Contoh Puisi 17 Agustusan – Dengan membaca puisi 17 Agustusan kita dapat mengenang kembali jasa-jasa para pahlawan dalam merebut kemerdekaan.
Banyak hal yang telah dikorbankan oleh para pahlawan: jiwa, raga, air mata dan darah.
Semoga melalui puisi-puisi ini jiwa patriotimse dan nasionalismemu semakin meningkat, semakin bisa menghargai jasa-jasa para pahlawan yang telah berjuang dan semakin mecintai tanah air Indonesia.
Contoh Puisi 17 Agustusan
Berikut contoh Contoh Puisi 17 Agustusan untuk Memperingati HUT RI.
1. Hari Kemerdekaan (Karya: Chairil Anwar)
Akhirnya tak terlewatkan olehku
tumpah dimataku, dimata sahabat-sahabatku
ke hati kita semua
bendera-bendera dan bendera-bendera
bendera kebangsaanku
aku menyerah kepada kebanggan lembut
tergenggam satu hal dan kukenal
tanah dimana kuberpijak berderak
awan bertebaran saling memburu
angin meniupkan kehangatan bertanah air
semat getir yang menikam berkali
makin samar
mencapai puncak kepecahnya bunga api
pecahnya kehidupan kegirangan
menjelang subuh aku sendiri
jauh dari tumpahan keriangan dilembah
memandangi tepian laut
tetapi aku menggengam yang lebih berharga
dalam kelam kulihat wajah kebangsaanku
makin bercahaya makin bercahaya
dan fajar mulai kemerahan
2. Menatap Merah Putih (Karya: Chairil Anwar)
Menatap merah putih
melambai dan menari-nari di angkasa
kibarannya telah banyak menelan korban
nyawa dan harta benda
berkibarnya merah putih
yang menjulang tinggi di angkasa
selalu teriring senandung lagu Indonesia Raua
dan tetesan air mata
dulu, ketika masa perjuangan pergerakan kemerdekaan
untuk mengibarkan merah putih
harus diawali dengan pertumpahan darah
pejuang yang tak pernah merasa lelah
untuk berteriak : Merdeka!
3. Dirgahayu Republik Indonesia (Karya: Supratman)
Enam Puluh Delapan Tahun yang Lalu
Telah Bergema Pekik Merdeka
Bergema, Berkumandang, Keseluruh Dunia
Suka Duka Perjuangan Bangsa
Berbuah Nyata
Kita Sadar Sebagai Tunas Bangsa
Penerus Sejarah Pemandu Tongkat
Perjuangan Bangsa
Mari Kita Jaga Ibu Pertiwi
Kita Jaga Republik ini
Kita Junjung Martabat Negeri
Dirgahayu Republik Indonesia
Nyalakan Terus Semangat 45
Sekali Merdeka Tetap Merdeka
4. Puisi 17 Agustusaan Atas Kemerdekaan (Karya: Supardi Djoko Damono)
Kita berkata : jadilah
dan kemerdekaan pun jadilah bagai laut
di atasnya : langit dan badai tak henti-henti
di tepinya cakrawala
terjerat juga akhirnya
kita, kemudian adalah sibuk
mengusut rahasia angka-angka
sebelum Hari yang ketujuh tiba
sebelum kita ciptakan pula Firdaus
dari segenap mimpi kita
sementara seekor ular melilit pohon itu :
inilah kemerdekaan itu, nikmatkanlah
5. Puisi 17 Agustusaan Kemerdekaan (Karya: M. Ridwan Madjaga)
Terkenang merdeka kala lalu
Penindasan angkara murka Eropa terbaru
Negeri terbakar kemerdekaan sejati
Dalam lingkar kehidupan kerakyatan
Bila merindu mencari kemerdekaan
Tiba saat kemerdekaan untuk semua rakyat
Satu tanah air, satu bangsa dan satu nusantara (gugusan pulau-pulau)
Kemerdekaan negeri telah mengalir
Dari babakan sejarah panjang
Darah rakyat yang butuh kemakmuran dan keadilan
Kemerdekaan sejati adalah pilar sejati
Sarat makna kehiudpan kebangsaan
Sepadan kesetaraan untuk globalisasi
Merah putih landasan makna yang bersandingkan kedamaian
Cita rasa Indonesia merdeka era milenium
Kembali dalam lingkar kehidupan kerakyatan
Daerah rakyat terbakar untuk persatuan
Otentik maknsa asli dan makna unik
Saraf evolusi marhaen adalah nilai kebangkitan
Separuh waktu merangkum budaya
Bangku bercangkang api-pun tergenggam
Tumbuh merongrong tradisi baru yang pun menjelma
Cita rasa Indonesia merdeka erat berkait
Mensaji esensi selera memandu ragam rakyat
Tanpa ragu tanpa pergeseran otoritas
Kemerdekaan negeri telah mengalir
Gambar bergumul ragam kepentingan
Pandang makna, pandang nilai, pandang bercipta moral susila merangkum ragam
Serangkai berjalan mendekati senang
Pandu tajam kesejahteraan membalut kemerdekaan
Perjuangan cita rasa adalah habitat kemrdekaan
Pinus bergaris ruang terekat berjuis dan lagak-lagak kemiskinan
Tampak kayu, atas gunung dan turun tebing
Dari pertapaan kemewahan dan makna
Buka pintu peroleh lapang pembawa selera
Lentur terikat gerak peran negara
Ragam bersandar ruang-ruang dan dermaga
Bijak Kemerdekaan dan rujuk kebangsaan
Simpul-simpul merangkai terhibur penyair jalanan
Bila merindu mencari keerdekaan
tiba saatnya kemerdekaan untuk semua rakyat
satu tanah air, satu bangsa, dan satu nusantara (gugusan pulau-pulau)
6. Puisi 17 Agustusan Dibalik Seruan Pahlawan (Karya Zshara Aurora)
Kabut..
