Burung kepodang, dalam ingrisnya disebut The Black-naped Oriole (Oriolus chinensis) adalah salah satu jenis burung pengicau (passeriformes) berukuran sedang (±26 cm) dari genus oriolus yang berasal dari daratan China.
Kicauan atau siulan burung ini sangat keras dan nyaring. Siulannya terdengar khas dan menyerupai suara alunan suling bambu yang amat memanjakan telinga terutama bagi komunitas pecinta burung.
Burung kepodang merupakan jenis burung pengicau dari keluarga burung oriolidae genus oriolus. Burung ini termasuk dalam jajaran burung-burung yang indah.
Kepodang juga sering disebut dengan sebutan burung pesolek karena warna bulunya yang cantik dan selalu terlihat cantik, rapi, dan bersih. Kecantikannya sering membuat orang terkagum-kagum.
Hal itu juga dapat terlihat dari cara mereka membuat sarang. Secara fisik antara jantan dengan betina agak sulit dibedakan. Mirip sekali.
Ukuran mereka sekitar 25 cm dan tergolong sebagai jenis burung berukuran sedang. Bulu burung kepondang biasanya berwarna kuning dan hitam. Perpaduan kedua warnanya indah sekali.
Berasal dari dataran Cina yang tersebar hingga ke India hingga Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri jenis ini banyak ditemukan di Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Mereka hidup di daerah hutan, mulai dari hutan terbuka, hutan bakau, dan hutan pesisir daerah tropis hingga subtropis. Mereka bisa hidup di banyak sekali tempat.
Orang melayu menyebut burung kepodang ini dengan sebutan silampukau. burung kuning keemasan yang indah dengan kicauan merdu.”Mereka adalah biduan di alam raya”, begitu orang melayu menyebutnya.
Burung kepodang termasuk jenis burung kurungan karena dibeli oleh masyarakat sebagai penghias rumah, oleh karenanya burung ini masuk dalam komoditas perdagangan yang membuat populasinya semakin kecil. Ironis sekali.
Burung kepodang dalam keseharian masyarakat sering terlihat di pepohonan sungai. Terkadang juga di ranting-ranting bambu.
Burung ini hidup di hutan-hutan terutama sekali di daerah tropis dan sedikit di daerah sub tropis dan biasanya hidup berpasangan. Di pulau Jawa dan Bali burung kepodang sering disebut dengan kepodang emas.
Burung kepodang berukuran relatif sedang, panjang mulai ujung ekor hingga paruh berkisar 25 cm. Burung ini berwarna hitam dan kuning dengan strip hitam melewati mata dan tengkuk, bulu terbang sebagian besar hitam.
Tubuh bagian bawah keputih-putihan dengan burik hitam, iris merah, bentuk paruh meruncing dan sedikit melengkung ke bawah. Ukuran panjang paruh kurang lebih 3 cm, dan berkaki hitam.
Burung ini menghuni hutan terbuka, hutan mangrove, hutan pantai, di tempat-tempat tersebut dapat dikenali dengan kepakan sayapnya yang kuat, perlahan, mencolok & terbangnya menggelombang.
Jenis Burung Kepodang
Terdapat setidaknya 30 spesies yang banyak tersebar di seluruh dunia. Di Indonesia hanya ada 4 spesies saja yang populer dan gampang ditemui.
Berikut ini berbagai macam jenis burung kepodang yang ada di Indonesia.
1. Kepodang Kuduk Hitam
Jenis kuduk hitam sering juga disebut sebagai kepudang kapas. Burung yang satu inni memiliki sebutan yang berbeda di tiap daerahnya.
Dalam Bahasa Sunda mereka disebut sebagai bincarung. Sedangkan untuk daerah Sulawesi mereka disebut gulalahe dan gantialuh oleh beberapa daerah di Sumatra.
Dalam tradisi Jawa, tepatnya Jawa Tengah burung ini digunakan dalam tradisi tujuh bulanan (mitoni). Mereka bahkan disebut sebagai fauna identitas Jawa Tengah.
Kepudang kuduk hitam berhabitat di area hutan sekunder, hutan terbuka, hutan mangrove, perkebunan, hingga pedesaan sampai ketinggian 1600 m dpl.
2. Burung Kepodang Batu
Tubuh kepodang batu pada umunya memiliki warna kuning yang agak pucat. Bahkan terlihat seperti berwarna putih.
Warna hitam disekitar mata kepodang ini bahkan lebih pudar dari kebanyakan spesies lainnya.
Di bagian dda terdapat bulu bercorak garis-garis hitam. Paruh dan kelopak matanya juga berwarna hitam legam.
