Metode Agile Vs Waterfall: Pengertian, Ciri, Kelebihan dan Kekurangannya

Pada proses pengembangan suatu software, terdapat beberapa metodologi yang bisa digunakan untuk dapat membantu developer membuat software dengan lebih efisien.

Dua metode yang kerap digunakan untuk melakukan pengembangan software diantaranya adalah moetode agile dan waterfall, di mana keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Namun, apa sih metode agile vs waterfall dalam pengembangan software? Pada artikel kali ini akan membahas mulai dari pengertian, kelebihan, dan kekurangannya


Metode Agile vs Waterfall


Metode Agile

Metode Agile
anomaligroup.com

Agile merupakan metode pengembangan software yang prosesnya dilakukan dengan cara bertahap, berulang, dan sistematis.

Biasanya iterasi pada metode ini berkisar antara 1 – 4 minggu, namun sebenarnya iterasi bisa memiliki durasi berbeda sesuai dengan project pengembangan software apa yang sedang dikerjakan.

Agile sendiri iterasinya berfokus pada usaha pengembangan software yang cepat sesuai kondisi pasar atau perubahan kebutuhan dan menyertakan keseluruhan tim.

Misalnya jika sedang mengerjakan project aplikasi peta, kemudian terjadi pandemi di seluruh dunia, di mana kondisi ini menghadirkan kebutuhan baru tentang pembaruan informasi terkait sebaran dari virus.

Metode agile memungkinkan untuk dapat beradaptasi dan menerapkan tambahan fitur informasi sebaran pandemi/virus pada peta.

Ciri Metode Agile

Ciri Metode Agile
pelajarindo.com

Berikut merupakan beberapa ciri dari metode agile:

– Project yang dikerjakan bisa lebih cepat rilis/diluncurkan.
– Project yang dikerjakan dibangun antar tim.
– Tim yang bekerja dengan metode ini memiliki kecepatan bekerja yang stabil dan bisa dipertahankan.
– Tim bisa mengorganisasikan diri sendiri dan memberikan ulasan tingkat kegagalan dan keberhasilan.
– Langkah project selanjutnya ditentukan dari interaksi developer dan client.
– Perubahan requirement bisa sering dilakukan.
– Penyusunan desain dan implementasi dibuat sesederhana mungkin.

Kelebihan Metode Agile

Kelebihan Metode Agile
mendix.com

Berikut merupakan beberapa kelebihan pengembangan software yang menggunakan metode agile:

1. Memiliki Fleksibilitas yang Tinggi

Karena dimungkinkan untuk dapat melakukan perubahan rutin sesuai dengan umpan balik yang diberikan oleh pengguna software, maka metode ini memili tingkat fleksibilitas yang tinggi.

Apabila terdapat banyak umpan balik dari pengguna software, perubahan punbisa dilakukan di setiap iterasinya dan tidak perlu dari awal sampai akhir lagi.

2. Software Memiliki Kualitas yang Lebih Baik

Karena dapat lebih cepat beradaptasi dan menerapkan pembaruan (baik penambahan fitur atau perbaikan bug) berdasarkan umpan balik dari pengguna software, hal ini membuat kualitas software lebih baik.

3. Konsumen Merasa Lebih Dihargai dan Puas

Pengguna software akan lebih menyukai software yang mereka gunakan memiliki kualitas yang lebih baik, ditambah terdapat fitur yang sesuai keinginan penggunan.

Selain itu umpan balik pengguna yang dengan cepat direspon dan ditangani juga bisa menjadi nilai kepuasan tersendiri bagi pengguna dan pengguna pun merasa lebih dihargai.

4. Proses Pengembangan Lebih Terprediksi

Metode agile ini memiliki terasi rutin yang berfokus pada pengembangan secara bertahap. Maka, software yang dikembangkan pun menjadi lebih terprediksi.

Dari hal tersebut maka dapat menurunkan resiko bisnis.

5. Pengerjaan Project Software Cepat Selesai

Penggunaan metode agile pada pengembangan software adalah untuk mengembangkan software yang benar-benar diperlukan oleh pengguna.

Sehingga pengembangan software yang dikerjakan pun bisa selesai lebih cepat dan tidak memakan banyak waktu untuk menyematkan berbagai fitur yang konsumen belum tentu butuh.

Kekurangan Metode Agile

Kekurangan Metode Agile
fittechinova.com

Berikut merupakan beberapa kekurangan pengembangan software yang menggunakan metode agile:

1. Komitmen Tim Menentukan Pengembangan

Penggunaan metode agile membutuhkan semua pihak dalam tim pengembangan untuk rutin dan selalu berintaksi supaya software bisa sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

Komitmen tinggi dari tiap orang dalam tim mulai dari memberikan umpan balik, menerapkan perubahan softaware, test, dll sangat diibutuhkan meskipun di sisi lain menguras banyak waktu dan energi.