Dalam kenangan pergolaka pertiwi
Mendung..
Bertandakah hujan deras
Membanjiri rasa yang haus kemerdekaan
Dia yang semua yang ada menunggu keputusan Sakral
Serbu..
Merdeka atau mati! Allahu Akbar!
Titahmu terdengar kian merasuk dalam jiwa
Dalam serbuan bambu runcing menyatu
Engkau teruskan menyebut ayat suci
Engkau teriakan semangat juang demi negeri
Engkau relakan terkasih menahan tepaan belati
Untuk ibu pertiwi
Kini kau lihat
Merah hitam tanah kelahiranmu
Pertumpahan darah para penjajah keji
Gemelutmu tak kunjung sia
Lindungannya selalu di hatimu
Untuk kemerdekaan Indonesia Abadi
7. Puisi 17 Agustusan Terbanglah Indonesia (Karya Rayhandi)
Terbanglah Indonesia
Terbang ke langit bebas
Gapai bintang hingga jauh melambung
Tunjukkan pada dunia merah putihmu
Terbanglah Indonesia
Takkan ada yang bisa mengikatmu
Juga mengurungmu
Kita bukan jangkrik di dalam kotak
Kita bebas merdeka
Terbanglah Indonesia
Terbanglah kemana kau ingin terbang
Lihatlah kemana kau ingin lihat
Cintailah apa yang kau ingini
Kebebasan bersandar di raga kita
Karena kita merdeka
Terbanglah Indonesia
Dunia harus tahu Indonesia bangsa yang hebat
Bangsa yang menghargai perdamaian
Tapi bukan berarti bisa diam jika kebebasan kita direnggut
Takkan kita biarkan hak kita diinjak-injak
Terbanglah Indonesia
Di ujung samudera kedamaian kita memuncah
Berdiri di atas gunung
Kita jaga laut kita, kita jaga bumi kita
Takkan kita biarkan Indonesia hancur kembali
Karena Indonesia sudah merdeka di tahun empat lima
8. Indonesia Sudah Merdeka (Karya Asty Kusumadewi)
Penjajah melawan Indonesia
Peperangan di belahan penjuru Nusantara
Bumbu runcing senjata utama
Memperjuangkan Indonesia merdeka
Konon katanya, sepotong roti lebih berharga
Soedirman jadi korbannya
Pengkhianat bangsa tunduk menggadaikan harga dirinya
Bersyukur, Jenderal dilindungi oleh Yang Maha Esa
Indoneisa sudah merdeka
Kapten Pattimura dengan pedangnya
Jenderal Soedirman dengan tandunya
Pangeran Diponegoro dengan gerilyanya
Melawan penjajah sebegitu kuatnya
Ucapkan syukur kepada Tuhan kita
Dengan segala upaya
Dengan pertumpahan darahnya
Indonesia, sudah.. Merdeka!!
9. Terima Kasih Pahlawan (Karya Rayhandi)
Karena jasamu kita merdeka
Hidup di ujung barat hingga timur
Tanpa takut dan gugup yang membara
Kau rela mati demi kami
Kau rela miskin demi kami
Kau rela menderita demi kami
Untuk kami kau rela hancur
Berkatmu Indonesia bisa merdeka
Mengepak sayap melesat langit
Berkatmu Indonesia bisa jaya
Menembus zaman hingga canggih
Tak terbayangkan jika keberanian itu tak tumbuh di hati kalian
Tak terbayangkan jika kesabaran itu tak menyertai derita kalian
Tak terbayang jika semangat itu tak membakar bara kalian
Kami anak muda kami bangsa Indonesia
Berterima kasih untuk jasa-jasamu para pahlawan
Karena perjuangan yang luar biasa kalian
Indoneisa bisa menikmati udara kemerdekaan
10. Sebuah Jaket Berlumur Darah (Karya Taufik Ismail)
Sebuah jaket berlumur darah
Kami semua telah menatapmu
Telah pergi duka yang agung
Dalam kepedihan bertahun-tahun
Sebuah sungai membatasi kita
Di bawah terik matahari Jakarta
Antara kebebasan dan penindasan
Berlapis senjata dan sangkur baja
Akan mundurkan kita sekarang
Seraya mengucakpan ‘selamat tinggal perjuangan’
Berikrar setia kepada tirani
Dan mengenakan baju kebesaran sang pelayan?
Spanduk kumal itu, ya spanduk itu
Kami semua telah menatapmu
Dan di atas bangunan-bangunan
Menunduk bendera setengah tiang
Pesan itu telah sampai kemana-mana
Melalui kendaraan yang melintas
Abang-abang becak, kuli-kuli Pelabuhan
Teriakan-teriakan di atas bis kota, pawai-pawai perkasa
Prosesi jenazah ke pemakanan
Mereka berkata
Semuanya berkata
Lanjutkan perjuangan!
Demikian beberapa Contoh Puisi 17 Agustusan untuk Memperingati HUT RI. Semoga bermanfaat.
Originally posted 2021-01-24 00:10:49.