – hari ini kami masih ingin menemani masa karantina teman-teman dengan mambawa infomrasi-informasi seputar ilmu pengetahuan.

Ya meskipun tidak ada pembelajaran di sekolah atau kampus, tetapi otak juga tetap harus diisi dong ya, supaya ketika masa karantina telah usai otak kita tidak kaget dengan materi-materi baru hehe.

Dan tema kali ini yang kami pilih untuk mengisi amunisi otak adalah terkait ilmu statistik.

Seperti yang kita tahu statistik sebagaimana matematika sering dianggap rumit, dan sulit.

Sayangnya meskipun kita tidak menyukainya kita tidak bisa serta merta menjauhinya, terlebih untuk para mahasiswa.

Sebab ilmu statistik ini akan diajarkan kepada seluruh mahasiswa tanpa mengenal program studinya.

Entah itu program studi psikologi, sosiologi, atau ilmu sosial lainnya, mata kuliah statistik adalah wajib.

Ilmu statistik ini berguna untuk teman-teman yang akan melakukan penelitian.

Perhitungan variabel, dan lain sebagainya hanya bisa dilakukan dengan menggunakan statistik.

Dan salah satu materi dalam ilmu statistik yang penting untuk diketahui adalah korelasi.

Apa itu korelasi? Sepenting apakah? Bagaimana rumus untuk menghitungnya?

Pertanyaan-pertanyaan di atas akan coba kami uraikan satu persatu dalam artikel ini.

Semoga sedikit banyak penjelasan di bawah ini bisa membantu teman-teman yang membutuhkan.


Korelasi Adalah?


korelasi
ciputrauceo.net

Mari kita mulai pembahasan ini dari hal yang sederhana terlebih dahulu.

Pertanyaan mendasar ketika ingin mempelajari suatu ilmu adalah mengetahui definisi dari ilmu tersebut.

Dan dalam hal ini korelasi adalah teknik analisis statistik yang dipakai untuk mencari hubungan dua variabel  yang bersifat kuantitatif.

Jadi dengan menggunakan teknik korelasi ini kita jadi tahu apakah ada hubungan linear antar variabel satu dan lainnya.

Dan misalnya memang ada hubungan tersebut maka apabila terdapat perubahan pada salah satu variabel, variabel lainnya pun akan ikut berubah.

Bahasa mudahnya korelasi bisa dimaknai dengan hubungan sebab akibat.


Jenis-Jenis Korelasi


Nah setelah mengetahui apa itu korelasi dalam ilmu statistik, kita lanjut pada informasi yang tidak kalah penting yaitu jenis-jenis korelasi.

Karena ternyata korelasi tidak sesedrhana yang dibayangkan, terdapat beberapa jenis korelasi yang semuanya tentu digunakan dalam kondisi yang berbeda-beda.

Adapun penjelasan mengenai jenis-jenis korelasi tersebut dapat kita simak bersama di bawah ini:

Korelasi Product Moment

Jenis korelasi product moment kembangkan oleh Karl Pearson.

Korelasi ini digunakan jika koefisien korelasi antar dua variabel masing-masing memiliki skala pengukuran interval.

Selain itu korelasi product moment juga bisa digunakan untuk menentukan validitas butir instrument.

Untuk mencari perhitungan korelasi jenis ini kita juga membutuhkan rumus seperti di bawah ini:

Korelasi product moment dengan rumus simpangan (deviasi)

Korelasi Product Moment

Korelasi product moment dengan rumus angka kasar

Korelasi product moment dengan rumus angka kasar

Korelasi Point-Serial

Jenis korelasi selanjutnya disebut dengan istilah korelasi point-serial. Kapan kita harus menggunakan korelasi jenis ini?

Korelasi point-serial digunakan untuk menghitung korelasi antara dua varibel dimana salah satunya berskala nominal dan lainnya berskala interval.

Contohnya korelasi antara jenis kelamin siswa dengan kecakapan berbahasa inggris.

Fungsi lain dari penerapan korelasi point serial adalah untuk menerapkan koefesien validitas butir antara butir tes yang diskor dikotomi (1 adalah betul, dan 0 adalah salah), dengan skor total yang berskala interval.

Adapun rumus yang bisa digunakan dalam korelasi jenis ini adalah:

Korelasi Point-Serial

Keterangan :

  • rp-bis = koefisien korelasi point-biserial
  • M1 = mean gejala interval kelompok 1
  • M2 = mean gejala interval kelompok 2
  • St = standar deviasi total (kelompok 1 dan 2)
  • P = Proporsi dari kelompok 1
  • Q = 1-p

Korelasi Serial

Kalau dua jenis korelasi di atas sudah dipahami dengan purna, kita lanjut pada korelasi jenis serial. Teknik korelasi serial ini berhubungan dengan pengukuran ordinal.

Apa itu pengukuran ordinal? Pengukuran berdasarkan gejala ordinal. Lalu apa itu gejala ordinal?

Gejala yang disusun berdasarkan golongan atau jenjangnya, dan tidak mengukur jarak antara titik satu dan lainnya. Contohnya seperti “kemampuan ekonomi” (kaya, menengah, miskin)

Lalu kapan kita menggunakan korelasi serial? Teknik ini berfungsi sebagai penguji hubungan antara dua variabel, yaitu yang berskala pengukuran ordinal dan yang berskala pengukuran interval.

