Cara Budidaya Rumput Laut – Untuk membudidayakan rumput laut, terdapat 3 metode yaitu metode dasar, metode apung dan sistem botol.
Budidaya Rumput Laut
Cara memilih dan menerapkan ketiga metode tersebut ialah dengan mempertimbangkan berbagai pertimbangan masing-masing. Salah satunya dengan mempertimbangkan lokasinya.
Metode Dasar Budidaya Rumput Laut
Jika ingin menerapkan metode dasar, maka Anda harus memilih lokasi yang lunak dan berpasti. Kemudian, pertimbangkan pula produksi yang dihasilkan oleh metode tersebut.
Biasanya, metode dasar akan memproduksi rumput laut dengan skala rendah. Bahkan, metode ini rawan diserang oleh predator.
Namun, kelemahan dari metode ini bisa diperbaiki dengan metode lepas dasar. Namun konsekuensinya, biaya dan waktu yang diperlukan relative lebih besar.
Metode Apung
Metode yang kedua adalah cara budidaya rumput laut sistem apung agar produksi rumput laut jauh lebih meningkat dan tidak diserang oleh serangan predator bulu babi.
Namun, beberapa daerah tertentu seperti Bali yang pantainya merupakan kawasan wisata, tonggak-tonggak untuk budidaya ‘mengganggu’ pemandangan dan aktivitas wisatawan saat berselancar.
Sebagai solusi, para petani rumput laut bisa memodifikasinya menjadi system botol agar sesuai dengan kondisi di Bali.
Sistem Botol
Sistem botol merupakan perpaduan cara budidaya rumput laut sistem lepas dasar dan apung. Dengan cara ini produksi yang biasanya hanya 1 ton/100 meter persegi menjadi 5-7 ton/100 meter persegi. Sistem ini merupakan perpaduan metode lepas dasar dan apung.
Dengan sistem botol. Kelemahan metode apung dan lepas dasar bisa diatasi. Pertumbuhan rumput laut lebih bagus, dan hasil 5-7 ton/100 meter persegi bisa di capai.
Untuk membudidayakan rumput laut dengan sistem botol, ialah dengan menggunakan tonggak-tonggak kayu untuk di tancapkan didasar perairan.
Lalu dibentangkan tali ris diantara dua tonggak yang berjarak 5 meter tersebut. Tali ris yang dibentangkan tersbeut dibuat beberapa baris dan sejajar dengan kayu.
Sebaiknya pemasanga tali ris ketika air surut agar petani rumput laut tidak perlu menyelam. Jika tali telah selesai dibentangkan, setiap 50 cm tali-tali itu diikatkan (dibundel) sebagai substrat bagi bibit rumput laut.
Agar berdiri tegak, tali diikatkan ujungnya dengan botol plasitk yang berfungsi sebagai pelampung. Setiap tali tegak diikatkan bibit 100 gram dan biarkan tumbuh hingga beratnya 400 gram. Agar lebih terlindungi, sebaiknya lokasi budidaya dipagari dengan jaring.
Mengenal Rumput laut
Seaweed atau rumput laut merupakan salah satu komoditas yang masuk dalam program revitalisasi perikanan. Rumput laut termasuk tumbuhan ganggang multiseluler yang hidup di perairan dan masuk dalan divisi Thallophyta.
Divisi Thallophyta meliputi tumbuh-tumbuhan yang memiliki ciri utama tubuh berbentuk talus. Talus merupakan tumbuhan yang struktur tubuhnya masih belum dapat dibedakan mana itu akar, batang, dan daunnya.
Sementara tumbuhan yang dapat dibedakan antara akar, batang, dan daunnya disebut sebagai tumbuhan kormus. Ciri lain dari tumbuhan talus adalah tersusun dari satu sel yang berbentuk bulat hingga banyak sel yang terkadang mirip dengan tumbuhan tingkat tinggi.