Suara kicauan mereka juga unik, bunyinya terdengar seperti ‘pyek pyek pyek’.
3. Kepodang Emas
Burung paling pesolek diantara para burung pesolek. Dikenal dengan warna kuningnya yang cerah dan tampilannya yang terlihat menawan.
Ciri dari kepodang yang satu ini adalah paruhnya berwarna oranye atau merah muda. Bulu-bulu mereka berwarna kuning terang dengan corak hitam di bagian kepala, sayap, dan ekornya.
Jenis ini merupakan kepodang paling digemari diatara para pecinta burung. Suara kicau mereka sangat unik dan berkarakter sehingga cocok dijadikan masteran.
Harga kepodang emas berkisar antara Rp 200.000 hingga Rp 1,5 juta.
4. Burung Kepodang Kapur
Kepodang kapur memiliki bulu yang juga berwarna kuning tegas. Terdapat corak garis hitam gelap di sekitar mata, pelipis hingga ke belakang kepala.
Paruhnya berwarna abu-abu ke merah mudaan. Dibagian kelopak mata burung ini terdapat sedikit corak berwarna merah.
Suara kicau mereka berkarakter, yaitu ciri khasnya meriwik. Bunyinya terdengar seperti wuiit wuitt.
5. Burung Kepodang Tunggir Zaitun
Kepudang tunggir zaitun mempunyai tubuh berukuran besar (26 cm). Tubuh bagian atas berwarna zaitun abu-abu, bagian dada, perut, dan tungging keputih-putihan dengan coretan gelap.
Paruh merah-kelam, sedangkan burung betina berwarna lebih abu-abu daripada jantan, tanpa sapuan kehijauan di tenggorokan. Burung remaja mempunyai tubuh bagian atas berwarna lebih abu-abu dengan paruh berwarna gelap.
Penampilannya mirip dengan kepudang coklat, hanya bedanya tubuh bagian bawah kepudang coklat berwarna bungalan (tidak putih), dengan tubuh bagian atas coklat dan bercak hitam pada bagian muka, selain itu mirip juga dengan kepodang bakau hanya saja bulu kepodang bakau seluruhnya berulas kuning-kehijauan.
6. Burung Kepodang Seram
Kepudang seram memiliki tubuh berukuran besar yaitu sekitar 31,5 cm. Tubuh bagian atas berwarna coklat-zaitun tua, sedangkan tubuh bagian bawah berwarna lebih pucat dan kekuningan.
Penampilannya sangat mirip dengan burung cikukua seram, hanya saja bedanya ukuran tubuh cikukua seram lebih besar dengan ujung paruh yang tajam.
7. Burung Kepodang Halmahera
Kepudang halmahera mempunyai ukuran tubuh agak besar yaitu 25 – 26 cm. Tubuhnya berwarna coklat seragam dengan tubuh bagian bawah berwarna lebih pucat atau lebih keabu-abuan dengan paruh berwarna hitam.
penampilannya sangat mirip dengan burung cikukua hitam, hanya saja ukuran tubuh cikukua hitam lebih besar dengan bentuk paruh yang lebih tajam.
8. Kepodang Timor
Kepudang timor mempunyai ukuran tubuh agak besar, yaitu 25,5 cm. Tubuh bagian atas berwarna coklat zaitun, mantel dan mahkota burung jantan berwarna hijau-zaitun, tenggorokan dan dada berwarna hijau keabu-abuan, paruh coklat.
Terdapat bercak besar kehitaman pada bagian muka, dengan tepi berwarna keputihan, sedangkan tubuh bagian bawah berwarna lebih pucat dan paruh coklat-kehitaman.
Penampilan burung muda sangat mirip dengn burung betina, bedanya bagian dada lebih bercoret dengan iris kecoklatan.
Cara Merawat Burung Kepodang
Kepodang memiliki suara yang bagus dan berkarakter, tapi agar tidak malas berkicau burung ini juga perlu dilatih dan dirawat dengan cara-cara tertentu.
- Jika baru pertama dibeli tempatkan dikandang yang sejuk dan tenang.
- Beri kepodang makan buah-buahan yang segar dan manis, seperti pepaya, mangga, atau lainnya.
- Beri juga serangga yang mereka suka sebagai protein tambahan, seperti jangkrik atau ulat bambu tiap pagi dan sore.
- Perdengarkan suara burung masteran di malam hari hingga pagi. Dan tambahkan pula vitamin untuk menunjang energi.
Nah itulah beberapa tips merawat kepodang agar kepodang semakin jago.
Originally posted 2020-11-21 13:25:01.