2. Kurang Lengkapnya Dokumentasi

Pada metode ini, dokumentasi dibuat di waktu yang terbilang singkat sehingga hasilnya kurang lengkap.

Hal ini karena jika ada orang baru dalam tim, akan dapat menimbulkan miskomunikasi karena anggota tim baru kesulitan memahami berbagai hal dari project yang sedang dikerjakan.

3. Kurang Jelasnya Produk Akhir

Karena tidak memerlukan perencanaan yang banyak, tim dalam project pengembangan software pun akan kesulitan menentukan hasil akhirnya.

Terlebih pembaruan dengan menerapkan berbagai fitur baru juga kerap ditambahkan dan membuat project software yang dikerjakan semakin kompleks.

Metode Waterfall

Metode Waterfall
mii.co.id

Waterfall merupakan salah satu metode dalam pengembangan softwarea yang pada proses pembuatannya dimungkinkan untuk dilakukan dengan cara yang sistematis dan terstruktur.

Disebut sebagai waterfall karena pada prosesnya metode ini memiliki sistem pengembangan yang berurutan dan bertahap mulai dari requirement, design, implementation, verification dan maintenance.

Pengembangan software yang menggunakan metode ini, apabila tahapan 1 belum selesai maka tahap 2 tidak dapat berjalan dan begitu pun seterusnya.

Hal ini karena tiap tahapan dalam metode ini saling berkaitan satu sama lain dan masing-masingnya perlu dikerjakan dengan detail dan didokumentasi dengan baik.

Ciri Metode Waterfall

Ciri Metode Waterfall
wikipedia.org

Berikut merupakan beberapa ciri dari metode waterfall:

– Project pengembangan software diurutkan menjadi beberapa tahapan yang terstruktur dan sistematis.
– Perencanaan, jadwal, deadline dan implementasi sangat ditekankan.
– Bantuan dari dokumentasi tertulis dapat memberikan kontrol yang ketat pada siklus hidup dari project yang dikerjakan.

Kelebihan Metode Waterfall

Kelebihan Metode Waterfall
ranahresearch.com

Berikut merupakan beberapa kelebihan pengembangan software yang menggunakan metode waterfall:

1. Alur Kerja yang Jelas

Proses pengembangan sistem yang terstruktur, bertahap, dan sistematis dapat membuat alur kerja menjadi lebih jelas dan terukur.

Hal ini karena tiap tim dalam project mempunyai tugas dan tanggung jawab sesuai keahlian dalam bidangnya.

2. Dokumentasi Lebih Baik

Metode waterfall menggunakan pendekatan yang bisa dibilang sangat metodis yang membuat tiap informasi dapat tercatat dan terdistribusi dengan baik pada tim dengan akurat dan cepat.

3. Bisa Hemat Biaya

Perusahaan yang mengerjakan project dengan metode ini adalah klien tidak bisa ikut terlibat dengan tim yang mengerjakan pengembangan software.

Cukup berbeda dengan agil di mana klien bisa terlibat memberikan masukan dan umpan balik tentang pembaruan dan penyematan fitur baru pada tim yang mengerjakan project.

Hal tersebut tentu membuat perusahaan dapat mengeluarkan biaya tambahan yang lebih besar jika dibandingkan dengan menggunakan metode waterfall.

4. Penggunaan untuk Project dengan Skala yang Besar

Metode waterfall bisa dikatakan sangat cocok untuk pengerjaan project pengembangan software dengan skala besar.

Meskipun begitu, metode ini pun bisa juga digunakan untuk skala kecil, yang mana keduanya tentu disesuaikan lagi dengan kondisi dan kebutuhan project yang dikerjakan.

Kekurangan Metode Waterfall

Kekurangan Metode Waterfall
salamadian.com

Berikut merupakan beberapa kekurangan pengembangan software yang menggunakan metode waterfall:

– Perlu Tim yang Solid

Metode ini mengharuskan untuk tiap tim memiliki kerja sama dan koordinasi yang baik karena akan mempengaruhi alur kerja dari tim lainnya.

– Gambaran Sistem Tidak Terlihat Jelas

Berbeda dengan agile yang meskipun dalam proses pengembangan, pengguna tetap dapat melihat gambaran sistem, waterfall tidak memungkinkan pengguna tidak bisa melihat dengan jelas gambaran dari sistem.

– Waktu Pengembangan yang Lama

Karena tahapan yang perlu dikerjakan secara bertahap, berurutan, terstruktur dan sistematis, membuat metode ini membutuhkan waktu yang lebih lama untuk project yang dikerjakan.

– Kurang Fleksibilitas

Alur kerja metode sudah ditetapkan dari awal, di mana seluruh tim harus bekerja sesuai dengan petunjuk dan arahan yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Ditambah dengan proses pengembangan harus dikerjakan secara berurutan, hal ini membuat metode ini kurang fleksibilitas.

Originally posted 2022-01-09 21:26:40.

Leave a Reply

Your email address will not be published.