Cara hidup tumbuhan talus ada tiga, yakni autotrof (asimilasi dengan fotosistesis), heterotrof, dan simbiosis. Thallophyta terbagi ke dalam 3 subdivisi, antara lain ganggang (alga), jamur (fungi), dan lumut (lichens).
Nah, rumput laut masuk dalam subdivisi ganggang atau alga khususnya makroalga. Keseluruhan bagian tubuh dari rumput laut adalah thallus. Bentuk thallus rumput laut juga bermacam-macam. Mulai yang berbentuk silindris, lembaran, bulat, serabut seperti rambut, dan lain sebagainya.
Thallus rumputblaut juga ada yang berbentuk menyerupai tumbuhan tingkat tinggi dan seolah-olah memiliki daun, akar, batang, dan buah. Namun, meski terlihat begitu semuanya adalah semu dan fungsinya sama saja.
Bagian tubuh dari rumput laut atau seaweed terdiri atas thalus yang menyerupai batang dan daun serta holdfast yang menyerupai akar. Fungsinya adalah sebagai alat pelekat atau penumpu pada substrat sehingga tumbuhnya kuat dan menetap.
Jadi, fungsi dari holdfast tidak seperti akar tumbuhan tingkat tinggi yang menyerap makanan dari substrat. Beberapa rumput laut juga ada yang hidup secara menjalar dengan stolon dan rhizoid. Itu mereka gunakan juga untuk melekat pada substrat.
Umumnya rumput laut jenis ini hidup secara berkoloni di perairan yang berombak dan tenak atau di pesisir pantai.
Pengelompokan Seaweed
a) Pengelompokan rumput laut berdasarkan percabangan thallus
Setidaknya ada 10 jenis rumput laut berdasarkan percabangan thallusnya, yakni:
Tidak bercabang, dichotomous, pinnate, pinnatedistichous, tetratichous, ferticillate, polystichous, pectinate, monopodial, dan sympodial.
b) Pengelompokan rumput laut berdasarkan kandungan pigmen
Berdasarkan kandungan pigmennya rumput laut dibedakan menjadi tiga kelas, yakni: Chlorophyceae dengan pigmen hijau, Phaeophyceae dengan pigmen coklat, dan Rhodophyceae untuk pigmen merah.
Ada seiktar 9000 jenis alga yang tumbuh di laut. Masing-masing alga, yakni alga merah atau Rhodophyceae sekitar 1000 jenis, alga coklat atau Phaeophyceae sekitar 2000 jenis, dan alga hijau atau Chlorophyceae sekitar 6000 jenis.
Alga merah umumnya berwarna merah karena mengandung protein fikobilin terutama fikoeritrin. Kllep atau rockweed merupakan rumput laut penghasil alginate yang ada pada alga coklat. Alga hijau merupakan kelompok terbesar dari vegetasi alga.
Chlorophyceae termasuk divisi yang memiliki warna hijau seperti pada tumbuhan tingkat tinggi. Hal itu dikarenakan kandungan pigmen klorofil a dan klorofil b lebih dominan dibanding dengan karotin dan xantofil.
c) Pengelompokan rumput laut berdasarkan kandungan koloid
Selain itu, rumput laut juga dikelompokkan berdasarkan kandungan kkoloidnya. Koloid merupakan suatu campuran zat heterogen antara dua zat atau lebih dimana partikel-partikel zat yang berukuran koloid tersebar merata di dalam zat lain.
Karaginofit, agarofit, dan alginofit merupakan ketiga kelompok jenis rumput laut berdasarkan kandungan koloidnya. Dimana karagofit merupakan rumput laut yang mengandung bahan utama polisakarida karagin.
Agarofit merupakan rumput laut yang mengandung bahan utama polisakarida agar-agar yang kebanyakan terdapat pada alga merah. Sedangkan alginofit merupakan rumput laut coklat yang mengandung polisakarida alginat.
Originally posted 2018-03-08 13:33:17.