Metamorfosis Jangkrik – Hewan yang sekilas mirip dengan kecoa ini adalah jangkrik.
Jangkrik merupakan jenis serangga atau insekta yang masih saudara dekat dengan kecoa dan belalang ini diklasifikasikan dalam ordo Orthoptera.
Metamorfosis jangkrik termasuk dalam golongan metamorfosis tidak sempurna.
Serangga ini merupakan hewan berdarah dingin yang mampu hidup dan beradaptasi pada berbagai kondisi lingkungan yang ditempatinya.
Biasanya hidup di daerah persawahan, tanah lapang hingga perkebunan.
Jangkrik hidup baik pada kondisi suhu sekitar 20 sampai 32 derajat celcius. Musim kemarau menjadi musim yang terbaik untuk hewan ini melakukan perkawinan.
Serta biasanya hewan ini akan mendekati sumber perairan, rumput yang lebar, dan ilalang untuk mencari berbagai sumber makanan.
Tubuh jangkrik berukuran pipih dan memiliki warna yang menyerupai dengan tanah kecoklatan, sehingga hampir sulit diidentifikasi jika sudah menyatu dengan lingungan yang banyak tanahnya.
Secara struktur, bentuk beberapa jenis jangkrik adalah sama, waulupun ukurannya bervariatif. Hewan ini dapat diketahui keberadaanya dengan suara khas “krik krik krik”.
Suara jangkrik ini digunakan oleh jangkrik jantan untuk menarik perhatian jangkrik betina dan menghalangi jantan lain untuk datang menganggu.
Aktivitas suara ini aktif terdengar pada malam hari, sedangkan di siang hari serangga ini bersembunyi di bawah bebatuan, runtuhan pohon bahkan dalam tanah.
Kini jangkrik menjadi hewan yang mampu dibudidayakan karena menghasilkan keuntungan yang lumayan dan cara mengembangbiakkan hewan ini cukup mudah.
Jangkrik biasanya dijadikan santapan oleh burung-burung, sehingga banyak dibeli oleh orang yang hobi di dunia burung. Spesies jangkrik hingga saat ini yang berhasil diidentifikasi kurang lebih berjumlah 900 spesies.
Proses Metamorfosis Jangkrik
Dalam perkembangbiakannya jangkrik termasuk hewan yang bermetamorfosis secara tidak sempurna dalam artian tidak ada fase menjadi kepompong atau pupa.
Berikut ini tahapan-tahapan bagaimana jangkrik mengembangkan atau melakukan metamorfosis:
1. Metamorfosis Jangkrik Tahap Telur
Telur dihasilkan dari proses perkawinan induk betina dengan induk jantan. Kemudian telur tersebut akan diletakkan di dalam pasir dengan kedalaman 1 hingga 2 cm.
Biasanya jangkrik akan bertelur di akhir musim semi dan bisa menyimpan sampai 50 -200 telur di tanah yang lembab.
Telur ini akan didiamkan di dalam pasir selama hampir dua belas hari dengan suhu yang sesuai hingga telur dapat menetas secara bersamaan.
Sekali bertelur dapat berjumlah puluhan butir telur. Telur jangkrik yang berhasil menetas akan berkeliaran dan diseleksi oleh alam atau mulai berkurang.
Jangkrik yang bertahan hidup adalah yang paling mampu mencari sumber makanan.
Pada fase ini, telur akan mulai menetas menjadi nimfa dalam waktu sekitar 14 hari setelah telur diletakkan.
2. Metamorfosis Jangkrik Tahap Nimfa
Pada fase nimfa ini jangkrik akan mengalami pergantian kulit selama enam hingga 8 kali. Jarak waktu pergantian kulit sangat bervariasi dan tidak sama.
Setelah berganti kulit selama 8 kali maka jangkrik sudah menjadi jangkrik dewasa dan siap bereproduksi. Tahap nimfa ini berlangsung kurang lebih selama 40 hari.
Meskipun bentuk nimfa mirip dengan bentuk dewasanya, tapi nimfa yang baru menetas ukurannya masih sangan kecil, yakni hanya 1/8 inci.
Pada pertumbuhannya, nimfa berulang kali mengalami pergantian kulit yang mana pertumbuhannya disebut instar, dan jangkrik akan melalui 8 -10 instar sebelum akhirnya dewasa.
Ketika sudah satu bulan nimfa akan mulai mengembangkan sayapnya.
3. Metamorfosis Jangkrik Tahap Imago
Tahap ini merupakan tahap dimana jangkrik sudah memiliki organ bentuk serta fungsi sesuai dengan induknya.