Adapaun rumus yang digunakan:

Korelasi Serial

Keterangan :

  • or         = Ordinat yang lebih rendah pada kurve normal
  • ot         = Ordinat yang lebih tinggi pada kurve normal
  • M         = Mean (pada masing-masing kelompok)
  • SDtot  = Standar seviasi total

Korelasi Rank Order

Dan jenis korelasi yang terakhir adalah korelasi rank order. Teknik ini menggunakan rumus korelasi spearman, atau yang dikenal dengan rank correlation atau spearman correlation.

Kita bisa menggunakan korelasi rank order apabila kelompok data yang akan dikorelasikan sama-sama berskala pengukuran berjenjang atau data ordinal.

Bagaimana apakah teman-teman sudah cukup jelas tentang jenis dari korelasi dalam statistik dan bagaimana penggunaannya?

Jika dirasa masih kurang teman-teman bisa mencari informasi lebih lanjut dalam buku-buku  metodologi penelitian.

Tetapi malah terkadang kita akan memahaminya dengan benar kita langsung dihadapkan dengan penelitian yang nyata.


Macam-Macam Korelasi


Selanjutnya kami akan menjelaskan tentang macam-macam yang hasilkan dari sebuah hubungan dalam korelasi.

Artinya tidak semua hubungan antar dua variabel menghasilkan penambahan nilai variabel satu, dan lainnya ikut bertambah atau disebut dengan korelasi positif).

Dan masih ada macam hubungan yang lain, yang menunjukkan hasil dari korelasi tersebut. kalau teman-teman penasaran apa saja macam-macam dari hasil korelasi tersebut, yuk simak selengkapnya di bawah ini:

Korelasi Positif

Korelasi Positif

Seperti yang sempat disinggung di atas bahwa salah satu hasil korelasi yang bisa kita dapat adalah korelasi positif.

Bagaimana bisa kita menyebut suatu korelasi itu positif? Jika hubungan antara variabel x dan y menunjukkan hubungan sebab akibat.

Artinya jika terdapat penambahan nilai pada x maka variabel y juga akan ikut bertambah. Supaya teman-teman bisa memahaminya dengan lebih jelas kalian bisa memperhatikan contoh berikut:

Semakin luas lahan yang ditanami padi , maka produksi padinya akan bertambah

Semakin tinggi badan seseorang, semakin bertambah berat badannya.

Korelasi Negatif

Korelasi Negatif

Berbeda dengan korelasi positif, hubungan yang terjadi pada korelasi negatif adalah jika variabel x meningkat, variabel y malah mengalami penurunan.

Contoh dari korelasi ini mungkin sering kita dengar, misalnya jika harga barang semakin meningkat, maka sangat mungkin permintaan barang akan berkurang.

Tidak Ada Korelasi

Ya memang sangat mungkin jika kedua variabel x dan y sama sekali tidak memiliki hubungan linear. Misalnya saja variabel tentang berat badan (x) dan panjang kuku (y).

Korelasi Sempurna

Korelasi Sempurna

Lalu terakhir adalah korelasi sempurna. Hubungan ini terjadi jika penurunan dan kenaikan variabel x sama atau sebanding dengan variabel y.

Korelasi sempurna jika digambarkan dalam diagram titik, maka akan terbentuk satu garis lurus nyarin tidak ada pencaran.


Contoh Persoalan


Berikut kami sertakan contoh soal yang bisa dijadikan bahan latihan untuk memahami korelasi dengan mudah:

1. Jika Ingin diketahui seberapa kuat hubungan antara besarnya pendapatan seseorang dengan pengeluaran (konsumsi) per bulan. Data dari 6 orang yang diwawancarai yaitu diperoleh dari data.

Penyelesaian :

X (pendapatan) : 800 900 700 600 700 800 (ribuan)
Y (konsumsi) : 300 300 200 100 200 200 (ribuan)

Untuk menghitung koefisien korelasi tersebut maka disusun tabel bantu sebagai berikut :

Contoh soal korelasi

Berdasarkan tabel bantu tersebut diperoleh nilai – nilai : ∑x = 4.500
∑y = 1.300
∑x
2
= 3.430.000
∑y
2
= 310.000
∑xy = 1.010.000
n = 6


Bagaimana menurutmu materi tentang korelasi ini? cukup sulit bukan? Atau mudah saja. Bagaimanapun itu kami berharap setidaknya teman-teman bisa mengambil sedikit pelajaran dari artikel yang kami sajikan.

Karena kami tahu untuk memahami korelasi bagi sebagian orang membutuhkan waktu yang lama. ya tersebab itu teman-teman boleh malah sangat dianjurkan untuk membaca materinya berkali-kali.

Ya paling tidak cukup menjawab pertanyaan dasar kita tentang korelasi yaitu korelasi adalah… jadi sekian yang bisa kami sajikan. sekali lagi semoga bermanfaat.

Originally posted 2021-01-19 00:24:24.

Leave a Reply

Your email address will not be published.