Pada tahap ini jangkrik telah siap bereproduksi dan siap kawin setelah 40 hari memasuki tahap imago.
Jangkrik dewasa akan berukuran kurang lebih 1 inci dan terdapat tiga bagian tubuh yang berbeda, seperti kepala, perut, dada, dan sudah lengkap juga dengan dua antenna dan tiga pasang kaki.
Ketika sudah di tahap imago, sebenarnya jangkrik memiliki dua tujuan, yaitu mencari makan dan kawin bereproduksi.
Jangkrik jantan menarik perhatian betina dan betina akan menghabiskan banyak waktunya untuk mencari tempat yang cocok untuk meletakkan telurnya.
Kegunaan Jangkrik Bagi Manusia
Beberapa khasiat dari serangga yang satu ini diantaranya adalah:
1. Makanan
Yang sering kita ketahui menjadi makanan utama burung, namun saat ini telah merambah menjadi hidangan atau lauk makanan manusia seperti sate, rempeyek bahkan nasi goreng jangkrik.
Pada awalnya jangkrik cenderung banyak digunakan sebagai pakan burung. Namun, seiring perkembangan zaman, jangkrik juga mulai dikonsumsi manusia dan dijual dengan harga terjangkau.
2. Kandungan
Jangkrik mengandung gizi hormon dan banyak protein yang baik bagi tubuh manusia.
Didasarkan dari berbagai penelitian yang dilakukan terdapat beberapa manfaat yang berasal dari kandungan jangkrik.
Gizi hormon yang berasal dari daging jangkrik memliki manfaat sebagai sumber energi, dan dari jangkrik dewasa terdapat kurang lebih 4,87 kalori/gram.
Selain itu, kandungan protein yang terdapat di daging jangkrik juga dipercaya bisa membantu menambah kecerdasan otak.
Meskipun memiliki beberapa kandungan yang dipercaya bermanfaat, tentunya lebih baik jika tidak mengonsumsinya secara berlebihan.
3. Menambah Stamina
Stamina atau energi merupakan salah satu hal yang diperlukan manusia untuk menunjang aktivitasnya dalam kegiatan sehari-hari, terutama untuk pria.
Kebugaran atau stamina seorang pria merupakan salah satu faktor yang menjadi penentu kepuasan wanita ketika di ranjang. Tentunya kalau stamina loyo akan mengecewakan.
Jangkrik dipercaya bisa digunakan dan diolah menjadi ramuan untuk menambah stamina pria dengan dibuat menjadi jamu.
Sebenarnya tidak hanya pria, jamu yang sudah diramu juga dengan jangkrik juga dipercaya menambah vitalitas wanita.
Penggunaan jangkrik pada jamu untuk menambah stamina pun juga lebih baik jika tidak berlebihan.
4. Mencegah Penyakit
Manfaat lain jangkrik adalah dipercaya dapat mencegah beberapa jenis penyakit, salah satu diantaranya adalah penyempitan pembuluh darah.
Penyempitan pembuluh darah sendiri bisa menjadi sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan stroke.
Jangkrik memliki kandungan asam amino yang dipercaya dapat membantu mencegah penyempitan pembuluh darah yang jika parahnya bisa mengakibatkan stroke stroke.
Meskipun jika dilihat dari tampilah tubuhnya akan terasa menjijikan bagi sebagian orang, tapi jangkrik tetap dipercaya memiliki berbagai manfaat yang bagus untuk tubuh.
5. Kesehatan untuk Anak
Anak yang sedang dalam proses pertumbuhan memiliki peran yang penting di mana asupannya dapat menentukan kesehatan dan juga kecerdasannya.
Jangkrik dipercaya memiliki manfaat jika dikonsumsi anak-anak yang dalam masa pertumbuhan karena terdapat kandungaun protein dalam daging jangkrik.
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya mengenai manfaat yang dihasilkan dari kandungan jangkrik, protein yang ada pada jangkrik juga dipercaya dapat membantu orang yang mengonsumsinya sehat.
Tentunya jika tidak yakin atau merasa jijik karena tampilan fisik jangkrik, lebih baik untuk tidak mengonsumsinya sama sekali.
6. Membuat awet Muda
Jangkrik yang dikonsumsi secara rutin dan dalam batas wajar (tidak berlebihan) dipercaya memiliki manfaat membantu seseorang menjadi awet muda.
Cara mengolah daging jangkrik sebelum dikonsumsi sendiri bermacam-macam dan bisa juga dengan menambah rempah-rempah yang sesuai untuk mendukung kelezatannya.
Originally posted 2021-03-20 03:20:37.